Dari hasil evaluasi kekuatan lentur dan geser secara lebih mendetail pada Lampiran K
Tabel M.3 dan Tabel M.4. menunjukkan bahwa pada kondisi finishing, beberapa balok portal
pada lantai 2 dinyatakan sudah tidak aman terhadap lentur, terutama pada balok sumbu arah-X
. Pada kondisi beban maksimum pada balok portal as F-2-3 posisi tumpuan kanan, kapasitas lentur yang tersedia hanya mampu memikul 12 dari kapasitas lentur perlu. Sama
halnya dengan kapasitas lentur, beberapa balok portal pada lantai 2 dinyatakan sudah tidak aman terhadap geser, terutama juga pada balok sumbu arah-X
. Pada kondisi beban maksimum pada balok portal as F-2-3 posisi lapangan, kapasitas geser yang tersedia hanya
mampu memikul 32 dari kapasitas geser perlu. Mengingat bangunan Gedung Unit Gawat Darurat UGD dan Administrasi di Rumah
Sakit Umum Daerah RSUD Banyudono, Kabupaten Boyolali ini merupakan fasilitas sosial yang dikunjungi oleh banyak orang, maka perkuatan struktur pada komponen balok portal
yang dinyatakan tidak aman terhadap momen lentur maupun beban geser mutlak diperlukan.
3.8.6. Kontrol Struktur Gedung
Kontrol struktur gedung menngunakan kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit berdasrkan SNI 03-1726-2002
1. Evaluasi Kinerja Batas Layan Persyaratan kinerja batas layan struktur gedung, dalam segala hal simpangan antar
tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung, tidak boleh melampaui R
03 ,
× tinggi tingkat yang bersangkutan atau 30 mm, bergantung yang mana yang nilainya
terkecil, maka:
H R
m
03 ,
50 ,
3 50
, 3
03 ,
m
= 0,03 m untuk lantai satu; dan
25 ,
3 50
, 3
03 ,
m
= 0,028 m untuk lantai dua; dan
Diambil δ
m
0,028 m Diambil
δ
m
28 mm 2. Evaluasi Kinerja Batas Ultimate
Kinerja batas ultimit struktur gedung ditentukan oleh simpangan dan simpangan antar-tingkat maksimum struktur gedung akibat pengaruh Gempa Rencana dalam kondisi
struktur gedung di ambang keruntuhan, yaitu untuk membatasi kemungkinan terjadinya keruntuhan struktur gedung yang dapat menimbulkan korban jiwa manusia dan untuk
mencegah benturan berbahaya antar-gedung atau antar bagian struktur gedung yang dipisah dengan sela pemisah sela delatasi. Simpangan dan simpangan antar-tingkat ini
harus dihitung dari simpangan struktur gedung akibat pembebanan gempa nominal, dikalikan dengan suatu faktor pengali
= 0,7 R karena termasuk gedung beraturan. Pembatasan Kinerja Beban Layan KBU besarnya
≤ 0,02 h. Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit gedung, dalam segala hal
simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur δ
m
x ξ tidak boleh
melampaui 0,02 kali tinggi tingkat yang bersangkutan, maka: δ
m
× ξ 0,02 H
δ
m
× 0,7 R 0,02 H δ
m
× 0,7 × 3,5 0,02 × 3,5 2,45
δ
m
0,07 m 2,45
δ
m
70 mm Kontrol struktur dalam arah x dan y berdasarkan aplikasi program SAP2000 v14.0.0
Advanced . disajikan dalam Tabel 4.17 dan Tabel 4.18. berikut ini.
Tabel 4.17. Simpangan antar tingkat δ
m
dan kontrol kinerja batas layan dan batas ultimit struktur gedung arah x.
Lantai d
ix
δ
m
2,4 5 δ
m
Kontrol kinerja Kontrol kinerja
mm mm
mm Batas Layan
Batas Ultimit
3 atap 6,79649
5,82982 14,28306 Ok
Ok 2
0,96667 0,96667
2,36834 Ok
Ok Tabel 4.18. Simpangan antar tingkat
δ
m
dan kontrol kinerja batas layan dan batas ultimit struktur gedung arah y.
Lantai d
ix
δ
m
2,45 δ
m
Kontrol kinerja Kontrol kinerja
mm mm
mm Batas Layan
Batas Ultimit
3 atap 1,87845
1,57683 3,86323
Ok Ok
2 0,30162
0,30162 0,73897
Ok Ok
Catatan : Not ok : struktur sudah dalam batas tidak aman memenuhi persyaratan
Ok : struktur masih dalam batas aman memenuhi persyaratan
Berdasarkan nilai simpangan antar tingkat dan kontrol kinerja struktur gedung terdiri dari kontrol kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit dalam arah x dan arah y
berdasarkan aplikasi program SAP2000 v14.0.0 Advanced yang ditampilkan dalam Tabel 4.17. dan Tabel 4.18., menunjukkan bahwa nilai simpangan antar lantai pada arah x dan y
pada lantai 3 dan 2 seharusnya masih memenuhi sangat persyaratan kinerja batas layan dan batas ultimit struktur.
Tetapi kenyataannya, berdasarkan hasil data geometris mengenai simpangan horisontal drift yang terjadi di lapangan didapatkan data seperti terlihat pada Tabel 4.19.
berikut ini. Tabel 4.19. Simpangan antar tingkat
δ
m
dan kontrol kinerja batas layan dan batas ultimit struktur gedung berdasarkan data hasil pengukuran geometris di lapangan
Lantai d
ix
δ
m
2,45 δ
m
Kontrol kinerja Kontrol kinerja
mm mm
mm Batas Layan
Batas Ultimit
3 atap 50,60
33,74 82,663
Not ok Not ok
2 16,86
16,86 41,307
Ok Ok
Catatan : Not ok : struktur sudah dalam batas tidak aman memenuhi persyaratan
Ok : struktur masih dalam batas aman memenuhi persyaratan
Berdasarkan nilai simpangan antar tingkat dan kontrol kinerja struktur gedung terdiri dari kontrol kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit dalam arah x dan arah y
berdasarkan kondisi riil data hasil pengukuran geometris di lapangan pada Tabel 4.19. di atas, menunjukkan bahwa nilai simpangan antar lantai pada lantai 2 masih aman
memenuhi persyaratan kinerja batas layan dan batas ultimit struktur. Tetapi nilai simpangan antar lantai pada lantai 3 sudah tidak aman memenuhi persyaratan kinerja batas
layan dan batas ultimit struktur lagi.
3.8.7. Story Drift for Momen Frame DR