56
membutuhkan bandwidth jaringan yang besar pula untuk mempertahankan kualitas suatu video.
4.4 Pengukuran dan Analisis Throughput
Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu
tersebut. Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 menunjukkan hasil pengukuran parameter throughput dari pengujian yang telah dilakukan.
Gambar 4.8 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap Throughput pada Video
Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.265
Gambar 4.9 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap Throughput pada Video
Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.264
Universitas Sumatera Utara
57
Hasil pengukuran parameter throughput menggunakan CODEC H.265 dan CODEC H.264 pada penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan
Tabel 4.8.
Tabel 4.7 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap throughtput pada Video
Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.265 Bitrate
200 Kbps 400 Kbps 600 Kbps
800 Kbps Bandwidth
64 Kbps
0.069 Mbps 0.068 Mbps 0.068 Mbps 0.067 Mbps
128 Kbps
0.138 Mbps 0.136 Mbps 0.136 Mbps 0.136 Mbps
256 Kbps
0.245 Mbps 0.274 Mbps 0.273 Mbps 0.272 Mbps
512 Kbps
0.246 Mbps 0.436 Mbps 0.435 Mbps 0.546 Mbps
1024 Kbps
0.246 Mbps 0.436 Mbps 0.625 Mbps 0.719 Mbps
Tabel 4.8 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap throughtput pada Video
Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.264 Bitrate
200 Kbps 400 Kbps 600 Kbps 800 Kbps Bandwidth
64 Kbps
0.07 Mbps 0.068 Mbps 0.068 Mbps 0.067 Mbps
128 Kbps
0.14 Mbps 0.137 Mbps 0.137 Mbps 0.136 Mbps
256 Kbps
0.197 Mbps 0.276 Mbps 0.274 Mbps 0.273 Mbps
512 Kbps
0.197 Mbps 0.352 Mbps 0.507 Mbps 0.546 Mbps
1024 Kbps
0.197 Mbps 0.352 Mbps 0.505 Mbps 0.664 Mbps
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, terlihat bahwa semakin besar nilai bandwidth yang diberikan maka akan memberikan nilai throughput yang besar
pula. Nilai throughput terbesar adalah 0.719 Mbps yang terjadi saat
bandwidth bernilai 1024 Kbps dan bitrate bernilai 800 Kbps.
4.5 Pengukuran dan Analisis Total Packet Delay
Pengukuran parameter total packet delay dari pengujian ini merupakan salah satu parameter terpenting dan yang terakhir untuk diukur. Total packet delay
Universitas Sumatera Utara
58
dihitung berdasarkan lamanya paket yang sampai tehadap jumlah paket yang teridentifikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi total packet delay adalah
waktu tunda pemrosesan, waktu tunda saat proses paketisasi dan waktu tunda antrian paket.
Pengukuran parameter total packet delay dari pengujian ini terdiri dari kecepatan bitrate pengkodean dengan tingkatan banwidth yang berbeda-beda.
Gambar 4.10 dan Gambar 4.11 menunjukkan hasil pengukuran parameter total packet delay yang didapat dari pengujian yang dilakukan.
Gambar 4.10 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap Total Packet Delay pada
Video Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.265
Gambar 4.11 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap Total Packet Delay pada
Video Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.264
Universitas Sumatera Utara
59
Hasil pengukuran parameter total packet delay menggunakan CODEC H.265 dan CODEC H.264 dari penelitian yang dilakukan berturut-turut
diperlihatkan pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10.
Tabel 4.9 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap total packet delay pada
Video Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.265 Bitrate
200 Kbps 400 Kbps
600 Kbps 800 Kbps
Bandwidth 64 Kbps
105.3559 ms 130.6301 ms 144.8872 ms 149.2690 ms 128 Kbps
52.42229 ms 65.31501 ms 72.01609 ms 74.32309 ms 256 Kbps
28.80860 ms 32.49543 ms 35.80249 ms 37.03119 ms 512 Kbps
28.68836 ms 20.03582 ms 20.04162 ms 18.43872 ms 1024 Kbps
28.70640 ms 20.02926 ms 15.40729 ms 13.81939 ms
Tabel 4.10 Pengaruh Bandwidth dan Bitrate terhadap total packet delay pada
Video Sintel-Trailer Menggunakan Codec H.264 Bitrate
200 Kbps 400 Kbps
600 Kbps 800 Kbps
Bandwidth 64 Kbps
93.37272 ms 124.4011 ms 138.4028 ms 146.5111 ms
128 Kbps
46.38773 ms 62.18431 ms 68.67326 ms 72.72405 ms
256 Kbps
32.03140 ms 29.33192 ms 34.19604 ms 34.22953 ms
512 Kbps
32.01171 ms 23.65772 ms 18.18118 ms 18.07382 ms
1024 Kbps
32.01602 ms 23.65376 ms 18.23618 ms 14.65680 ms
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa semakin kecil nilai bandwidth yang diberikan maka nilai total packet delay akan
semakin besar. Nilai total packet delay terbesar adalah 149.2690 ms yang berada pada keadaan bandwidth bernilai 64 Kbps menggunakan CODEC H.265.
Menurut hemat penulis, hal ini diakibatkan karena CODEC H.265 memiliki pengolahan data yang rumit sehingga pada sisi decoder membutuhkan waktu yang
lebih besar saat menterjemahkan data video daripada CODEC H.264.
Universitas Sumatera Utara
60
Pada bandwith 64,128 dan 256 Kbps, semakin besar bitrate yang diberikan akan mengakibatkan nilai total packet delay yang semakin besar pula, namun pada
bandwith sebesar 512 dan 1024 Kbps, semakin besar bitrate yang diberikan mengakibatkan penurunan nilai total packet delay.
Hal ini disebabkan karena semakin kecil bandwidth jaringan, maka durasi video ketika melewati jaringan akan melebar. Sebaliknya, semakin besar bandwidth
jaringan maka durasi video setelah melewati jaringan akan mendekati durasi video sebenarnya. Di sisi lain, semakin besar bitrate saat kompresi video maka semakin
besar jumlah paket yang harus dibentuk. Sehingga berdasarkan persamaan 2.13, total packet delay akan menurun jika lamanya kedatangan paket awal sampai akhir
menurun dan total paket meningkat.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB V KESIMPULAS DAS SARAS
5.1 Kesimpulan