Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

dan x 1 mengalami kenaikan 1juta, maka y akan mengalami kenaikan sebesar 0,366 atau 36,6. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara x 1 dan y. Koefisien regresi x 2 sebesar -0.076, artinya jika variabel variabel independen lain nilainya tetap, dan x 2 mengalami kenaikan sebesar 1juta maka y mengalami penurunan sebesar -0.076 atau sebesar 7,6. Koefisien bernilai negatif, artinya terjadi hubungan negatif antara x 2 dengan y.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

Untuk menguji model regresi ini, terdapat 4 empat uji asumsi yaitu sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Gambar 4.1 Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.1 di atas dapat diketahui bahwa data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Maka model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi dividen kas berdasarkan masukan variabel independennya. b. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Gambar 4.2 Gambar 4.2 menunjukkan grafik scatterplot yang tersebar dan tidak membentuk pola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terkena heterokedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. c. Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Suatu data penelitian dikatakan terjadi multikolinieritas apabila tolerance value 0,1 dan VIF 10. Sebaliknya data yang terbebas dari multikolinieritas adalah tolerance value 0,1 dan VIF 10. Hasil pengujian data disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut. Tabel 4.2 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Arus Kas Operasi ,492 2,035 Laba Akuntansi ,492 2,035 a. Dependent Variable: Dividen Kas Sumber : data diolah penulis,2013 Hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4.3 menunjukkan nilai tolerance variabel independen lebih dari 0,10. Hal ini dilihat pada tolerance value laba akuntansi yaitu 2,035; arus kas sebesar 2,035; dan hasil perhitungan VIF kurang dari 10 yakni terlihat pada nilai laba akuntansi sebesar 0,492, dan arus kas sebesar 0,492. Hal ini berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen sehingga data tersebut dapat digunakan dalam penelitian. d. Uji Autokorelasi Universitas Sumatera Utara Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n sampel adalah periode waktu. Pengujian autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.3 Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,982 a ,965 ,958 1,861E11 ,896 a. Predictors: Constant, Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi b. Dependent Variable: Dividen Kas Sumber : data diolah penulis, 2013 Hasil pengujian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 0,896 lebih kecil daripada batas atas du 1,66 maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi positif pada model regresi.

4.2.3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, Kebijakan Hutang Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 31 77

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 29

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 93

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12

Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Operas Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laba Akuntansi 2.1.1 Pengertian Laba akuntansi - Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Operas Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 13