Hasil pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R = 0,982 yang berarti hubungan antara variabel independen laba akuntansi, arus kas operasi , dengan
variabel dependen dividen kas adalah sedang yaitu sebesar 98,42. Tingkat hubungan yang sedang ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.
R Square sebesar 0,965 berarti 96,5 profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh laba akuntansi, arus kas operasi. Sisanya 3,5 dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti
pada penelitian ini. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,958. Angka ini mengidentifikasikan bahwa variabel independen laba akuntansi, arus kas operasi mampu menjelaskan variabel dependen
dividen kas sebesar 95,8, sedangkan selebihnya sebesar 4,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
a. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan Uji Anova F test
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-F F test. Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen. Dalam uji-F digunakan hipotesis sebagai berikut: H0 = variabel laba akuntansi, arus kas operasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap dividen kas perusahaan. H1 = variabel laba akuntansi, arus kas operasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
dividen kas perusahaan.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan ketentuan: 1 jika Fhitung
Ftabel pada α 0.05, maka Ha ditolak dan H0 diterima, 2 jika Fhitung Ftabel pada α 0.05, maka Ha diterima H0 ditolak.
Tabel 4.4 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan Uji Anova F testANOVA
b
Universitas Sumatera Utara
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression 1,043E25
2 5,214E24
150,616 ,000
a
Residual 3,808E23
11 3,462E22
Total 1,081E25
13 a. Predictors: Constant, Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi
b. Dependent Variable: Dividen Kas Sumber : data diolah penulis, 2013
Dari uji ANOVA Analysis of Variance didapat F hitung sebesar 150,616 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,005, maka hipotesis Ha diterima dan hipotesis Ho
ditolak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara simultan ditemukan ada pengaruh signifikan variabel laba akuntansi, arus kas operasi terhadap dividen kas
perusahaan manufaktur jenis otomotif yang terdaftar di BEI.
a. Analisis Koefisien Korelasi Parsial
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen
secara parsial. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut: H0= laba akuntansi, arus kas operasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
dividen kas perusahaan. H1= laba akuntansi, arus kas operasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
dividen kas perusahaan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel dengan
ketentuan: 1. Jika t-hitung t-tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima,
2. Jika t-hitung t-tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Correlations
Control Variables Dividen
Kas Laba
Akuntansi Arus Kas
Operasi Dividen Kas Correlation
1,000 -,809
Significance 2- tailed
. ,001
Df 11
Laba Akuntansi
Correlation -,809
1,000 Significance 2-
tailed ,001
.
Df 11
Berdasarkan hasil korelasi parsial pada tabel 9 di atas, dapat dilihat antara laba akuntansi X
1
dengan dividen kas Y dengan asumsi arus kas operasi X
2
tetap sebsar 0,995 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,0000,01, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Hal ini menunjukkan dengan menganggap arus kas operasi tetap, terdapat korelasi yang kuat dan laba
akuntansi secara parsial berhubungan sangat signifikan terhadap dividen kas. Salah satu faktor yang membuat korelasi menjadi kuat adalah faktor politik dan nilai tukar mata uang asing.
Sedangkan arah hubungan adalah positif yang artinya ada hubungan erat antara laba akuntansi terhadap dividen kas.
Tabel 4.6 Korelasi Parsial Hasil Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas
Correlation
Universitas Sumatera Utara
Berdas arkan hasil
korelasi parsial di atas, dapat
dilihat bahwa antara arus kas operasi X
2
dengan dividen kas Y dengan asumsi laba akuntansi X
1
tetap sebesar -0,665 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,0090,01, maka H ditolak dan H
1
diterima. Hal ini menunjukkan dengan menganggap laba akuntansi tetap, terdapat korelasi yang rendah dan
arus kas operasi secara parsial berhubungan sangat signifikan terhadap dividen kas. Arah hubungan negatif, artinya ada hubungan yang tidak erat antara arus kas operasi terhadap dividen kas.
4.3. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian