Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur jenis otomotif yang terdaftar di BEI selama periode penelitian yaitu
tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. 2. Perusahaan tersebut tidak didelisting dari BEI pada tahun 2007- 2010.
3. Perusahaan mempunyai laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2011. 4. Perusahaan yang menghasilkan laba sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
5. Membayar dividen kas dalam tahun 2009-2011.
Adapun industri manufaktur jenis otomotif yang memenuhi kriteria-kriteria di atas dan dijadikan sampel penelitian, berjumlah 5 perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Daftar Nama dan Kode Industri Manufaktur
NO. NAMA PERUSAHAAN
KODE PERUSAHAAN
1 PT. Astra Internasional Tbk.
ASII 2
PT. Astra Otoparts Tbk. AUTO
3 PT. Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR 4
PT. Indospring Tbk. INDS
5 PT. Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
Sumber: Bursa Efek Indonesia
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan penelitian ini dilakukan dengan cara telaah dokumen di mana melakukan penelitian di pusat riset yakni di pasar modal
untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang dipergunakan yaitu data sekunder, data yang telah tersedia di BEI yang berupa laporan
keuangan tahunan dari industri manufaktur jenis otomotif selama periode 2009- 2011.Berdasarkan sumber data tersebut, maka dapat diperoleh data meliputi data yang
mendukung perhitungan laba akuntansi, arus kas operasi dan deviden kas.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data akan dilakukan dengan menyajikan data mengenai laba akuntansi,arus kas operasi dan dividen kas untuk periode tahun 2009 sd 2011untuk setiap perusahaan yang
akan dijadikan sampel. Data tersebut selanjutnya akan diolah menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Analisis dilakukan pada setiap perusahaan untuk mengetahui pengaruh
dan hubungan antara laba akuntansi dan arus kas operasi terhadap dividen kas. Untuk menganalisis data yang ada dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengolahan data
melalui program SPSS Software Program Service Solution. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Akuntansi Analisis ini digunakan untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan
perhitungan akuntansi. Adapun analisis akuntansi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Laba Akuntansi Laba akuntansi adalah laba bersih setelah pajak earning after tax yang tercantum
dalam laporan keuangan tahunan annual report perusahaan. Perhitungan didasarkan pada laba yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan yang terus
menerus countinuing operation dimana unsur-unsur laba yang bersifat extra ordinary atau yang berasal dari discontinued operation dikeluarkan dari perhitungan
untuk menghilangkan unsur-unsur yang mungkin menyebabkan adanya pertumbuhan laba yang tidak biasa.
b. Arus Kas Operasi Arus kas operasi adalah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasi terutama
diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
c. Dividen Kas
Universitas Sumatera Utara
Dividen kas adalah bentuk deviden yang dirupakan dalam bentuk uang tunai, deviden ini akan dicatat oleh investor pada saat uang sudah dibagikan.
2. Analisis Regresi Adapun uraian mengenai analisis regresi adalah sebagai berikut:
a. Persamaan Regresi Analisis ini digunakan untuk menjelaskan tingkat ketergantungan satu variabel
terikat terhadap variabel bebas. Adapun model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X
1
+b2X
2
+e Di mana:
Y = Deviden Kas
X
1
= Laba Akuntansi X
2
= Arus Kas Operasi b
= Koefisien regresi a
= Konstanta e
= Standar Eror
b. Uji Multikolinieritas Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas, digunakan analisis matrik
korelasi antar variabel bebas dan tolerance serta perhitungan nilai Variance Inflatron Factor VIF. Multikolinieritas menunjukkan bahwa antara variabel
independen mempunyai hubungan langsung korelasi yang sangat kuat. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 atau nilai tolerance lebih
kecil 0,10. Hipotesa Multikolinieritas :
Universitas Sumatera Utara
Ho = tidak ada multikolinieritas Ha = ada multikolinieritas
c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi,
variabel bebas dan terikat, berdistribusi normalatau tidak.Asumsi normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis grafik normal
P-P plot.Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut: Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonalnya, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Auto Korelasi Uji auto korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu error pada periode sekarang t dengan kesalahan pengganggu error pada periode sebelumnya t-1, dimana
pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi.Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson.Jika nilai Durbin Watson berkisar diantara nilai
batas atas du dan 4-du maka diperkirakan tidak terjadi pelanggaran autokorelasi. Hipotesanya adalah :
Jika 0DWd1, maka terdapat autokorelasi positif Jika 4-d1DW4, maka terdapat autokorelasi negative
Jika 4-d1DW4-d1, maka tidak ada kesimpulan Jika duDW4-du, maka tidak terdapat autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
e. Uji Heteroskedastisitas Heterokedasitas menunukkan bahwa varians disetiap error bersifat heterogen
yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dari error harus bersifat homogen.Pengujian heterokedasitas dilakukan dengan
menggunakan Uji White. Dari pengujian data akan diperoleh tingkat signifikasi dari setiap variabel. Bila
tingkat signifikasi dari setiap variabel adalah diatas 5, berarti tidak terjadi heterokedasitas.
Keputusan pengujian ini adalah : Jika signifikasi0,05 maka Ho ditolak ada heterokedasitas
Jika signifikasi0,05 maka F Ho diterima ada heterokedasitas
f. Uji Hipotesis Uji hipotesis dari penelitian ini terdiri dari sebagai berikut:
1 Uji Statistik F Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara bersama terhadap variabel dependen. Uji statistik ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai sig. F lebih besar dari 0,05 maka,
model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilaisig. F lebih kecil dari 0,05 maka, model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen
atau dengan kata lain variabel independen secara bersama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.
2 Uji t-Statistik
Universitas Sumatera Utara
Uji t-statistik digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi secara individu. Uji t-statistik ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara individu, sedangkan jika nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara individu.
3. Analisis Korelasi Korelasi merupakan ukuran numeris yang dapat diinterpretasikan sebagai derajat
keeratan hubungan linear dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan, dan berapa besar koefisien hubungannya.
Korelasi dapat menghasilkan angka positif atau negatif.Jika korelasi menghasilkan angka positif maka, hubungan kedua variabel bersifat searah.Artinya jika variabel bebas besar
maka variabel terikat juga besar.Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah.Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya
kecil.Angka korelasi berkisar antara -1 dengan 1.Jika angka mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat.Jika korelasi mendekati -1 maka hubungan kedua variabel
semakin lemah. Hubungan linear positif sempurna akan mempunyai koefisien korelasi 1, sedangkan hubungan linear negatif sempurna akan mempunyai koefisien korelasi -1. Nilai
koefisien korelasi sama dengan nol berarti tidak ada hubungan.
4. Analisis Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R-Square kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN