pelindung diri yang digunakan Pekerja Pabrik Tahu berupa sarung tangan, sepatu boot.
Sebaiknya pemilik usaha segera melakukan tindakan berupa pengobatan terhadap pekerja yang mengalami gejala dermatitis kontak ini, pengobatan bisa
dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat atau klinik kesehatan yang terdekat. Dan pemilik usaha sebaiknya segera melakukan tindakan pencegahan berupa
menyediakan APD ditempat kerja yaitu sarung tangan yang tahan air waterproof untuk menghindarkan kulit tangan pekerja kontak langsung dengan bahan kimia
atau limbah cair pabrik tahu, hal ini dilakukan dalam upaya pencegahan kehilangan hari kerja jam kerja yang dapat berakibat pada penurunan
produktivitas Pabrik Tahu untuk memenuhi permintaan konsumen di Kota Medan.
5.2 Proses Pembuatan Tahu
1 pilih kedelai yang bersih dan besar ukuran nya, kemudian cuci sampai
bersih 2
rendam kedelai dalam air bersih selama 8 jam, usahakan seluruh kedelai tenggelam. Dalam proses perendaman ini kedelai akan mengembang.
3 bersihkan kedelai kembali dengan cara dicuci berkali kali. Usahakan
kedelai ini sebersih mungkin untuk menghindari kedelai cepat masam. 4
hancurkan kedelai dengan cara ditumbuk dan secara perlahan tambahkan air sedikit-demi sedikit sehingga kedelai nya berbentuk bubur.
5 masak bubur kedelai dengan hati-hati pada suhu 70-80 derajat biasanya
ditandai dengan gelembung kecil yang muncul pada kedelai yang dimasak. Ingat untuk menjaga agar kedelai jangan sampai mengental.
Universitas Sumatera Utara
6 Saring bubuk kedelai tersebut bersama asam cuka, sambil diaduk secara
perlahan. Proses ini akan menghasilkan endapan tahu. 7
Endapan itu kemudian siap untuk di press dan di cetak sesuai ukuran yang diinginkan.
8 Taruh di dalam cetakan, kemudian taruh pemberat yang berfungsi untuk
menekan ampas supaya kandungan air nya benar-benar habis. 9
Keluarkan tahu dari cetakan, potong sesuai ukuran yang diinginkan.
5.3 Hubungan Usia dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja
Pabrik Tahu di Kecamatan Medan Polonia Usia merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian
Dermatitis Kontak. Berdasarkan tabel hasil dapat diketahui bahwa jumlah pekerja yang mengalami Gejala Dermatitis Kontak yaitu sebanyak 19 orang dari total 32
orang pekerja. Hasil ukur dari usia adalah ≤ median dan median. Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan median usia yaitu 28 Tahun. Pekerja yang
mengalami Gejala Dermatitis Kontak pada usia ≤ 28 Tahun adalah sebanyak 12
orang pekerja dan pada kelompok usia 28 Tahun adalah sebanyak 7 orang. Hasil analisis bivariat menunjukkan p-value sebesar 0,169 yang berarti
bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja Pabrik Tahu. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat memperparah
terjadinya Dermatitis Kontak, pekerja tahu yang usia nya lebih tua beresiko karena mengalami dermatitis karena diduga kelompok ini memliki kondisi kulit
yang lebih rentan dan kering terhadap infeksi dibanding dengan pekerja tahu yang usia lebih muda. cohen 1999 mengatakan bahwa kulit manusia mengalami
Universitas Sumatera Utara
degenerasi seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan penipisan pada lapisan lemak dibawah kulit akibat nya kulit menjadi kering dan mudah teriritasi,
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilaksanakan oleh Nuraga 2008.
5.4 Hubungan Lama Kerja dengan Gejala Dermatitis Kontak pada