Asam kuat hidroklorida, hidroflorida, asam nitrat, asam sulfat Basa kuat Kalsium hidroksida, natrium hidroksida, kalium hidroksida Detergen Resin epoksi Etilen Oksida Fiberglass Minyak lubrikan Pelarut pelarut organik Agen oksidator Serpihan kayu

2.2 Dermatitis Kontak Iritan DKI

DKI merupakan peradangan kulit akibat kontak langsung dengan bahan yang menyebabkan iritasi. Dermatitis jenis ini merupakan hasil reaksi non- imunologis. Dermatitis yang disebabkan oleh substansi iritan yang kuat, seperti asam dan basa konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan Dermatitis Kontak iritan akut. Bahan iritan adalah bahan yang pada kebanyakan orang dapat mengakibatkan kerusakan sel bila dioleskan pada kulit pada waktu tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Tabel 2.1 Iritan yang Sering Menimbulkan Dermatitis Kontak Iritan Sumber : Keefner, K.P. 2004 dalam Agung S. 2008. Dermatitis Kontak Swamedikasi No. Bahan Iritan

1. Asam kuat hidroklorida, hidroflorida, asam nitrat, asam sulfat

2. Basa kuat Kalsium hidroksida, natrium hidroksida, kalium hidroksida

3. Detergen

4. Resin epoksi

5. Etilen Oksida

6. Fiberglass

7. Minyak lubrikan

8. Pelarut pelarut organik

9. Agen oksidator

10. Serpihan kayu

Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Epidemiologi

Dermatitis Kontak iritan dapat terjadi pada semua umur pada laki-laki maupun perempuan. Pada orang dewasa, DKI sering terjadi pada telapak tangan dan punggung tangan, karena DKI sering berkaitan dengan pekerjaan, muka dapat terkena oleh bahan yang menguap Graham dan Brown,2005. Jumlah penderita DKI cukup banyak, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan DKI akibat kerja, namun angkanya secara tepat sulit diketahui, hal ini disebabkan antara lain banyak penderita yang kelainan ringan tidak datang berobat Djuanda, 2011.

2.2.2 Etiologi

Dermatitis Kontak iritan muncul karena bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut, dan vehikulum, juga dipengaruhi oleh faktor lain Djuanda, 2011. Faktor lain yang mempengaruhi Dermatitis Kontak iritan : 1. Lama kontak 2. Kekerapan 3. Adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeable 4. Gesekan 5. Trauma fisis 6. Suhu dan kelembapan lingkungan Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Gejala Klinis 1. DKI Akut

Dermatitis iritan kuat terjadi setelah satu atau beberapa kali olesan bahan- bahan iritan kuat, sehingga terjadi kerusakan epidermis yang berakibat peradangan. Biasanya dermatitis iritan kuat terjadi karena kecelakaan kerja. Bahan bahan iritan ini dapat merusak kulit karena terkuras nya lapisan tanduk, denaturasi keratin, dan pembengkakan sel. Tipe reaksi nya tergantung pada bahan apa yang berkontak, konsentrasi bahan kontak, dan lamanya berkontak, reaksinya dapat berupa kulit menjadi merah atau cokelat. Terjadi edema dan rasa panas, atau ada papula, vesikula, pustula, kadang- kadang terbentuk bula yang parulen dengan kulit disekitarnya normal. Contoh bahan kontak untuk dermatitis kuat adalah asam dan basa keras yang sering digunakan dalam industri.

2. DKI Kronik