Karakteristik Aliran 2 Pilar segiempat dengan debit aliran, Q = 0.5 liters

Dari hasil di atas tersebut didapat bahwa U c = 9.9416 ms dan U = 0.12 ms. Sehingga untuk nilai UU c = 0.012 1.0 yang berarti belum terjadinya proses transfer sedimen. Menghitung standar deviasi geometrik: ��= = Dari Gambar 2.10 hubungan diameter ukuran butiran material dasar dengan koefisien simpangan baku K � fungsi standar deviasi geometri ukuran butir ukuran butir �� pada d 50 ≤ 0.70 mm diperoleh nilai di peroleh nilai K� = 0.92. Koefisien bentuk pilar Ks dapat dicari dari Tabel 2.2 Untuk pilar segiempat Ks = 1.22 Untuk koefisien arah sudut aliran K α pada pilar adalah 1.0 Nilai Dari nilai dapat dicari koefisien ukuran butiran Kdt = 1.0 pada Gambar 2.12. Dari nilai = = 0.72 maka dapat dicari koefisien kedalaman aliran Kd = 0.68 pada gambar 2.13

b. Karakteristik Aliran 2

Universitas Sumatera Utara Aliran 2 memiliki karakteristik sebagai berikut: Data Parameter Aliran B = 0.076 m h = 0.075 m Q = 1.0 lts d 50 = 0.51 mm Gs = 2.65  Menghitung Kecepatan Aliran U :  Menghitung Angka Reynold Re : Re 1000 maka alirannya adalah aliran turbulen.  Menghitung Bilangan Froude Fr : Fr 1 maka alirannya adalah aliran sub kritis.  Menghitung jari-jari Hidrolis R : A= B h P = B + 2h  Menghitung Koefisien Manning n :  Menghitung Kemiringan Saluran S : Universitas Sumatera Utara Maka,  Menghitung Selisih Massa Relatif ∆ :  Menghitung Tegangan Geser o :  Menghitung Kecepatan Geser U :  Berdasarkan grafis Shield untuk d 50 = 0.51 mm dan U = 0.0233 ms, maka didapat nilai koefisien shield = 0.077 Persamaan Shield :  Menghitung Tegangan Geser Kritik c :  Menghitung Kecepatan Geser Kritik Universitas Sumatera Utara  Dimana butiran bergerak Sehingga analisis didasarkan pada persamaan clear water scour, akan tetapi jika ditinjau rasio kecepatan aliran yang terjadi yaitu kecepatan aliran permukaan dan kecepatan aliran kritik, maka analisisnya adalah: Dari hasil di atas tersebut didapat bahwa U c = 15.946 ms dan U = 0.18 ms. Sehingga untuk nilai UU c = 0.011 1.0 yang berarti belum terjadinya proses transfer sedimen. Menghitung standar deviasi geometrik: ��= = Dari Gambar 2.10 hubungan diameter ukuran butiran material dasar dengan koefisien simpangan baku K � fungsi standar deviasi geometri ukuran butir ukuran butir �� pada d 50 ≤ 0.70 mm diperoleh nilai di peroleh nilai K� = 0.92 Koefisien bentuk pilar Ks dapat dicari dari Tabel 2.2 Untuk pilar segiempat Ks = 1.22 Untuk koefisien arah sudut aliran K α pada pilar adalah 1.0 Universitas Sumatera Utara Nilai Dari nilai dapat dicari koefisien ukuran butiran Kdt = 1.0 pada Gambar 2.12. Dari nilai = = 0.99 maka dapat dicari koefisien kedalaman aliran Kd = 0.78 pada gambar 2.13

c. Karakteristik Aliran 3

Aliran 3 memiliki karakteristik sebagai berikut: Data Parameter Aliran B = 0.076 m h = 0.095 m Q = 1.5 lts d 50 = 0.51 mm Gs = 2.65  Menghitung Kecepatan Aliran U :  Menghitung Angka Reynold Re : Re 1000 maka alirannya adalah aliran turbulen.  Menghitung Bilangan Froude Fr : Fr 1 maka alirannya adalah aliran sub kritis.  Menghitung jari-jari Hidrolis R : A= B h Universitas Sumatera Utara P = B + 2h  Menghitung Koefisien Manning n :  Menghitung Kemiringan Saluran S : Maka,  Menghitung Selisih Massa Relatif ∆ :  Menghitung Tegangan Geser o :  Menghitung Kecepatan Geser U :  Berdasarkan grafis Shield untuk d 50 = 0.51 mm dan U = 0.0292 ms, maka didapat nilai koefisien shield = 0.098 Universitas Sumatera Utara Persamaan Shield :  Menghitung Tegangan Geser Kritik c :  Menghitung Kecepatan Geser Kritik  Dimana butiran bergerak Sehingga analisis didasarkan pada persamaan clear water scour, akan tetapi jika ditinjau rasio kecepatan aliran yang terjadi yaitu kecepatan aliran permukaan dan kecepatan aliran kritik, maka analisisnya adalah: Dari hasil di atas tersebut didapat bahwa U c = 15.573 ms dan U = 0.18 ms. Sehingga untuk nilai UU c = 0.015 1.0 yang berarti belum terjadinya proses transfer sedimen. Menghitung standar deviasi geometrik: ��= = Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 2.10 hubungan diameter ukuran butiran material dasar dengan koefisien simpangan baku K � fungsi standar deviasi geometri ukuran butir ukuran butir �� pada d 50 ≤ 0.70 mm diperoleh nilai di peroleh nilai K� = 0.92 Koefisien bentuk pilar Ks dapat dicari dari Tabel 2.2 Untuk pilar segiempat Ks = 1.22 Untuk koefisien arah sudut aliran K α pada pilar adalah 1.0 Nilai Dari nilai dapat dicari koefisien ukuran butiran Kdt = 1.0 pada Gambar 2.12. Dari nilai = = 1.25 maka dapat dicari koefisien kedalaman aliran Kd = 0.88 pada gambar 2.13

4.5.2 Kedalaman Gerusan Lokal Menurut Raudkivi 1991

a. Pilar segiempat dengan debit aliran, Q = 0.5 liters

K � = 0.92 Ks = 1.22 K � = 1.0 Kdt = 1.0 Kd = 0.68 Maka, kedalaman gerusan dapat dicari dengan menggunakan persamaan 17 hal.34 yaitu: = 2.3 Kσ Ks Kα Kdt Kd = 2.3 x 0.92 x 1.22 x 1.0 x 1.0 x 0.68 =1.755 Universitas Sumatera Utara

b. Pilar segiempat dengan debit aliran, Q = 1.0 liters