Analisis deskriptif Metode Analisis Data

36 mengumpulkan data-data yang tercantum pada Indonesian Capital Market Directory yang berupa data laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalam industri manufaktur yang listing di BEI tahun 2011-2013. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan industri manufaktur yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory yang diterbitkan oleh bursa efek indonesia, laporan hasil penelitian ilmiah, dan jurnal penelitian ilmiah.

3.9. Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22

3.9.1. Analisis deskriptif

Sangadji dan Sopiah 2010:210 menyatakan analisis deskriptif adalah analisis yang lebih hendak menggambarkan fakta sebagaimana adanya. Selain itu analisis ini juga bertujuan untuk mengumpulkan, mengkasifikasikan, menganalisis, mengemukakan, dan menggambarkan data secara sistematis dan objektif, sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai objek yang diteliti. 3.9.2.Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan antara lain: Universitas Sumatera Utara 37 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dan residualnnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah: a. Jika data menyebar diantara garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau histogram tidak menunjukan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dilakukan melalui analisis grafik dan analisis kolmogorov-smirnov K-S. Hipotesisnya sebagai berikut: H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal Bila signifikansi 0,05 dengan α = 5 berarti data normal dan H0 diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi 0,05 berarti data tidak normal dan H1 diterima. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas mengakibatkan kemampuan prediksi dari koefisien dalam model menjadi tidak efisien dan tidak memiliki Universitas Sumatera Utara 38 banyak keberartian. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedartisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu tang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul dikarenakan residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini biasanya terjadi pada data time series. Karena gangguan pada satu data cenderung mengganggu data lain. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai Durbin Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tidak ada autokorelasi positif jika 0 DW dl Universitas Sumatera Utara 39 b. Tidak ada autokorelasi positif jika dl ≤ DW ≥ du c. Tidak ada autokorelasi negatif jika 4-dl DW 4 d. Tidak ada autokorelasi negatif jika 4- du ≤ DW ≤ 4-dl e. Tidak ada autokorelasi positif dan negatif jika du DW 4-dl Keterangan : du = batas atas dl = batas bawah 4. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada kolelasi antara variabel independen. Menurut Situmorang et.al 2010:136 untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas b. VIF 5 maka tidak terdapat multikolineritas c. Tolerance 0,1 maka diduga memunyai persoalan multikolineritas d. Tolerance 0, 1 maka tidak terdapat multikolineritas

3.9.3. Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Bersih, Potensi Pertumbuhan, ROE, EPS dan DER Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVATERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 3 92

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014

3 19 87

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 7

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 21

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 2 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 11