Debt to Equity Ratio

14 mengelola investasi yang diberikan para stockholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka.

2.3. Debt to Equity Ratio

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban-kewajibannya baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang utang totalnya lebih besar dibandingkan total asetnya Hanafi dan Halim, 2005 dalam Yuliyanti 2011. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan definisi di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi tolak ukur Solvabilitas diukur dengan rasio debt to equity ratio DER yang membandingkan jumlah aktiva total ekuitas dengan jumlah utang baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi Kasmir, 2010. Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt total hutang dengan total shareholder’s equity total modal sendiri. Total debt merupakan total liabilities baik utang jangka pendek maupun jangka panjang: sedangkan total Universitas Sumatera Utara 15 shaareholder’s equity merupakan total modal sendiri total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan yang dimiliki perusahaan. Menurut Riyanto 2007:67 rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur. Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas perusahaan serta merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan sutau perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya. Debt to Equity Ratio yang tinggi biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam solvabilitas. Rasio ini mengukur seberapa besar jumlah modal sendiri yang tersedia untuk menutupi semua hutangnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar, maka rasio terbaiknya adalah jika jumlah modal lebih besar daripada jumlah utang atau paling tidak sama. Tetapi lain halnya bagi manajemen akan lebih baik baginya bila rasio ini besar Riyanto, 2007; 68. Menurut Kasmir 2010 Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini Universitas Sumatera Utara 16 berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Menurut Brigham 2005:13 dalam mengembangkan target capital structure perlu dilakukan analisis dari banyak faktor dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan. Sumber dana dari pihak luar diperoleh dari pinjaman atau utang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang: sedangkan sumber dana dari pihak internal diperoleh dari modal saham equity dan laba tak dibagi retained earning. Rasio antara sumber dana dari pihak eksternal hutang terhadap sumber dana pihak internal ekuitas lazim disebut sebagai Debt to equity Ratio. Menurut Harahap 2007:303 “Semakin kecil rasio ini maka semakin baik dan untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih basar dari jumlah hutang atau minimal sama ”. Debt To Equity Ratio merupakan perbandingan antara total hutang hutang lancar dan hutang jangka panjang, dan modal yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada. Rumus dari Debt to Equity Ratio DER adalah sebagai berikut : � � � � � � = � � � Modal Sendiri

2.4. Pertumbuhan Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Bersih, Potensi Pertumbuhan, ROE, EPS dan DER Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVATERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 3 92

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014

3 19 87

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 7

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 21

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 2 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 11