Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

45 Dari tabel di atas menunjukkan uji statistik deskriptif masing-masing variabel. Jumlah observasi dalam penelitian sebanyak 140 observasi. Hasil uji statistik deskriptif variabel ukuran perusahaan yang merupakan besaran atau ukuran dari perusahaan yang dihitung dengan logaritma total saham menunjukkan nilai minimun sebesar 10.68 dan nilai maksimum sebesar 14.49, nilai rata-rata mean sebesar 12.6503, dan nilai standar deviasi sebesar 1.07563. Hasil uji statitstik deskriptif variabel DER yang diukur dengan Perbandingan total hutang dengan modal sendiri perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0.00, sedangkan nilai maksimum sebesar 7.53 serta nilai standar deviasi sebesar 1.06962 dan nilai rata-rata sebesar 1.0767. Variabel ROE menunjukkan nilai minimum sebesar 0.00, nilai maksimum sebesar 1.42 dan nilai standar deviasi sebesar .29475 serta nilai rata-rata sebesar .2448.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya telah terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut ini : Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 4.1 Histogram Sumber: Output SPSS 16 Gambar 4.2 Normal P-P Plot Sumber: Output SPSS 16 Universitas Sumatera Utara 47 Dengan melihat tampilan grafik histogram gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa diagram berbentuk lonceng serta sebaran data pada grafik Normal P-P plot Gambar 4.2 menyebar di sekitar garis diagonal,dapat disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan bahwa data yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonieritas. Tabel 4.2. Uji Multikolineritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Ukuran perusahaan .989 1.012 DER .989 1.012 Pertumbuhan Laba . 979 1.022 a. Dependent Variable: ROE Sumber : Output SPSS Universitas Sumatera Utara 48 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Autokorelasi

Penyimpangan model regresi klasik yang lain adalah adanya autokorelasi dalam model regresi yaitu adanya korelasi antar anggota sampel. Hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual terjadi secara random atau tidak. Berikut ini adalah tabel 4.3 yang menunjuklkan hasil uji autokorelasi. Tabel 4.3. Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .420 a .176 .164 .26945 2.146 a. Predictors: Constant, ukuran perusahaan, DER, Pertumbuhan laba b. Dependent Variable: ROE Sumber : Output SPSS 16 Universitas Sumatera Utara 49

4. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.3. Scatterplot Sumber: Output SPSS 16 Gambarscatter plot diatas menjelaskan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat heterokodestisitas dalam model regresi yang digunakan. Universitas Sumatera Utara 50

4.2.3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Bersih, Potensi Pertumbuhan, ROE, EPS dan DER Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVATERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 3 92

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014

3 19 87

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 7

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 21

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 2 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 11