2.4. Modifikasi Pati
Pati termodifikasi atau lebih dikenal dengan turunan pati dapat diproduksi dengan beberapa metode yaitu, metode fisikawi, kimiawi dan enzimatis yang pada dasarnya untuk mengubah sifat
alami dari pati. Pati termodifikasi berguna di berbagai bidang, misalnya di bidang produksi makanan, yaitu sebagi agen pengisi, stabilizer dan emulsifier; di bidang farmasi, yaitu sebagai
desintegrants dan carrier; dan aditif pengikat pada pelapis kertas Gotlieb, et al. 2005.
Pati adalah sebuah senyawa alamiah, biodegradable murah dan mudah diperoleh.Tersebar luas dalam batang, akar, dan buah dari tumbuhan berdaun hijau. Terdapat unit glukosa
C
6
H
10
O
5 n
dengan n diantara 300 sampai 1000. Pati terbentuk dari 2 campuran dari 2 polimer yang disebut dengan amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah sebuah polimer linier dengan
berat molekul kurang dari 0,5 juta Dalton derajat polimerisasi dari 15 x 102 – 6 x 103 bergantung pada sumber botaninya. Makromolekul amilosa merupakan dari α-D-glukopiranosa
yang tergantu ng d ari ik atan α-1,4 asetal. Makromolekul amilopektin lebih besar dan banyak
bercabang dengan berat molekul sekitar 50-100 juta Dalton dan derajat polimerisasi sekitar 3 x 105 – 3 x 106 Neelam, et al. 2012. Beberapa metode dalam modifikasi pati yaitu:
2.4.1. Metode Fisika
Modifikasi fisik dari pati pada dasarnya mengubah sturuktu granula dan mengubah pati biasa menjadi pati yang larut dalam air dingin atau kristal mikro pati. Beberapa metode yang telah
dikembangkan saat ini yaitu Heat-moisture treatment HMT, penguatan terhadap air, retrogradasi, pembekuan, ultra high pressure treatment, glow discharge plasma treatment,
Osmotic-Pressure Treatment, hambatan termal dan gelatinisasi Neelam,et al. 2012.
2.4.2. Metode Kimia
Metode kimia melibatkan gugus fungsi awal pada molekul pati, menghasilkan perubahan secara nyata sifat fisiko-kimianya. Contoh dari teknik ini yaitu, eterifikasi, esterifikasi, ikat silang,
penambahan asam, oksidasi dan dwi modifikasi Neelam, et al. 2012. Beberapa modifikasi secara kimia menggunakan berbagai pereaksi seperti pada gambar 2.4.
2.4.3. Metode Enzimatis
Metode ini meliputi tentang suspensi pati menjadi sejumlah dari enzim-enzim utam termasuk hidrolisis enzim yang cenderung untuk menghasilkan turunan fungsional yang besar.Beberapa
enzim yang telah diteliti yaitu, amilomaltase, siklomaltodekstrinase, siklomaltodekstrin dan glukanosiltransferase Neelam, et al. 2012.
St-OH Starch
H
2
C CH CH
3
O H
3
C CH
2
Cl H
2
C CH
2
O St-O-CH
2
-CH-CH
3
OH St-O-CH
2
-CH
3
St-O-CH
2
-CH
2
OH CH
CH
2
O ClH
2
C POCl
3
CS
2
St-O-CH
2
-CH-CH
2
-O-St O
St-O-P-O-St O
ONa St-O-C-S-S-C-O-St
O O
Ce
4+
CH
2
=CH-CN St-O-CH
2
NC-CH-CH CH-CN
H
2
C-C=N St-O-C-NH
2
NH IO
4 -
St C=O
C=O NaOCl
St-C=O St-C-OH
O ONa
C=O St-O-CH
2
Cl.CH
2
COOH O
St-O-C-CH
3
CH
3
-C
2
-O O
NaO OH
P NaO
O StO
OH P
NaO O
[O] St
COOH COOH
or
oxidized starch
Dialdehyde Starch
Oxidized Starch dicarboxylic Acid Carboxymethyl
Starch Starch acetate
Starch phosphate
Cross-linked Starch citrate
citric acid
Starch-graft-polyacrylonitrile copolymer
Cyanamide starch
Hydroxypropyl starch
Ethyl Starch Hydroxyethyl starch
Cross-linked Starch Starch phosphate
diester Starch
xanthate
Etherification Cross-Linking
Oxidation Estherification
Gambar 2.4 Beberapa metode modifikasi pati secara kimiawi Neelam, et al. 2012
2.4.4. Metode Modifikasi Genetika