27 tunduk kepada hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma
perilaku internasional dan diintegrasikan ke dalam seluruh bagian organisasi”.Good Corporate governanceGCG merupakan suatu
sistem yang mengukur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan
pada pemegang saham.
2.6.2 Pengembangan Hipotesis
Teori yang dikemukakan oleh Utami, 2011 menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset
perusahaan. Hasil positif menunjukan bahwa semakin tinggi earnings power maka semakin tinggi perputaran asset dan semakin
tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan.
a. Kinerja Keuangan ROA dan TAT Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian Anindiyanti, 2011, Ilonna, 2007, Kartika, 2012, dan Suranta, 2004 mengemukakan bahwa ROA
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan . Penelitian yang dilakukan oleh Suranta, 2004 menemukan ROA tidak
berpengaruh signifikan dan berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan.penelitian yang dilakukan oleh Kennedy 2003 yang
menunjukkan variable Totalasset turnover berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil kesimpulan tersebut menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
28 bahwa besar kecilnya Total Aset Turnover TAT, dapat
mempengaruhi negative nilai perusahaan tingginya nilai saham perusahaan di pasar saham.
Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1 : Kinerja keuangan yang diproksi oleh Return On Asset
ROA dan Total Assets Turnover TAT berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. b. Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Nilai
Perusahaan
Peneliti menggunakan pengungkapan CSR tanggung jawab sosial merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial
dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat
secara keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi
khususnya perusahaan, di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya
pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding
hanya mencari laba untuk pemegang saham Survei yang dilakukan Booth-Harris TrustMonitor pada tahun 2001 dalam Sutopoyudo
2009 menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan
Universitas Sumatera Utara
29 meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau
diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaandengan
pelaksanan corporate social responsibility, antara lain
produksemakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor.Pelaksanaan CSR akan meningkatkan nilai perusahaan
dilihat dari hargasaham dan laba perusahaan earning sebagai akibat dari para investor yangmenanamkan saham di perusahaan.
Nurlela dan Islahuddin 2008menyatakan bahwa dengan adanya praktik CSR yang baik, diharapkan nilaiperusahaan akan dinilai
dengan baik oleh investor.
H2 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai
perusahaan c. Good Corporate Governance GCG Terhadap Nilai
Perusahaan
Peneliti menggunakan pengungkapan GCG kepemilikan manajerial Peneliti menggunakan kepemilikan manajerial sebagai
proksi GCG, ini didasarkan pada pemikiran bahwa manajemen dengan kontrol kepemilikan besar memiliki inisiatif yang lebih
rendah untuk melakukan self- saving behavior yang tidak meningkatkan nilai perusahaan dan bisa jadi memilih lebih banyak
kecenderungan untuk menetapkan kebijakan akuntansi konservatisme untuk meningkatkan kualitas laba
Universitas Sumatera Utara
30 Sesuai dengan pendapat Kartika, 2012,dan Utami, 2010
mengemukakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat dalam
peningkatan laba untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka
hipotesis alternatif yang diajukan adalah sebagai berikut.
H3 : Good Corporate governance terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah