Proses Seleksi Buku Non Fiksi

17

2.5.1 Proses Seleksi Buku Fiksi

Buku fiksi dipilih oleh perpustakaan keliling untuk menarik minat baca masyarakat dengan tujuan akhirnya akan terbiasa dengan budaya membaca. Masalah dalam menyeleksi buku fiksi adalah bagaimana memilih buku fiksi yang diminati masyarakat sekaligus memenihi syarat dari segi mutu. Dalam buku Panduan Koleksi Perpustakaan Keliling 1992, 13-14 ada beberapa penilaian terhadap buku fiksi: 1. Masalah yang ditulis penulis seperti yang dijelaskan pada tema haruslah asli atau bukan jiplakan dari penulis lain. Walaupun tema yang dipilih biasa dijumpai pada kejadian sehari-hari, namun aspek yang dibahas harus menurut sudut pandang penulis sendiri. Selain itu tema harus dapat memperluas imajinasi dan pengetahuan pembacanya. 2. Jalan cerita plot harus mengandung suatu gagasan. Hubungan peristiwa dan tokoh-tokoh tidak perlu masuk akal, namun dapat diterima berdasarkan tema yang dipilih. Sebaiknya dalam cerita tidak terdapat penyelesaian malasah yang tidak ada hubungannya dengan sifat cerita, sehingga janggal. 3. Tokoh-tokoh dalam cerita sebaiknya berkesan hidup. Keperkasaan, kelemahan, kredibilitas, dan keyakinan mereka terlihat wajar melalui jalan cerita, percakapan, dan perbuatan tokoh-tokoh tersebut sehingga membantu memberikan gambaran dan sifat tokoh-tokoh tersebut. 4. Penggambaran waktu dan lingkungan disesuaikan dengan latar belakang cerita, apakah mengambil waktu sekarang, masa lampau atau masa yang akan datang. Jangan sampai penggambaran zaman kerajaan dahulu, tokoh- tokohnya sudah mengenali lemari es, TV dan lain-lain. 5. Bahasa, perbendaharaan kata, dan susunan kalimat mencerminkan gaya tulisan penulis buku. Yang perlu diperhatikan adalah gaya tulisan harus sesuai dengan tema yang dipilih. 6. Penggambaran realitas walaupun dalam khayalan akan membuat buku lebih baik dan menarik. Kepuasan membaca tulisan lebih mendalam, karena seolah-olah pengalaman dalam cerita dialami sendiri oleh pembacanya. 7. Mutu baik tidak hanya ditentukan oleh subjek atau temanya, namun lebih ditentukan bagaimana tema tersebut disajikan dan bagaimana tema diungkapkan sehingga mudah dipahami.

2.5.2 Proses Seleksi Buku Non Fiksi

Dalam menyeleksi buku non fiksi harus memperhatikan 5 aspek, yaitu ciri- ciri yang dapat diterima pada setiap buku non fiksi dan keistimewaan atau kelebihan yang hanya ditemukan pada buku tersebut. Universitas Sumatera Utara 18 1. Isi buku a. Cakupan buku luas atau khusus, tingkatan ilmu pengetahuan dan masalah yang dibahas disajikan secara mendalam atau tidak b. Ketepatan fakta, terutama yang menyangkut bidang sejarah, biografi, dan statistik. Pembahasan disajikan secara jelas atau tidak dan keterangan diberikan secara umum atau berat sebelah. Otoritas penerbit yang telah diakui terbitannya oleh masyarakat. 2. Penyajian a. gaya tulisan harus sesuai dengan masalah yang dibahas, yang akan mempengaruhi penggunaan bahasa sepeti popular. Sederhana atau teknis. b. Usia konsep yang ditawarkan sudah kadaluwarsa atau baru, tata letak ilustrasi, susunan informasi dari awal sampai akhir harus disesuaikan dengan subjek yang dibahas. c. Penulisan bab, tajuk utama, referensi, diagram, peta dan sejenisnya sesuai dengan topik dan tujuan penulisan. d. Adanya keistimewaan lain yang bermanfaat seperti daftar isi, penomoran halaman, daftar kata, daftar bacaan, lebih lanjut, indeks, dan lain-lain. 3. Ilustrasi a. Pentingnya informasi yang divisualkan dan pemakaian warna yang sesuai. b. Ilustrasi yang sesuai dengan teks. c. Gaya ilustrasi berupa gambar, foto dan pemakaian sumber. Sumber asli lebih bersifat dekoratif atau informatif sesuai dengan topic yang ditulis. 4. Format Fisik buku memegang peranan penting dalam menentukan apakah buku tersebut menarik atau tidak. Yang harus diperhatikan dalam fisik buku antara lain: a. Ukuran buku yang disesuaikan dengan pemakaian dan pertimbangan atristik. b. Penjilidan yang disesuaikan dengan pemakaian misalnya harus dipilih kamus penjilidan dengan kuat karena pemakaiannya lebih lama. c. Kualitas kertas yang baik menjamin kejelasan, daya tarik, dan pemakaian. d. Cetakan yang baik memuat huruf lebih mudah dibaca, lebih jelas, ada perbedaan antara tajuk, pemakaian huruf miring atau cetak tebal untuk menekankan suatu maksud, insidensi yang sesuai, dan lain-lain. 5. Penyajian kualitas secara keseluruhan dengan membandingkannya dengan karya penulis lain yang menulis topic yang sama, sehingga diketahui buku mana yang lebih menarik, lebih mudah dimengerti, dan lebih banyak memberikan informasi. Panduan Koleksi Perpustakaan Keliling 1992, 14-15. Universitas Sumatera Utara 19

2.5.3 Proses Seleksi Terhadap Buku Terlarang