Penelitian Deskriptif Rancangan Cross-Sectional Rancangan Multi Cross-Sectional

Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 14

2.4.5 Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah satu jenis penelitian konklusif yang mempunyai tujuan utama menguraikan sesuatu, biasanya berupa karakteristik atau fungsi. Penelitian ini dilakukan dengan maksud: 1. Menguraikan karakteristik kelompok yang relevan, seperti konsumen, tenaga penjualan, organisasi, atau wilayah pemasaran. Misalnya, peneliti dapat mengembangkan sebuah profil “heavy users” pada toserba terkemuka, seperti Hero Supermarket atau Giant Supermarket. 2. Membuat perkiraan presentasi unit dalam populasi khusus yang membuat perkiraan persentase “heavy users” pada toserba terkemuka yang juga mengunjungi toserba yang memberikan diskon. 3. Menentukan persepsi karakteristik produk. Contoh, bagaimana rumah tangga mempresepsikan beragam toserba dalam hal faktor-faktor penting. 4. Menentukan sejauh mana sejumlah variabel saling berkaitan. Contohnya, sejauh mana belanja di toserba terkait dengan makan di luar rumah? 5. Membuat perkiraan spesifik. Contohnya, berapa penjualan eceran suatu produk di wilayah Jakarta Selatan?

2.4.6 Rancangan Cross-Sectional

Studi Cross-Sectional adalah rancangan deskriptif yang paling banyak digunakan dalam penelitian manajemen bisnis. Rancangan cross- sectional meliputi sekali pengumpulan data mengenai sampel yang telah ditentukan dari elemen populasi. Rancangan cross-sectional dapat bersifat tunggal maupun cross-sectional majemuk. Dalam rancangan single cross- sectional hanya satu sampel responden yang diambil dari populasi sasaran, dan informasi hanya didapatkan satu kali dari responden ini. Rancangan jenis ini disebut rancangan penelitian survei sampel.

2.4.7 Rancangan Multi Cross-Sectional

Dalam rancangan multi cross-sectional ada 2 atau lebih sampel, dan informasi mengenai masing-masing sampel diambil satu kali. Sering berbeda selama selang waktu yang panjang. Rancangan multiple cross- sectional memungkinkan perbandingan pada tingkat agregat tetapi tidak pada tingkat responden individu. Karena sampel berbeda yang diambil setiap kali survei dilakukan, tidak ada cara lain untuk membandingkan ukuran atas responden individu selama survei. Satu jenis rancangan multiple across-sectional untuk tujuan khusus adalah analisis kelompok cohort. Analisis kelompok cohort terdiri dari satu seri survei yang dilaksanakan pada interval waktu yang sesuai, dengan kelompok berperan Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 67 yang meliputi: a. Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu. b. Dimana penelitian itu dilakukan. c. Apa unit dari bidang studinya. d. Bagaimana pendekatan dan analisisnya. e. Bagaimana kesimpulannya. f. Apa kritikan terhadap studi itu. 2.2 Kerangka PemikiranKerangka Teoritis Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan premis- premis untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis- hipotesis yang akan diuji secara empiris kalau pelu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran. Bagian ini berisi uraian tentang pola pikir secara keseluruhan dari kegiatan penulisan tesis; biasanya digambarkan secara skematis diagram. Dari kerangka pikir tersebut secara jelas akan terlihat permasalahan yang dihadapi, bagaimana permasalahan tersebut akan diselesaikan dan langkah- langkah, dan yang akan dicapai dengan penyelesaian permasalahan tersebut output.

Bab III Metodologi Penelitian