Tipe Reliabilitas Reliabilitas dan Validitas

Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 34 Bagan 3.4.5 Skema panduan untuk menentukan Pemilihan Teknik Sampling

3.7 Reliabilitas dan Validitas

Konsep atau konstruk dalam penelitian bisnis kadang ambigu dan tidak dapat langsung diamati. Oleh karena itu, peneliti kadang menggunakan instrumen penelitian tertentu untuk memastikan konsistensi reliability dan akurasi validity data yang dikumpulkan.

3.7.1 Tipe Reliabilitas

Reabilitas berarti konsistensi. Hal ini menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten. Di dalam penelitian kuantitatif, dikenal paling tidak tiga tipe reliabilitas. Pertama, stability reliability, yaitu responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang sama sebanyak beberapa kali dalam selang waktu tertentu. Kemudian hasil pengukuran pertama dan kedua dikorelasikan, biasanya digunakan Pearson Correlation. Jika hasil nilai korelasi signifikan, pengukuran pertama dan kedua relatif konsisten, dan instrumen penelitian dapat dinyatakan reliable. Kedua, equivalency reliability. Pengukuran ini digunakan jika peneliti menggunakan beberapa instrumen pengukur yang berbeda untuk mengukur suatu konstruk terhadap subyek tertentu pada saat yang sama. Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 47 dapat memilih salah satu atau menggunakan keduanya secara komplementer. Observasi berkaitan dengan deskripsi yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa, perilaku dan artefak-artefak atau simbol-simbol dalam setting sosial yang dipelajari. Melalui observasi, peneliti mempelajari perilaku dan makna yang dari perilaku. Asumsi yang mendasari observasi adalah perilaku manusia yang sifatnya purposive dan mencerminkan nilai- nilai dan keyakinan-keyakinan yang lebih dalam. Wawancara mendalam sering disebut juga ”suatu percakapan dengan tujuan”. Dalam penelitian kualitatif, wawancara mendalam lebih menyerupai sebuah percakapan, tidak bersifat formal dan terstruktur kaku. Peneliti mengeksplorasi sejumlah topik-topik umum untuk membantu partisipan mengungkapkan sudut pandangnya tentang makna dari hal terlentu. Jika diterapkan dengan memadai, peneliti dapat memperoleh data yang dapat diterima dan bernilai dalam memahami sudut pandang partisipan. Pengumpulan data utama maupun data pelengkap dapat dilakukan dengan menerapkan satu gabungan dari teknik-teknik berikut. a. Mengumpulkan catatan-catatan observasi sebagai observer. b. Melakukan wawancara tidak terstruktur, open-ended, dan membuat catatan-catatan. c. Melakukan wawancara tidak terstruktur, open-ended, dan membuat rekaman wawancara, serta membuat tranksrip wawancara. d. Membuat sebuah jurnal selama pelaksanaan penelitian. e. Menganalisis dokumen-dokumen publik e.g., memo kantor, minutes, bahan arsip, pidato, makalah, famplet, publikasi, koranmajalah, dsb. f. Menganalisis catatan-catatan record yang disiapkan oleh perusahaan untuk membuktikan sebuah peristiwa seperti laporan keuangan, laporancatatan audit akuntan, manifest penerbangan, bukti-bukti transaksi, dan sertifikat deposito. g. Menyelidik autobiografi dan biografi. h. Membuat videotape dari suatu situasi sosial atau dari seseorang atau sekelompok orang. i. Mempelajari foto-foto atau videotape. j. Meminta para informan membuat foto atau videotape. k. Mengumpulkan bunyi-bunyi e.g., suara musik atau lagu iklan, suara konsumen yang melakukan komplain, suara peserta rapat dalam pengambilan keputusan. l. Teknik proyektif dan penguji psikologis seperti Thematic Appreciation Test, TAT. m. Proxemics: Studi tentang penggunaan raung oleh orang-orang dan hubungannnya dengan budaya. Peneliti dapat mempelajari penggunaan ruangan di kantor outlet pelayanan untuk menemukan Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 46 theory. Tiga kemungkinan dapat terjadi: 1. Teori baru memperkuat teori yang ada. 2. Teori baru memodifikasi teori yang ada. 3. Teori baru membatalkan teori yang ada.

4.9 Metode-metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif