Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 58 kekuasaan dan
sumber daya-sumber daya dalam
perusahaan?
4.17 Penutup
Penelitian kualitatif makin diminati dalam penelitian-penelitian di bidang sosial, termasuk di bidang manajemen bisnis. Hal ini terutama
berkaitan dengan kemampuannya untuk memungkinkan peneliti dalam memahami dinamika dan interaksi sosial yang melibatkan keyakinan,
pengetahuan, dan perasaan. Secara singkat, paradigma penelitian kualitatif berkembang dalam suatu ketegangan paradigmatik dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian-penelitian di bidang manajemen bisnis juga semakin
diwarnai oleh penerapan penelitian kualitatif. Jika diterapkan secara tepat, penelitian kualitatif dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik
mengenai permasalahan-permasalahan manajerial-organisasional, dan dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien.
Penelitian kualitatif menuntut pengelompokan yang cermat atas berbagai hal dengan member perhatian yang cukup terhadap kekhasan
setting penelitian dan dinamika yang mencuat selama penelitian berlangsung. Apek-aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam
perancangan penelitian mencakup persiapan penelitian itu sendiri, pelaksanaan penelitian, analisis, dan pelaporan hasil penelitian.
Mahasiswa perlu menyadari bahwa instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, pemilihan
dan pertanggung-jawaban atas setiap pilihan metode dan teknik penelitian secara argumentatif dan kritis-reflektif sesungguhnya merupakan bagian
integral dari upaya untuk mendukung peneliti dapat menjawab permasalahan penelitiannya atau memperoleh pemahaman atas sesuatu
persoalan secara meyakinkan.
Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 23
Bagan 3.2.2 Hubungan antara Varibel Sebab dengan Variabel Akibat
Misal, suatu penelitian tentang perubahan harga saham yang diduga terjadi karena adanya pemecahan saham. Dalam kasus ini, variabel
sebabnya adalah pemecahan saham. Sedangkankan harga saham merupakan variabel akibat. Hubungan kedua variabel diperkirakan tidak searah.
Semakin sering dilakukan pemecahan saham, semakin rendah harga saham. Sebaliknya, semakin jarang dilakukan pemecahan saham, semakin tinggi
harga saham. Bagan 3.2.2 menunjukkan hubungan variabel sebab akibat pemecahan saham dengan variabel akibat harga saham yang disajikan
dalam bentuk diagram. Contoh lain, penelitian mengenai kondisi manajerial yang diduga
ditentukan oleh partisipasi dalam penyusunan anggaran. Dalam kasus ini, variabel sebabnya adalah tingkat partisipasi penyusunan anggaran,
sedangkan kinerja manajerial merupakan variabel akibat. Hubungan kedua variabel diperkirakan searah, makin tinggi tingkat pertisipasi dalam
penyusunan anggaran, makin tinggi kinerja manajerial. Dalam penelitian yang lebih komplek sering ditemukan beberapa jumlah variabel sebab yang
mempengaruhi variabel akibat.
3.2.3 Variabel moderat Moderating Variable
Variabel moderat adalah variabel yang lebih memperjelas memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel sebab
dengan variabel akibat. Hadirnya variabel sebagai variabel ketiga akan mengubah sifat dan arah hubungan awal antara variabel sebab dengan
akibat.
Bagan 3.2.3 Pengaruh Variabel Moderat terhadap hubungan Variabel Sebab
dengan Variabel Akibat
Panduan Tesis Magister Manajemen Magister Akuntansi 24
Dalam contoh hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial, sebuah studi menunjukkan bahwa bentuk struktur organisasi
yang diterapkan oleh perusahaan akan memperjelas hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja. Bahwa partisipasi anggaran dalam struktur
organisasi desentralisasi diduga akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi, sementara dalam struktur organisasi sentralisasi, partisipasi
anggaran diduga berdampak negatif terhadap kinerja organisasi. Dalam kasus ini, struktur organisasi berperan sebagai variabel moderat yang
memperjelas hubungan antara variabel sebab dan akibat. Bagan 3.2.3 menunjukkan pengaruh variabel moderat struktur organisasi terhadap
hubungan variabel sebab partisipasi anggaran dengan variabel akibat kinerja manajerial.
3.2.4 Variabel antara Intervening Variable
Variabel antara adalah variabel yang muncul diantara hubungan langsung variabel sebab dengan akibat. Dalam contoh hubungan partisipasi
anggaran dengan kinerja perusahan, diduga bahwa creative synergy mempengaruhi kinerja perusahaan, sedangkan creative synergy dipengaruhi
oleh partisipasi menyusun anggaran. Dalam kasus ini, creative synergy merupakan variabel antara yang menjadikan hubungan variabel sebab
dengan akibat menjadi hubungan tidak langsung. Bagan 3.2.4 menunjukkan antara creative synergy, dan variabel akibat kinerja manajerial.
Bagan 3.2.4 Hubungan antara Variabel Sebab, Variabel Intervening,dan Variabel
Akibat 3.3 Tujuan studi
Pada dasarnya tujuan studi adalah pengembangan teori dan pemecahaan masalah. Peneliti akan menyatakan secara spesifik tujuan studi
kuantitatif dalam bentuk: studi deskriptif, danatau uji hipotesis.
3.3.1 Studi Deskriptif Descriptive Research