30
Koleksi yang terdapat pada Perpustakaan Kantor Hukum LeksCo terdiri dari koleksi umum dan koleksi referensi dalam bidang ilmu hukum dan bidang
ilmu lain. Koleksi umum yang tersedia berupa buku teks bidang ilmu hukum dan bidang ilmu lain, sedangkan koleksi referensi berupa Himpunan Putusan dan
Peraturan, Yurisprudensi, dan kamus. Koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Kantor Hukum LeksCo hanya diperuntukkan bagi advokat dan staff yang
bekerjaberkantor pada Kantor Hukum LeksCo. Sehingga informasi yang tersedia hanya untuk memenuhi kebutuhan informasi advokat dan staff kantor.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian adalah peran Perpustakaan Kantor Hukum LeksCo dalam pemenuhan kebutuhan informasi advokat yang bekerja di Kantor
Hukum LeksCo.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam suatu penelitian. Metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data
yang menentukan berhasil atau tidak suatu penelitian. Kesalahan penggunaan metode pengumpulan data atau metode pengumpulan data tidak digunakan
semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan Bungin, 2001: 129.
Dalam penelitiaan ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu:
3.5.1 Wawancara
Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yakni dengan wawancara mendalam. Wawancara adalah
proses tanya jawab dengan seseorang atau sekelompok orang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Pada metode ini
peneliti dan Informan berhadapan langsung face to face untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
31
Pemilihan informan didasarkan pada Purposive sampling, yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik dan
purpose tujuan yang ditetapkan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah: lima orang Advokat Kode: AV, dan satu orang Pustakawan Kode: PUS
Adapun data yang akan diambil pada informan adalah data mengenai peran Perpustakaan Kantor Hukum LeksCo dan kebutuhan informasi advokat.
3.5.2 Observasi
Menurut Afriani 2009 : 4 Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengharuskan peneliti turun langsung ke lapangan mengamati hal-hal
yang berkaitan dengan objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Observasi dilakukan untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi.
Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan. Observasi nonpartisipan adalah suatu prosedur peneliti hanya
mengamati tingkah laku orang lain dalam keadaan alamiah, tetapi peneliti tidak melakukan partisipasi terhadap kegiatan di lingkungan yang diamati.
Pada tahap observasi penulis hanya meneliti kegiatan yang dilakukan oleh advokat dalam memenuhi informasi untuk kasus yang ditangani, tanpa ikut serta
dalam pekerjaan yang dilakukan oleh advokat. Selain itu peneliti juga mengamati peran perpustakaan dari layanan yang diberikan oleh pustakawan.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari catatan rekaman wawancara yang bersifat formal dan terencana dalam organisasi sebagai
bagian dari kegiatan lembaga yang akan diteliti terutama yang terkait dengan advokat sebagai subjek utama penelitian. Dokumen internal lembaga seperti profil
lembaga, profil para advokat pada kantor hukum LeksCo, data kasus yang ditangani oleh advokat. Sesuai dengan judul yang telah penulis pilih, penulis akan
memilih data kasus tahun 2011-2012 yang ditangani oleh advokat. Sehingga dengan melihat kasus yang ditangani advokat dengan ketersedian informasi yang
disediakan perpustakaan maka dapat dilihat peran perpustakaan kantor hukum
Universitas Sumatera Utara
32
LeksCo. Dokumen lain yang juga dibutuhkan mengenai perpustakaan tersebut yaitu, jenis dan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan serta jasa atau layanan
yang dimiliki perpustakaan.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan bentuk : 1.
Pedoman Wawancara Pedoman ini berisikan hal-hal pokok yang akan ditanyakan pada saat
melakukan wawancara. Pedoman ini bersifat fleksibel, tidak mengikat, hanya sebagai pembuka dan mengarah pada pembicaraan.
2. Perekam Suara tape recorder
Perekam suara tape recorder ini digunakan untuk merekam hasil wawancara dengan informan, karena catatan atau ingatan yang dimiliki
masih terbatas, sehingga perlu adanya perekaman suara.
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah data didapatkan dari wawancara. Untuk memudahkan dalam analisis data maka jawaban dari informan disortir, dihubungkan dan dibandingkan
antara satu dengan yang lainnya. Analisis data dilakukan untuk menemukan makna dari setiap data yang terkumpul. Sebagai contoh peneliti akan menanyakan
peran Perpustakaan Kantor Hukum LeksCo kepada advokat, kemudian jawaban tersebut akan dicocokkan dengan jawaban informan berikutnya misalnya oleh
pustakawan. Analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari beberapa alur kegiatan
yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.
3.7.1 Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data secara kasar
yang timbul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan Bungin. 2007: 70. Data kualitatif dapat diolah dengan berbagai cara yaitu melalui seleksi ketat, melalui
ringkasan atau uraian singkat, dan menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
33
3.7.2 Penyajian Data
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks naratif. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar
jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan informasi yang kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif.
3.7.3 Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Tahap selanjutnya setelah reduksi data dan penyajian data, maka dilakukan verifikasi dari kegiatan sebelumnya dan dilanjutkan ke penarikan kesimpulan.
Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses menginterpretasi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi sambil terus-
menerus melakukan pencocokan terhadap kesimpulan yang akan dibuat.
3.8 Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode triangulasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan
meminta penjelasan lebih lanjut. Data yang diperoleh dengan mencari informasi lebih dari satu orang. Adapun teknik triangulasi yang digunakan adalah :
1. Triangulasi Data Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, hasil wawancara
dan hasil observasi. 2. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini,
berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
3. Triangulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi
pada saat wawancara dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah lima orang advokat dan satu orang pustakawan yang bekerjaberkantor pada Kantor Hukum LeksCo. Peneliti
melakukan wawancara dengan enam orang informan yang dianggap mengetahui baik terhadap masalah penelitian ini. Wawancara dilakukan melalui pendekatan
dan perkenalan terlebih dahulu dengan informan. Kemudian diminta waktunya untuk bersedia diwawancarai. Adapun karakteristik dari para informan yang akan
diwawancara adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Karakteristik Informan
Kode Sumber
Pekerjaan Pendidikan
Spesialisasi Kasus Yang
Ditangani AV
1
Informan I Advokat 1
S1 Hukum Litigasi
AV
2
Informan II Advokat 2
S1 Hukum Real Estate
AV
3
Informan III Advokat 3
S1 Hukum Litigasi Real
Estate AV
4
Informan IV Advokat 4
S1 Hukum Real Estate
AV
5
Informan V Advokat 5
S2 Hukum Mining
PUS
1
Informan VI Pustakawan
S1 Ilmu Perpustakaan
-
Untuk informan AV
1
, AV
2,
AV
3
, AV
4
, dan AV
5
adalah advokat yang bekerjaberkantor pada Kantor Hukum LeksCo. Sedangkan PUS
1
adalah pustakawan yang bekerja pada Perpustakaan Kantor Hukum LeksCo yang
membantu para advokat dalam memenuhi informasi melalui perpustakaan yang berada di kantor maupun di luar perpustakaan.
Wawancara yang dilakukan berlangsung secara informal. Wawancara dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara mendalam Depth Interview.
Pelaksanaan wawancara dilakukan secara substantif, artinya tidak diharuskan pada
Universitas Sumatera Utara
35
suatu tempat tertentu. Wawancara juga dilakukan pada jam yang telah ditetapkan pada saat membuat janji untuk wawancara kepada informan. Suasana wawancara
berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa informal.
4.2 Kategori