Kebutuhan Informasi Advokat Advokat .1 Pengertian Advokat

24 Selanjutnya dalam Pasal 3 ayat 1 diterangkan lebih lanjut mengenai persyaratan untuk diangkat sebagai advokat, sebagai berikut : a. warga negara Republik Indonesia; b. bertempat tinggal di Indonesia; c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara; d. berusia sekurang-kurangnya 25 dua puluh lima tahun; e. berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1; f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat; g. magang sekurang-kurangnya 2 dua tahun terus menerus pada kantor Advokat; h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 lima tahun atau lebih; i. berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas yang tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas penulis berkesimpulan bahwa advokat merupakan orang yang berprofesi sebagai pemberi jasa dalam bidang hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan yang telah diangkat sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

2.3.2 Kebutuhan Informasi Advokat

Untuk mendukung pekerjaan seorang advokat dalam memberi jasa hukum kepada klien, seorang advokat membutuhkan informasi yang dapat menunjang keberhasilan suatu pekerjaan yang mereka lakukan. Beberapa kebutuhan informasi yang dibutuhkan di antaranya sebagai berikut: a. Hal-hal terkait teori dalam penelitian hukum seperti: 1 Hukum Positif Nasional Dalam hal ini seorang advokat harus memperoleh informasi tentang ketersedian peraturan hukum secara nasional demi terciptanya kepastian hukum bagi subjek hukumnya dalam lingkup nasional, seperti: warga negara, warga negara asing yang keduanya dapat berupa badan hukum maupun orang secara pribadi. 2 Hukum Positif Internasional Dalam hal ini seorang advokat harus memperoleh informasi tentang ketersedian peraturan secara internasional demi terciptanya kepastian hukum bagi subjek hukumnya dalam lingkup Universitas Sumatera Utara 25 internasional nasional, seperti: negara, organisasi internasional, tahta suci vatikan, belligerent, orang secara pribadi dalam pengertian terbatas, dan lainnya sesuai perkembangan. b. Hal-hal terkait praktis hukum 1 Informasi dari Negara Untuk mengetahui terkait informasi ini seorang praktisi harus cekatan untuk mengetahui perkembangan akan tersedianya hal-hal yang terkait terbitnya peraturan-peraturan, pengumuman- pengumungan, maupun yang masih terkait penyelesaian penyusunan kedua hal tersebut baik secara rinci berkenaan dengan hal-hal pokoknya saja tergantung pada kepentingan praktisi. 2 Informasi dari Klien Informasi ini diperoleh berdasarkan keterangan yang bersumber dari wawancara dengan klien terkait suatu permasalahan, dokumen-dokumen milik klien yang digunakan untuk kepentingan klien, dokumen-dokumen milik lawan klien yang digunakan untuk kepentingan klien, dokumen-dokumen dari negara yang digunakan untuk kepentingan klien. 3 Informasi dari keadaan yang berlaku secara umum Informasi ini didapatkan berdasarkan pengetahuan masyarakat yang biasanya telah diketahui secara umum dan tidak perlu lagi diperdebatkan kebenarannya, seperti: hari kerja, hari libur dan sebagainya. 2.4 Hukum 2.4.1 Pengertian Hukum