Uji organoleptis oleh sukarelawan

minyak kemangi yang digunakan maka semakin kuat aroma sediaan pasta gigi yang dihasilkan. Tabel 4.8 Data hasil pengamatan organoleptis sediaan Formula Aroma Sediaan Daya Alir Mempertahankan bentuk F1 aroma lemah Mudah mengalir dari tube dengan lancar Dapat duduk pada sikat gigi dan mempertahankan bentuknya F2 aroma lemah Mudah mengalir dari tube dengan lancar Dapat duduk pada sikat gigi dan mempertahankan bentuknya F3 aroma sedang Mudah mengalir dari tube dengan lancar Dapat duduk pada sikat gigi dan mempertahankan bentuknya F4 aroma sedang Mudah mengalir dari tube dengan lancar Dapat duduk pada sikat gigi dan mempertahankan bentuknya F5 aroma kuat Mudah mengalir dari tube dengan lancar Dapat duduk pada sikat gigi dan mempertahankan bentuknya Keterangan: F1 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,1 F2 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,2 F3 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,3 F4 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,4 F5 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,5 Kelima formula pasta gigi minyak kemangi mudah mengalir dari tube dan setelah dipencet, pasta gigi tetap dapat duduk dan mampu mempertahankan bentuknya. Hal ini dikarenakan kelima formula pasta gigi minyak kemangi tidak memiliki perbedaan tekstur yang signifikan.

4.2.7.2 Uji organoleptis oleh sukarelawan

Uji organoleptis merupakan parameter yang penting untuk melihat kesukaan dan penerimaan konsumen terhadap produk. Parameter pengujian ini meliputi pemeriksaan aroma sediaan, daya alir, kemampuan mempertahankan bentuk, dan stabilitas penyimpanan sediaan. Data total nilai skor dari masing- Universitas Sumatera Utara masing sediaan pasta gigi terhadap setiap parameter pengujian organoleptis dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Total skor hasil pengujian organoleptis sediaan oleh sukarelawan Formula Nilai Pengamatan Total Aroma Sediaan Daya Alir Mempertahankan Bentuk Stabilitas Penyimpanan F1 11 27 30 30 98 F2 14 28 30 30 102 F3 19 30 29 30 108 F4 25 30 29 30 114 F5 28 30 27 30 115 Keterangan : F1 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,1 F2 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,2 F3 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,3 F4 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,4 F5 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,5 a. Aroma Aroma mempengaruhi kesukaan konsumen untuk membeli kembali suatu produk pasta gigi. Pengukuran intensitas aroma dilakukan dengan cara pengujian sensorik manusia untuk mengukur intensitas aroma sediaan pasta gigi yang optimal yang masih dapat diterima konsumen. Data pengujian organoleptis terhadap aroma sediaan pasta gigi minyak kemangi terlampir Lampiran 8. Kesukaan sukarelawan berbeda-beda terhadap aroma sediaan. Dari Tabel 4.9 diperoleh nilai tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi minyak kemangi 0,5 F5 yaitu sebesar 28 sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi minyak kemangi 0,1 F1 yaitu sebesar 11. Universitas Sumatera Utara b. Daya alir Pasta gigi memiliki kecenderungan untuk mengeras saat kering dan dapat mempengaruhi daya alirnya saat dipencet dari tube. Pengerasan dapat terjadi karena penguapan komponen cairan yang terdapat pada pasta gigi. Penggunaan humektan dapat mencegah pengerasan pada pasta gigi sehingga pasta gigi mudah dipencet dari tube. Data pengujian organoleptis terhadap daya alir sediaan pasta gigi minyak kemangi terlampir Lampiran 8. Dari Tabel 4.9 diperoleh bahwa pada uji daya alir, formula yang paling baik adalah formula pasta gigi yang mengandung minyak kemangi 0,3 F3, 0,4 F4, dan 0,5 F5 dengan nilai tertinggi yaitu sebesar 30. c. Mempertahankan bentuk Sediaan tidak boleh terpisah menjadi fase cair dan fase padat selama penyimpanan. Solidnya suatu pasta berpengaruh terhadap bentuk yang dihasilkan saat dipencet dari tube. Pasta gigi harus memiliki sifat mempertahankan bentuk pada saat dipencet dari tube dan dapat ‘duduk’ pada sikat gigi. Pasta yang tenggelam pada sikat gigi tentu akan menyulitkan saat digunakan konsumen. Konsentrasi komponen pasta gigi yang bersifat cair sangat berpengaruh terhadap sifat ini. Data pengujian organoleptis terhadap kemampuan mempertahankan bentuk sediaan pasta gigi minyak kemangi terlampir Lampiran 8. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pada uji kemampuan mempertahankan bentuk, formula Universitas Sumatera Utara yang paling baik adalah formula pasta gigi yang mengandung minyak kemangi 0,1 F1 dan 0,2 F2, dengan nilai tertinggi yaitu sebesar 30. d. Stabilitas penyimpanan Komponen dalam formulasi pasta gigi secara umum terbagi atas fase padat seperti zat pembersih dan fase cair seperti humektan dan air. Pasta gigi juga mengandung pengikat agar fase padat bercampur dengan fase cair dalam kondisi yang stabil sehingga pasta gigi tidak terpisah dalam penyimpanan yang lama. Data pengujian organoleptis terhadap stabilitas sediaan pasta gigi minyak kemangi terlampir Lampiran 8. Dari tabel 4.9 diperoleh bahwa kelima formula yaitu formula pasta gigi yang mengandung minyak kemangi 0,1 - 0,5 menunjukkan stabilitas sediaan yang baik pada uji kestabilan. Berdasarkan hasil uji organoleptis secara keseluruhan Tabel 4.9 maka formula yang paling disukai adalah formula pasta gigi yang mengandung minyak kemangi 0,5 F5 dengan total nilai tertinggi yaitu sebesar 115. Sediaan menghasilkan pasta yang memberikan mudah dipencet dari tube, dapat mempertahankan bentuknya pada sikat gigi dan menghasilkan wangi di mulut. 4.2.8 Uji penerimaan konsumen 4.2.8.1 Uji penerimaan konsumen terhadap warna