Uji penerimaan konsumen terhadap aroma Uji penerimaan konsumen terhadap rasa

Histogram tingkat kesukaan panelis terhadap warna pasta gigi minyak kemangi dapat dilihat pada Gambar 4.2. Nilai yang diperoleh rentangnya adalah 4,40 – 4,86 atau dapat diartikan antara netral sampai agak suka. Gambar 4.2 Histogram uji penerimaan konsumen terhadap warna pasta gigi minyak kemangi Hasil analisa one way ANOVA terhadap warna pasta gigi minyak kemangi Lampiran 10, A.2 menyatakan bahwa formulasi produk yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap kesukaan warna pasta gigi yang dihasilkan P 0,05. Hal ini dikarenakan digunakan penambahan pewarna dengan jumlah yang sama untuk setiap formula yaitu sebesar 0,2 sehingga tidak terdapat perbedaan warna.

4.2.8.2 Uji penerimaan konsumen terhadap aroma

Aroma merupakan ciri khas suatu sediaan pasta gigi dan parameter penting dalam mempengaruhi kesukaan konsumen terhadap produk pasta gigi. Universitas Sumatera Utara Pada uji kesukaan terhadap aroma pasta gigi minyak kemangi Gambar 4.3, nilai yang diperoleh rentangnya 3,17 – 4,80 atau dapat diartikan antara agak tidak suka sampai agak suka. Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma pasta gigi berbeda-beda. Produk yang paling disukai adalah produk dari formula F5 sedangkan produk yang mendapatkan penilaian paling kecil adalah produk yang dihasilkan dari formula F1. Gambar 4.3 Histogram uji penerimaan konsumen terhadap aroma pasta gigi minyak kemangi Hasil analisa one way ANOVA terhadap aroma pasta gigi minyak kemangi Lampiran 10, B.2 menyatakan bahwa formulasi produk yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kesukaan aroma pasta gigi yang dihasilkan P 0,05. Uji lanjut menunjukkan bahwa pasta gigi yang yang dihasilkan dari formula pertama yaitu F1 menghasilkan aroma yang berbeda nyata dengan Universitas Sumatera Utara aroma yang dihasilkan pasta gigi dari formula F3, F4 dan F5. Selain itu, formula kedua yaitu F2 juga menghasilkan aroma yang berbeda nyata dengan pasta gigi yang dihasilkan dari formula F4 dan F5. Tingkat kesukaan menunjukkan peningkatan dengan meningkatnya konsentrasi penggunaan minyak kemangi. Semakin besar konsentrasi minyak kemangi yang digunakan maka semakin kuat aroma pasta gigi sehingga menambah kesukaan terhadap produk.

4.2.8.3 Uji penerimaan konsumen terhadap rasa

Rasa merupakan salah satu faktor yang menentukan keputusan konsumen untuk menerima atau menolak suatu produk. Rasa dimulai melalui tanggapan rangsangan indera pencicip hingga akhirnya terjadi keseluruhan interaksi antara sifat aroma, rasa dan tekstur sebagai keseluruhan rasa produk. Tingkat kesukaan panelis tertinggi yaitu sebesar 4,60 yaitu pada pasta gigi dari formula F4 dan tingkat kesukaan terendah sebesar 2,60 yaitu pada pasta gigi dari formula F1 Gambar 4.4. Hasil analisa one way ANOVA terhadap rasa pasta gigi minyak kemangi Lampiran 10, C.2 menyatakan bahwa formulasi produk yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kesukaan rasa pasta gigi yang dihasilkan P 0,05. Uji lanjut menunjukkan bahwa pasta gigi yang yang dihasilkan dari formula pertama yaitu F1 menghasilkan rasa yang berbeda nyata dengan rasa yang dihasilkan pasta gigi dari formula F3, F4 dan F5. Selain itu, formula kedua yaitu F2 juga menghasilkan aroma yang berbeda nyata dengan pasta gigi Universitas Sumatera Utara yang dihasilkan dari formula F4 dan F5. Perbedaan rasa juga terjadi pada pasta gigi dari formula F3 dengan pasta gigi formula F1 dan F4. Gambar 4.4 Histogram uji penerimaan konsumen terhadap rasa pasta gigi minyak kemangi Perbedaan rasa dapat disebabkan karena peningkatan konsentrasi minyak kemangi yang digunakan sehingga memberikan rasa pedas dan segar pada pasta gigi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan kesukaan terhadap produk.

4.2.8.4 Uji penerimaan konsumen terhadap tekstur