2.5. Tugas Pokok Rumah Sakit Jiwa
Tugas pokok Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah: 1.
Preventif pencegahan penyakit jiwa 2.
Promotif peningkatan kesehatan jiwa 3.
Kuratif pemulihan penyakit jiwa 4.
Rehabilitatif rehabilitasi pasien penyakit jiwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara berfungsi untuk
melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan latihan serta
penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa, pengelolaan administrasi dan keuangan Rumah Sakit.
2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Rumah Sakit Jiwa
Jam kerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jam Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Bagian
Shift Jam Kerja
Tenaga Medis Pagi
08.00 WIB sd 14.00 WIB Siang
14.00 WIB sd 21.00 WIB Malam
21.00 WIB sd 08.00 WIB Pegawai
- 08.00 WIB sd 16.00 WIB
Terdapat perbedaan jumlah jam kerja perawat karena pada umumnya pasien akan dipantau secara intensif pada pagi hari dan kegiatan kebersihan
ruangan juga dilakukan pada pagi hari. Perawat yang bekerja pada siang dan
Universitas Sumatera Utara
malam hari tidak perlu melakukan kegiatan kebersihan ruangan. Oleh sebab itu, jam kerja perawat pada shift pagi lebih singkat karena beban tugas yang
dikerjakan oleh perawat pada shift pagi lebih berat daripada perawat yang bekerja pada shift siang dan shift malam.
Jumlah tenaga kerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah:
1. Ahli Jiwa
= 6 orang 2.
Neurolog = 1 orang
3. Dokter Umum = 18 orang
4. Psikolog
= 4 orang 5.
Perawat D3 = 80 orang
6. Perawat S1
= 38 orang 7.
Perawat SPK = 15 orang
8. Perawat SPKSJ = 2 orang
9. Perawat SPRB = 2 orang
10. Perawat Bidan = 4 orang
11. Perawat Gigi
= 2 orang 12.
Apoteker = 3 orang
13. Dokter Gigi
= 5 orang 14.
Sarjana lainnya = 9 orang 15.
Pegawai = 85 orang
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “ergon” yang berarti kerja dan “nomos” yang berarti aturan atau hukum. Jadi
secara ringkas ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja. Di Indonesia memakai istilah ergonomi, tetapi di beberapa negara seperi di Amerika
menggunakan Human Engineering atau Human Factor Engineering. Namun demikian, kesemuanya membahas hal yang sama yaitu tentang optimalisasi fungsi
manusia terhadap aktivitas yang dilakukan.
3
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa “Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan Ruang lingkup ergonomi sangat luas dan mencakup segala aspek. Sebagai
contoh, seseorang mempunyai waktu 24 jam dengan distribusi waktu secara umum adalah 8 jam di tempat kerja, 2 jam di perjalanan, 2 jam di tempat lain
misal olahraga, bermain, dsb dan selebihnya 12 jam di rumah. Sehingga untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, penerapan ergonomi tidak hanya
berfokus pada 8 jam di tempat kerja saja.
3
Tarwaka,dkk., 2004, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produkstivitas, Surakarta: UNIBA Press, Hal. 5-7
Universitas Sumatera Utara