- 14.00 Δt = 5 menit Analisis NASA-TLX Analisis

Tabel 5.5. Data Work Sampling Perawat 1 pada Hari 1 Lanjutan Hari 1 No

8.00 - 14.00 Δt = 5 menit

Aktivitas Bil.Random Waktu Pengamatan Work Idle 7 11 8:50 √ 8 12 8:55 √ 9 13 9:00 √ 10 17 9:20 √ 11 18 9:25 √ 12 22 9:45 √ 13 23 9:50 √ 14 24 9:55 √ 15 25 10:00 √ 16 27 10:10 √ 17 28 10:15 √ 18 29 10:20 √ 19 30 10:25 √ 20 33 10:40 √ 21 34 10:45 √ 22 35 10:50 √ 23 36 10:55 √ 24 37 11:00 √ 25 38 11:05 √ 26 39 11:10 √ 27 42 11:25 √ 28 43 11:30 √ 29 44 11:35 √ 30 45 11:40 √ 31 47 11:50 √ 32 50 12:05 √ 33 51 12:10 √ 34 53 12:20 √ 35 54 12:25 √ 36 56 12:35 √ 37 57 12:40 √ 38 59 12:50 √ Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Data Work Sampling Perawat 1 pada Hari 1 Lanjutan Hari 1 No

8.00 - 14.00 Δt = 5 menit

Aktivitas Bil.Random Waktu Pengamatan Work Idle 39 62 13:05 √ 40 65 13:20 √ 41 66 13:25 √ 42 67 13:30 √ 43 68 13:35 √ 44 69 13:40 √ 45 70 13:45 √ 46 71 13:50 √ Hasil yang diperoleh dari pengamatan work sampling yang dilakukan selama 6 hari kerja terhadap 4 orang perawat dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Hasil Pengamatan Work Sampling Pekerjaan Aktivitas Hari 1 2 3 4 5 6 Perawat 1 Work 38 39 40 40 39 40 Idle 8 7 6 6 7 6 Total 46 46 46 46 46 46 Perawat 2 Work 40 38 41 39 41 40 Idle 6 8 5 7 5 6 Total 46 46 46 46 46 46 Perawat 3 Work 41 40 36 39 40 41 Idle 5 6 10 7 6 5 Total 46 46 46 46 46 46 Perawat 4 Work 38 39 40 39 41 41 Idle 8 7 6 7 5 5 Total 46 46 46 46 46 46 Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Penentuan Allowance Kelonggaran

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal Sutalaksana, 1979, yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Faktor-faktor allowance perawat adalah: Tabel 5.7. Allowance Perawat Allowance Keadaan Tenaga yang dikeluarkan Bekerja di meja, berdiri 6 Sikap kerja Badan tegak, ditumpu oleh dua kaki 1,5 Gerakan kerja Normal Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur tempat kerja Normal Keadaan atmosfer Cukup, terdapat sedikit bau-bauan 1,5 Keadaan lingkungan Bersih, kebisingan yang rendah Kebutuhan pribadi Pria 2 Total 12 Perawat pria yang bertugas di ruang IGD sebanyak 3 orang dan perawat wanita sebanyak 1 orang. Tingkat allowance yang diberikan sama untuk semua perawat karena tugas yang dilakukan juga sama. Faktor yang membedakan tingkat allowance adalah kebutuhan pribadi berdasarkan jenis kelamin, sehingga allowance yang diberikan untuk perawat wanita sebesar 13.

5.1.4. Grafik Alat EEG

Pengambilan data grafik alat EEG pertama dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2014. Grafik alat EEG untuk perawat 1 dapat dilihat pada Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Grafik EEG Perawat 1 Universitas Sumatera Utara V-1 Dimana : LF = Low Filter HF = High Filter Notch = tinggi gelombang yang terbentuk Berdasarkan grafik alat EEG diatas, dapat dilihat bahwa perawat 1 berada dalam kondisi yang bersemangat. Hal ini dapat dilihat dari gelombang otak yang dihasilkan pada beberapa tingkatan frekuensi didominasi oleh gelombang yang bergerak secara cepat. Grafik alat EEG perawat 2, perawat 3, dan perawat 4 dapat dilihat di Lampiran. Rekapitulasi kondisi otak seluruh perawat berdasarkan alat EEG pertama dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Rekapitulasi Kondisi Otak Seluruh Perawat dengan Alat EEG Pertama No Pekerjaan Kondisi 1 Perawat 1 Bersemangat 2 Perawat 2 Bersemangat 3 Perawat 3 Berada diantara santai relax dan kelelahan 4 Perawat 4 Bersemangat Pengambilan data grafik alat EEG kedua dilakukan pada tanggal 24 November 2014. Rekapitulasi kondisi otak seluruh perawat berdasarkan alat EEG kedua dapat dilihat pada Tabel 5.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Rekapitulasi Kondisi Otak Seluruh Perawat dengan Alat EEG Kedua No Pekerjaan Kondisi 1 Perawat 1 Berada diantara santai relax dan kelelahan 2 Perawat 2 Berada diantara santai relax dan kelelahan 3 Perawat 3 Berada diantara santai relax dan kelelahan 4 Perawat 4 Berada diantara santai relax dan kelelahan

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Pengolahan Data NASA-TLX Nilai beban kerja mental dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: WWL = Bobot x Rating Hasil perhitungan rata-rata WWL ini kemudian dikonversikan kedalam tiga kategori, yaitu: 4. Kategori rendah WWL lebih kecil dari 50 5. Kategori sedang WWL berada pada nilai 50 – 80 6. Kategori tinggi WWL lebih besar dari 80 Perhitungan beban kerja mental untuk perawat 1 adalah sebagai berikut. WWL MD = 2 x 75 WWL PD = 3 x 85 = 150 = 255 WWL TD = 1 x 60 WWL OP = 2 x 65 = 60 = 130 WWL EF = 5 x 95 WWL FR = 2 x 70 = 475 = 140 Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi perhitungan beban kerja mental perawat 1 dengan menggunakan NASA-TLX dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Rekapitulasi Beban Kerja Mental Perawat 1 No Indikator Bobot Rating WWL 1 Mental Demand MD 2 75 150 2 Physical Demand PD 3 85 255 3 Temporal Demand TD 1 60 60 4 Performance OP 2 65 130 5 Effort EF 5 95 475 6 Frustation Level FR 2 70 140 Jumlah 15 1210 Rata-rata WWL Weighted Workload 80,67 Berdasarkan dari perhitungan diatas, beban kerja mental perawat 1 tergolong tinggi. Rekapitulasi perhitungan beban kerja mental perawat dengan menggunakan NASA-TLX dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Rekapitulasi Beban Kerja Mental Perawat Indikator Responden Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3 Perawat 4 Mental Demand MD 150 240 340 340 Physical Demand PD 255 340 360 340 Temporal Demand TD 60 45 110 140 Performance OP 130 65 Effort EF 475 320 360 255 Frustation Level FR 140 225 50 65 Total WWL 1210 1170 1220 1205 Rata-rata WWL 80,67 78 81,34 80,34 Universitas Sumatera Utara

5.2.2. Pengolahan Data Work Sampling

5.2.2.1.Perhitungan Waktu Produktif Perawat Perhitungan waktu produktif perawat dilakukan untuk mengetahui persentase waktu produktif masing-masing perawat sehingga dapat diketahui rata- rata persentase waktu yang digunakan perawat untuk bekerja selama jam kerja berlangsung. Selain itu dapat diketahui persentase besarnya aktifitas non-produktif idle. Persentase waktu produktif perawat dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut : Persentase Waktu Produktif p = Jumlah Waktu Produktif ���� Jumlah Pengamatan x100 Berdasarkan rumus diatas, perhitungan persentase waktu produktif untuk perawat 1 pada hari 1 adalah: Persentase waktu produktif pperawat 1 pada hari 1 = 38 46 x 100 = 0,826 Selanjutnya, rekapitulasi persentase waktu produktif masing-masing perawat berdasarkan hasil pengamatan work sampling dapat dilihat pada Tabel 5.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Pekerjaan Aktivitas Hari 1 2 3 4 5 6 Perawat 1 Work 38 39 40 40 39 40 Idle 8 7 6 6 7 6 Total 46 46 46 46 46 46 p 0,826 0,848 0,870 0,870 0,848 0,870 Rata-rata 0,855 Perawat 2 Work 40 38 41 39 41 40 Idle 6 8 5 7 5 6 Total 46 46 46 46 46 46 p 0,870 0,826 0,891 0,848 0,891 0,870 Rata-rata 0,866 Perawat 3 Work 41 40 36 39 40 41 Idle 5 6 10 7 6 5 Total 46 46 46 46 46 46 p 0,891 0,870 0,783 0,848 0,870 0,891 Rata-rata 0,859 Perawat 4 Work 38 39 40 39 41 41 Idle 8 7 6 7 5 5 Total 46 46 46 46 46 46 p 0,826 0,848 0,870 0,848 0,891 0,891 Rata-rata 0,862 5.2.2.2.Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan berasal dari sistem sebab yang sama. Ditandai dengan tidak adanya data yang out of control. Uji keseragaman data pada penelitian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian sebesar 5. Rumus yang digunakan untuk uji keseragaman data adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara BKA = p � + 2 � p � 1 − p� n � BKB = p � − 2 � p � 1 − p� n � Dimana : p � = produktivitas rata-rata perawat n � = jumlah pengamatan rata-rata tiap hari kerja Berdasarkan rumus diatas, maka hasil perhitungan uji keseragaman data untuk perawat 1 adalah sebagai berikut: BKA = 855 , + 2 959 , 46 855 , 1 855 , = − BKB = 855 , - 2 751 , 46 855 , 1 855 , = − Dari data diatas, maka peta kontrol uji keseragaman data perawat 1 dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Peta Kontrol Keseragaman Data Perawat 1 0,5 0,55 0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 1 1 2 3 4 5 6 Peta Kontrol Keseragaman Data Perawat 1 BKA BKB p Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada di antara batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Rekapitulasi hasil uji keseragaman data untuk seluruh perawat dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Data Pengamatan No Pekerjaan �� BKA BKB Keterangan 1 Perawat 1 0,855 0,959 0,751 Data Seragam 2 Perawat 2 0,866 0,966 0,766 Data Seragam 3 Perawat 3 0,859 0,962 0,756 Data Seragam 4 Perawat 4 0,862 0,964 0,760 Data Seragam

5.2.2.3. Uji Kecukupan Data

Untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan telah mencukupi atau belum maka dilakukan uji kecukupan data. Jika N’ N maka data belum mencukupi sehingga harus dilakukan pengamatan lagi hingga data telah mencukupi. Rumus yang digunakan untuk uji kecukupan data adalah sebagai berikut : N ′ = k 2 1 − p� s 2 p � Dimana: N ′ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja s = Tingkat ketelitian yang dikehendaki bentuk desimal k = Harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan yang diambil diperoleh dari tabel distribusi normal. p � = Produktivitas rata-rata perawat bentuk desimal Universitas Sumatera Utara Uji kecukupan data untuk perawat 1 adalah sebagai berikut: N ′ = 2 2 1 − 0,855 0,05 2 0,855 = 271,35 ≈ 272 Nilai N ′ N atau 272 276, maka data telah mencukupi. Rekapitulasi hasil uji kecukupan data untuk masing-masing perawat dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data Pengamatan No Pekerjaan �� N N Keterangan 1 Perawat 1 0,855 276 272 Cukup 2 Perawat 2 0,866 276 248 Cukup 3 Perawat 3 0,859 276 263 Cukup 4 Perawat 4 0,862 276 257 Cukup

5.2.2.4. Perhitungan Tingkat Ketelitian Hasil Pengamatan

Setelah studi secara lengkap dilakukan, suatu perhitungan akan dibuat untuk menentukan apakah hasil pengamatan yang didapatkan telah memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan. Perhitungan tingkat ketelitian pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: sp = k � p �1 − p� N Dimana: s = tingkat ketelitian yang dikehendaki p � = persentase waktu produktif yang diamati bentuk desimal N = jumlah pengamatan yang telah dilakukan untuk sampling kerja k = harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan diperoleh dari tabel distribusi normal Universitas Sumatera Utara p = p1 + p2 + p3 + p4 4 p = 0,855 + 0,866 + 0,859 + 0,862 4 = 0,861 s = � 2 �0,8611 − 0,861276 0,861 � = 0,048 Nilai s = ± 4,8 atau lebih kecil dari 5, yaitu tingkat ketelitian yang dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 276 kali sudah memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis NASA-TLX

Nilai beban kerja mental WWL dan indikator yang paling berpengaruh menurut masing-masing perawat dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Indikator dan Nilai WWL Perawat No Responden Rata-rata WWL Kategori Beban Kerja Masa Kerja 1 Perawat 1 80,67 Tinggi 7 tahun 2 Perawat 2 78 Sedang 13 tahun 3 Perawat 3 81,34 Tinggi 1,5 tahun 4 Perawat 4 80,34 Tinggi 10 tahun Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa beban kerja mental perawat 1, perawat 3, dan perawat 4 tergolong tinggi. Beban kerja mental tertinggi dialami oleh perawat 3 dan beban kerja terendah dialami oleh perawat 2. Tingkat beban kerja mental dipengaruhi oleh perbedaan masa kerja perawat. Masa kerja perawat 3 yang masih baru menyebabkan dirinya masih merasa takut dalam merawat pasien, sedangkan perawat 2 sudah bekerja paling lama dan merupakan perawat kepala di ruang IGD. Salah satu pekerjaan yang tersulit adalah memberikan makanan kepada pasien karena pasien berada dalam kondisi yang sangat tidak stabil sehingga dibutuhkan usaha dan kemampuan fisik yang cukup besar karena pasien sewaktu- waktu dapat mengamuk. Universitas Sumatera Utara

6.2. Analisis

Work Sampling Hasil pengolahan data work sampling menunjukkan bahwa persentase waktu produktif yang paling besar dimiliki oleh perawat 2, yaitu sebesar 86,6 dan yang paling rendah dimiliki oleh perawat 1, yaitu sebesar 85,5. Tabel 6.2. Perbandingan Waktu Produktif, Non Produktif, dan Allowance No Pekerjaan Waktu Produktif Waktu Non Produktif Allowance Selisih Allowance Waktu Non Produktif 1 Perawat 1 85,5 14,5 12 2,5 2 Perawat 2 86,6 13,4 12 1,4 3 Perawat 3 85,9 14,1 12 2,1 4 Perawat 4 86,2 13,8 13 0,8 Selisih allowance dan waktu nonproduktif menunjukkan bahwa perawat menggunakan waktunya untuk hal yang tidak produktif lebih besar dari allowance yang diberikan. Allowance yang diberikan sebesar 12-13. Berdasarkan besaran allowance tersebut, maka waktu yang digunakan perawat untuk bekerja adalah 87-88 dari 6 jam kerja perhari. Dengan kata lain, perawat menggunakan 1- 2 dari waktu kerjanya untuk melakukan kegiatan non produktif. Kegiatan non produktif tersebut dapat berupa kedatangan ke rumah sakit tidak tepat waktu ataupun pulang lebih awal. Universitas Sumatera Utara

6.3. Analisis Grafik EEG