Solvabilitas 1. Pengertian Solvabilitas Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

19 Menurut Harahap 2010 : 309 menjelaskan bahwa “rasio perputaran asset tetap menunjukkan berapa kali nilai aset berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aset tetap menciptakan penjualan tinggi. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: ����� ����� �������� = Penjualan Aset Tetap Bersih

2.2.6 Rasio perputaran piutang

Menurut Harahap 2010 : 308 menjelaskan bahwa “rasio perputaran piutang menunjukkkan berapa cepat penagihan utang”. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya adalah sebagai berikut: ���������� �������� = Penjualan Kredit Bersih Rata − rata Piutang 2.3. Solvabilitas 2.3.1. Pengertian Solvabilitas Menurut Kasmir 2012 : 151 rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah ratio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek ataupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan dilikuidasi Universitas Sumatera Utara 20 Untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah menggunakan beberapa perhitungan. Seperti diketahui bahwa penggunaan modal sendiri atau dari modal pinjaman akan memberikan dampak tertentu bagi perusahaan. Pihak manajemen harus pandai mengatur rasio kedua modal tersebut. Pengaturan rasio yang baik akan banyak memberikan manfaat bagi perusahaan guna menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

2.3.2 Rasio-rasio Solvabilitas

Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain : 1. debt to asset ratio 2. debt to equity ratio 3. long term debt to equity ratio 4. time interest earned 5. fix charged covered

2.3.2.1. Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio DAR merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain, seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau Universitas Sumatera Utara 21 seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aset yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Rumusan untuk mencari debt to asset ratio dapat digunakan sebagai berikut : Debt to Asset Ratio = Total Debt Total Assets

2.3.2.2. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity RatioDER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 22 Debt to Equity Ratio = Total Debt Equity

2.3.2.3. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio LDER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Rumusan untuk mencari Long Term Debt to Equity Ratio adalah dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang dan modal sendiri, yaitu: Long Term Debt to Equity Ratio = long term debt Equity

2.3.2.4. Time Interest Earned

Menurut J. Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir 2012 : 160 Time Interest Earned merupakan ”rasio untuk mencari jumlah perolehan bunga”. Jumlah kali perolehan bunga atau Time InterestEarned merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan merasa malu karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya. Untuk mengukur rasio ini digunakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan biaya bunga yang Universitas Sumatera Utara 23 dikeluarkan. Rumus untuk mencari Time InterestEarned dapat digunakan dengan dua cara sebagai berikut: Time Interest Earned = Earning Before Income Tax EBIT Biaya Bunga Interest Atau Time Interest Earned = EBIT + Biaya bunga Biaya Bunga Interest

2.3.2.5. Fixed Charged Coverage

Fixed Charged Coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai Time InterestEarned Ratio. Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa lease contract.Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang. Rumus untuk mencari Fixed Charged CoverageFCC adalah sebagai berikut: Fixed Charged Coverage = EBIT + Biaya bunga + kewajiban sewalease Biaya bunga + kewajiban sewalease Universitas Sumatera Utara 24 2.4. Profitabilitas 2.4.1. Pengertian profitabilitas