19
Menurut Harahap 2010 : 309 menjelaskan bahwa “rasio perputaran asset tetap menunjukkan berapa kali nilai aset berputar bila diukur dari volume
penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aset tetap menciptakan penjualan tinggi. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut: ����� ����� �������� =
Penjualan Aset Tetap Bersih
2.2.6 Rasio perputaran piutang
Menurut Harahap 2010 : 308 menjelaskan bahwa “rasio perputaran piutang menunjukkkan berapa cepat penagihan utang”. Semakin besar
semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya adalah sebagai berikut:
���������� �������� = Penjualan Kredit Bersih
Rata − rata Piutang
2.3. Solvabilitas 2.3.1. Pengertian Solvabilitas
Menurut Kasmir 2012 : 151 rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah ratio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
asetnya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek ataupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan dilikuidasi
Universitas Sumatera Utara
20
Untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah menggunakan beberapa perhitungan. Seperti diketahui bahwa
penggunaan modal sendiri atau dari modal pinjaman akan memberikan dampak tertentu bagi perusahaan. Pihak manajemen harus pandai mengatur
rasio kedua modal tersebut. Pengaturan rasio yang baik akan banyak memberikan manfaat bagi perusahaan guna menghadapi segala kemungkinan
yang terjadi.
2.3.2 Rasio-rasio Solvabilitas
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio
solvabilitas antara lain :
1. debt to asset ratio
2. debt to equity ratio
3. long term debt to equity ratio
4. time interest earned
5. fix charged covered
2.3.2.1. Debt to Asset Ratio
Debt to Asset Ratio DAR merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan
kata lain, seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau
Universitas Sumatera Utara
21
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan
utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak
mampu menutupi utang-utangnya dengan aset yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan
utang. Rumusan untuk mencari debt to asset ratio dapat digunakan sebagai
berikut :
Debt to Asset Ratio = Total Debt
Total Assets
2.3.2.2. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity RatioDER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
22
Debt to Equity Ratio = Total Debt
Equity
2.3.2.3. Long Term Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio LDER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk
mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang
jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Rumusan untuk mencari Long Term Debt to Equity Ratio adalah
dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang dan modal sendiri, yaitu:
Long Term Debt to Equity Ratio = long term debt
Equity
2.3.2.4. Time Interest Earned
Menurut J. Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir 2012 : 160 Time Interest Earned merupakan ”rasio untuk mencari jumlah perolehan
bunga”. Jumlah kali perolehan bunga atau Time InterestEarned merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana pendapatan dapat menurun tanpa
membuat perusahaan merasa malu karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya.
Untuk mengukur rasio ini digunakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan biaya bunga yang
Universitas Sumatera Utara
23
dikeluarkan. Rumus untuk mencari Time InterestEarned dapat digunakan dengan dua cara sebagai berikut:
Time Interest Earned = Earning Before Income Tax EBIT
Biaya Bunga Interest Atau
Time Interest Earned = EBIT + Biaya bunga
Biaya Bunga Interest
2.3.2.5. Fixed Charged Coverage
Fixed Charged Coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai Time InterestEarned Ratio. Hanya saja
perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa
lease contract.Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang.
Rumus untuk mencari Fixed Charged CoverageFCC adalah sebagai berikut:
Fixed Charged Coverage = EBIT + Biaya bunga + kewajiban sewalease
Biaya bunga + kewajiban sewalease
Universitas Sumatera Utara
24
2.4. Profitabilitas 2.4.1. Pengertian profitabilitas