Uji multikolinieritas Analisis Hasil Penelitian

59 Menurut pendapat Ghozali 2006 : 112, “pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan cara melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal”. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data titik menyebar di sekitar dan mendekati garis normal, hali ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Maka dapat disimpulkan bahwa data secara keseluruhan telah terdistribusi secara normal.

2. Uji multikolinieritas

Ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya.nilai variance Inflatin Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karenaVIF =1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2006: 91. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a. Dependent variable: ROA Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2014 Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji multikoliniearitas untuk mendeteksi apakah terdapat gejala multikolinearitas dalam penelitian yaitu dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditoleransi. Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing–masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian, memiliki nilai Tolerance yang lebih besar dari 0.10 yaitu nilai tolerance WCT sebesar 0.764, nilai tolerance ITO sebesar 0,212, nilai tolerance FAT sebesar 0.414, nilai tolerance RT sebesar 0.224, nilai tolerance CR sebesar 0.193, nilai tolerance QR sebesar 0.261, nilai tolerance DAR sebesar 0.255 dan nilai Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant WCT .764 1.309 ITO .212 4.725 FAT .414 2.414 RT .224 4.458 CR .193 5.191 QR .261 3.825 DAR .255 3.924 DER .353 2.832 Universitas Sumatera Utara 61 tolerance DER sebesar 0.353. Perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, dimana variabel independen memiliki nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu nilai VIF untuk WCT sebesar 1.309, nilai VIF untuk ITO sebesar 4.725, nilai VIF untuk FAT sebesar 2.414, nilai VIF untuk RT sebesar 4.458, nilai VIF untuk CR sebesar 5.191, nilai VIF untuk QR sebesar 3.825, nilai VIF untuk DAR sebesar 3.924 dan VIF untuk DER sebesar 2.832. Maka dari hasil tabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak terdapatnya multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.

3. Uji Heterokedatisitas