13
yang menunjukkan kemampuan aset lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.
Sawir 2009 : 10 mengatakan bahwa “quick ratio umumnya dianggap baik adalah semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan”.
Quick ratio dapat dihitung dengan formula : Quick Ratio =
Aset Lancar − Persediaan
Hutang lancar x 100
2.2 Manajemen Modal Kerja 2.2.1 Pengertian Modal Kerja
Masalah modal kerja merupakan masalah yang tiada akhir. Selama perusahaan masih beroperasi, modal selalu diperlukan untuk membiayai
kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston 2009 : 131 menyatakan bahwa: “Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aset-aset jangka
pendek.” Menurut Sawir 2009 : 143 “Besarnya modal kerja sebuah perusahaan
berhubungan dengan berbagai aktivitas operasional dan finansial perusahaan”.
Disimpulkan bahwa modal kerja merupakan seluruh investasi perusahaan ke dalam aktiva lancar yang meliputi persediaan, piutang, kas,
dan surat-surat berharga dimana seluruh investasi diharapkan kembali ke dalam perusahaan dalam waktu paling lama satu tahun.
Apabila sumber modal kerja lebih besar daripada penggunaannya, berarti terdapat kenaikan modal kerja, sebaliknya apabila penggunaan lebih
Universitas Sumatera Utara
14
besar daripada sumber, berarti penurunan modal kerja. Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah :
a. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham.
b. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
c. Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan.
2. Pembayaran utang-utang jangka panjang. 3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan.Kebutuhan modal kerja terkadang tidaklah selalu tersedia
seperti yang diinginkan. Terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung pada berbagai faktor. Pihak manajemen harus sesegera mungkin
memperhatikan faktor-faktor kebijakan dalam upaya pemenuhan modal kerja seperti, sifat umum atau tipe perusahaan, tingkat perputaran persediaan dan
piutang, business cycle, waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang, syarat-syarat pembelian dan penjualan, tingkat resiko,
credit rating dari perusahaan dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
15
Berdasarkan pengertian - pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan dana yang diinvestasikan
dalam aset lancar yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya untuk menghasilkan pendapatan sesuai tujuan utama didirikannya
perusahaan.
2.2.2 Pengertian manajemen modal kerja
Pengertian manajemen modal kerja menurut Brigham and Daves 2004 : 697, “Working capital management involves both setting working capital
policy and carrying out that policy in day-to-day operation”. Dapat disimpulkan bahwa manajemen modal kerja meliputi kebijakan modal kerja
dan penggunaannya pada operasional perusahaan sehari-hari. Manajemen modal kerja merupakan hal yang sangat penting karena aset
lancar perusahaan mengembangkan lebih dari separuh total asetnya, sedangkan bagi perusahaan distribusi jumlahnya bisa lebih besar lagi.Tujuan
manajemen modal kerja adalah mengelola aset lancar dan utang lancar sehingga diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat
profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, seorang manajer diharapkan mampu mengelola manajemen perusahaan agar pemenuhan modal kerja dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen modal kerja juga menjadi penting karena berkaitan dengan
beberapa aspek sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
16
1. beberapa penelitian telah memberikan indikasi bahwa sebagian besar waktu manajer keuangan dihabiskan dalam kegiatan internal perusahaan
dari hari ke hari dan ini merupakan bagian dari manajemen modal kerja, 2. jika lebih dari separuh total aset perusahaan merupakan aset lancar sebagai
bagian dari investasi yang besar dan mudah diuangkan, maka aset lancar memerlukan perhatian yang seksama dari manajer keuangan,
3. hubungan antara tingkat pertumbuhan penjualan dan kebutuhan akan permodalan aset lancar adalah dekat dan langsung,
4. manajemen modal kerja sangat penting terutama bagi perusahaan kecil. Ada dua prinsip mendasar dari pendanaan operasional dalam
manajemen modal kerja Horne, 2005 : 313, yaitu: “kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas dan kemampuan
memperoleh laba searah dengan resiko”. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien
dan ekonomis. Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga mengakibatkan adanya dana
menganggur idle fund karena dana tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain dalam rangka peningkatan laba.
Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah seperti yang diutarakan berikut ini :
1. memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aset lancar
sehingga tingkat margin pengembalian investasi return on investment adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang
digunakan untuk membiayai aset-aset lancar tersebut
2. meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aset
lancar dalam jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
17
3. pengawasan terhadap arus dana dalam aset lancar dan ketersediaan
dana dari sumber utang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo Sawir,
2009 : 133.
Demi mencapai sasaran dalam memaksimalkan nilai dan laba perusahaan, maka modal kerja yang tersedia harus cukup jumlahnya, dalam
arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari.
2.2.3 Rasio perputaran modal kerja
Menurut Abdullah 2005 : 71 “manajemen penggunaan modal kerja dapat diuji dengan menggunakan rasio perputaran modal kerja working
capital turnover, yakni perbandingan antara penjualan dengan jumlah keseluruhan aset lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu”. Bila volume penjualan naik, investasi persediaan dan piutang meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Formulasi dari
working capital turnover WCT adalah sebagai berikut: Working Capital Turnover =
Penjualan aset lancar
− hutang lancar Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto
yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja. Dari hubungan antara penjualan netto dengan modal kerja tersebut, dapat diketahui juga apakah
perusahaan bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah.Rasio perputaran modal kerja ini juga berhubungan
dengan likuiditas perusahaan. Jika rasio perputaran modal kerja tinggi, maka mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung operasional,
Universitas Sumatera Utara
18
sedangkan apabila rasio ini rendah artinya likuiditas perusahaan yang tinggi. Semakin besar rasio perputaran modal kerja maka semakin baik suatu
perusahaan. Hal ini juga menunjukkan seberapa efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2.2.4 Rasio perputaran persediaan
Menurut Jumingan 2008:128 menjelaskan bahwa : “Perputaran Persediaan menunjukkan barang dijual dan diadakan kembali selama satu
periode akuntansi”. Dengan demikian, tingkat perputaran persediaan yang tinggi mengindikasikan bahwa tingkat penjualan yang tinggi pada
perusahaan. Perputaran persedian ini dihitung dengan cara sebagai berikut : Inventory Turnover =
Harga pokok penjualan persediaan rata
− rata Persediaan rata-rata dapat dihitung dengan membagi jumlah persediaan
akhir tahun dan awal tahun dengan dua. Besarnya hasil perhitungan perputaran persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi
kas atau piutang dagang.Melalui tingkat perputaran persediaan maka kita dapat menghitung hari rata-rata barang disimpan digudang yaitu dengan
membagi hari dalam satu tahun dengan tingkat perputaran persediaan. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Hari rata − rata barang disimpan =
360 perputaran persediaan
Hari rata-rata barang disimpan digudang akan bermanfaat untuk menilai efisiensi dari persediaan.
2.2.5 Rasio perputaran asset tetap
Universitas Sumatera Utara
19
Menurut Harahap 2010 : 309 menjelaskan bahwa “rasio perputaran asset tetap menunjukkan berapa kali nilai aset berputar bila diukur dari volume
penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aset tetap menciptakan penjualan tinggi. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut: ����� ����� �������� =
Penjualan Aset Tetap Bersih
2.2.6 Rasio perputaran piutang
Menurut Harahap 2010 : 308 menjelaskan bahwa “rasio perputaran piutang menunjukkkan berapa cepat penagihan utang”. Semakin besar
semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya adalah sebagai berikut:
���������� �������� = Penjualan Kredit Bersih
Rata − rata Piutang
2.3. Solvabilitas 2.3.1. Pengertian Solvabilitas