Profitabilitas 1. Pengertian profitabilitas Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 2.4. Profitabilitas 2.4.1. Pengertian profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan menciptakan laba dari pembiayaan yang dilakukan, kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing di pasar survive dan kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan ekspansi usaha developt. Menurut Greuning 2005 : 29 “profitabilitas adalah suatu indikasi atas bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan, modal rata-rata dan ekuitas saham biasa rata-rata”. Kinerja manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi atau dengan kata lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan dipengaruhi oleh: a Tingkat pengembalian atas investasi, untuk melihat kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang b Kinerja operasi, untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi c Pemanfaatan aset, untuk memilai efektivitas dan intensitas aktivitas dalam menghasilkan penjualan Universitas Sumatera Utara 25 Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu: a. Gross profit margin GPM Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik. Gross profit margin = Gross profit Sales x 100 b. Operating profit margin OPM. Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak. Operating profit margin = Net Income Sales x 100 c. Net profit margin NPM. Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak. d. Return on assets ROA. Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Return on Asset = Net Income Total Assets e. Return on investment ROI Universitas Sumatera Utara 26 Return on Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Analisis Return On InvestmentROI dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruhkomprehensif. Return on Investment = Net operating income Net operating income x 100 f. Return on equity ROE Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan. Return on Equity = Net Income Total Equity

2.4.2. Rasio profitabilitas

Brigham dan Daves 2004 : 1007 mengatakan bahwa “profitability ratio are a group of ratios that shows the combine effects of liquidity, assets management, and debt on operations”, yang berarti bahwa rasio profitabilitas merupakan suatu kelompok rasio yang menunjukkan aspek likuiditas, manajemen aset dan besarnya operasional perusahaan yang dibiayai dari sumber utang. Universitas Sumatera Utara 27 Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan yaitu: a. untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu, b. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dibanding dengan tahun sekarang, c. untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu, d. untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, e. untuk menilai produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan dengan modal sendiri, f. untuk tujuan lain Kasmir, 2012 : 197. Di dalam suatu perusahaan pada umumnya, masalah profitabilitas akan menjadi lebih fokus utama perusahaan jika dibandingkan dengan laba. Alasannya karena efisiensi perusahaan akan diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan modal yang dihasilkan dari laba tersebut atau dengan menghitung profitabilitasnya. Jadi, laba yang besar bukan merupakan tolak ukur suatu perusahaan telah bekerja secara efisien. Seperti terlihat diatas ada beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Namun, peneliti membatasi hanya menggunakan satu cara yakni dengan memakai rasio Return On Assetsuntuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. ROA juga dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Menurut Warren, dkk 2005 : 63 “aktiva assets adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha, sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis”. Contoh aset Universitas Sumatera Utara 28 adalah kas, piutang, perlengkapan, beban dibayar dimuka, bangunan, peralatan, tanah, dan hak paten. Aset disajikan dalam beberapa kelompok, yaitu : a. aset lancar b. aset tetap c. aset tidak berwujud d. aset lain-lain Beasley 2009 : 297 merumuskan formula untuk menghitung pengembalian tingkat aset return on assetROA sebagai berikut : Return on Asset = Net Income Total Assets Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung ROA adalah persamaaan DuPont. Persamaan DuPont menurut Brigham dan Houston 2009: 14 adalah : ��� = ������ ���� � ���������� ����� ������ Semakin tinggi nilai ROA Return On Asset di dalam suatu perusahaan maka perusahaan tersebut semakin baik.

2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu