Variabel Penelitian Definisi Operasional No Variabel

3.4 Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Jenis kelamin, usia, anak dengan skor PUFApufa, anak dengan skor DMFTdeft 1-4 tanpa PUFApufa, anak dengan skor DMFTdeft tanpa PUFApufa, rerata skor PUFApufa. Variabel Tergantung : Kategori indeks massa tubuh, rerata indeks massa tubuh.

3.5 Definisi Operasional No Variabel

Definisi Cara pemeriksaan Kategori Skala data 1. Jenis Kelamin Tanda fisik sex yang teridentifikasi dan dibawa sejak lahir. Visual 1. Laki-laki 2. Perempuan Nominal 2. Usia Usia dihitung dari ulang tahun sampai pencatatan terakhir responden. Usia anak dikelompokkan menjadi 2 sesuai kategori WHO. 18 Pengisian Kuisioner 1. 6-8 tahun 2. 9-12 tahun Ordinal 3. Anak dengan skor PUFA + pufa 1 Anak yang memiliki skor PUFA + pufa minimal 1. Penjumlahan skor karies yang tidak di rawat pada gigi dengan kriteria: - Pp : karies yang telah mencapai pulpa atau hanya menyisakan radiks. - Uu : Ulserasi karena trauma mahkota gigi yang tajam dicatat pada saat tepi tajam dari dislokasi gigi dengan keterlibatan pulpa atau fragmen akar yang menyebabkan ulserasi traumatis jaringan lunak sekitarnya, misalnya lidah atau mukosa bukal. Dilakukan pemeriksaan pada rongga mulut anak mempergunakan kaca mulut dan sonde dengan mengisi lembar pemeriksaan. Jika terdapat infeksi odontogenik pada gigi persistensi maka keduanya tetap diberi nilaiskor. 1. Anak tanpa PUFApufa dan hanya DMFT + deft = 1-4 2. Anak tanpa PUFApufa dan hanya DMFT + deft 4 3. Anak dengan PUFApufa 1 Nominal Universitas Sumatera Utara No Variabel Definisi Cara pemeriksaan Kategori Skala data - Ff : Fistula dicatat ketika pus keluar dari saluran sinus yang berhubungan dengan keterlibatan pulpa gigi. - Aa : Abses dicatat ketika adanya pus dan terjadi pembengkakan terkait dengan keterlibatan pulpa gigi. 4. Rerata skor PUFA + pufa Jumlah skor PUFA + pufa semua sampel dibagi dengan jumlah sampel. Menghitung rerata skor PUFA + pufa - Rasio 5. Anak dengan skor DMFT + deft = 1-4 Anak yang tidak memiliki skor PUFA + pufa dan harus memiliki DMFT + deft minimal 1 dan maksimal 4 karena rerata DMFT+deft anak usia 6-11 tahun di Indonesia sebesar 3,5. 7 Penjumlahan skor pengalaman karies menggunakan DMFT Klein dengan kriteria: - Dd : Semua gigi yang mengalami karies dan masih dapat ditambal. Tambalan sementara kategori Dd - Me : Semua gigi yang hilang atau dicabut karena karies maupun indikasi pencabutan -Ff : Semua gigi dengan tambalan permanen Pemeriksaan DMFT dilakukan dengan menggunakan kaca mulut, sonde setengah lingkaran dan diisi pada lembar pemeriksaan. 1. Anak tanpa PUFApufa dan hanya DMFT + deft = 1-4 2. Anak tanpa PUFApufa dan hanya DMFT + deft 4 3. Anak dengan PUFApufa 1 Nominal Universitas Sumatera Utara No Variabel Definisi Cara pemeriksaan Kategori Skala data 6. Anak dengan skor DMFT + deft 4 Anak yang tidak memiliki skor PUFA + pufa dan harus memiliki DMFT + deft lebih dari 4 Pemeriksaan DMFT dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde setengah lingkaran dan diisi pada lembar pemeriksaan. 1. Anak tanpa PUFApufa dan hanya DMFT + deft = 1-4 2. Anak tanpa PUFApufa dan hanya DMFT + deft 4 3. Anak dengan PUFApufa 1 Nominal 7. Rerata skor DMFT + deft Jumlah skor DMFT + deft semua sampel dibagi dengan jumlah sampel Menghitung rerata skor DMFT + deft - Rasio 8. Kategori Indeks Massa Tubuh IMT adalah hasil perhitungan berat badan kg dibagi kuadrat tinggi badan m, yang kemudian dibandingkan dengan diagram IMT sesuai jenis kelamin dan umur anak a. Pengukuran tinggi badan anak menggunakan statuemeter b. Pengukuran berat badan anak menggunakan timbangan digital c. Hasil dicatat dalam lembar pemeriksaan 1.Dibawah Normal Z-score - 2SD 2. Normal Z-score -2 SD sampai dengan 1 SD 3. Diatas Normal IZ-score1 SD Ordinal 9. Rerata Indeks Massa Tubuh Jumlah seluruh indeks massa tubuh sampel dibagi dengan jumlah sampel Menghitung rerata Indeks Massa Tubuh - Rasio Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengumpulan Data Pelaksanaan Penelitian