Rukun dan Syarat Mudharabah Penelitian Terdahulu

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian ini diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Akad mudhrabah secara umum terbagi menjadi dua jenis : 1. Mudharabah Muthlaqah Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. 2. Mudharabah Muqayyadah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib dimana mudhrib memberikan batasan kepada shahibul maal mengenai tempat, cara dan obyek investasi.

2.5 Rukun dan Syarat Mudharabah

Mengenai rukun mudlarabah, ada beberapa hal yang harus dipenuhi dan dilaksanakan yaittu: - Malik atau shahibul maal ialah yang mempunyai modal. - Amil atau mudharib ialah yang akan menjalankan modal. - Amal, ialah harta pokok atau modal. - Shighat, atau perintah atau usaha dari yang menyuruh berusaha. - Kerja atau usahanya harus jelas. - Keuntungan di bagi berdasarkan kesepakatan. Adapun syarat-syaratmudlarabah yang harus dipenuhi adalah: - Barang yang diserahkan adalah mata uang. Tidak sah menyerahkan harta benda atau emas perak yang masih dicampur atau masih berbentuk perhiasan. Universitas Sumatera Utara - Melafadzkan ijab dari yang punya modal, dan qobul dari yangmenjalankannya. - Diterapkan dengan jelas, bagi hasil bagian pemilik modal dan mudharib. - Dibedakan dengan jelas antara modal dan hasil yang akan dibagihasilkan dengan kesepakatan. - Orang yang terkait dalam akad adalah cakap bertindak hukum.

2.6 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian – penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ernawati 2012, yang didalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pemahaman Nasabah Terhadap Produk Bank Syariah Muamalat Indonesia KCP Gajah Mada Medan”dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat pemahaman nasabah terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Muamalat Indonesia beragam. Tingkat pemahaman nasabah yang paling tinggi yaitu pemahaman terhadap produk mudharabah dan kemudian produk wadiah, sedangkan pemahaman terhadap produk murabahah, ijarah, dan musyarakah masih rendah. Hal ini karena mayoritas nasabah lebih banyak menggunakan produk mudharabah dan wadiah. Pada umumnya nasabah hanya memahami produk-produk yang mereka gunakan saja. 2. Mirza Zamzami 2013, didalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Perbandingan Persepsi Mahasiswa USU Dengan Mahasiswa IAIN-SU Universitas Sumatera Utara Terhadap Eksistensi Perbankan Syariah Di Indonesia” dengan menggunakan teknik analisis komparatif yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang mengunakan uji U mann-whitney menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa USU dengan mahasiswa IAIN-SU terkait dengan Prinsip Dasar Perbankan Syariah, Perkembangan Perbankan Syariah, Peran dan Fungsi Perbankan Syariah, Manfaat Terhadap Masyarakat dan dampak eksistensi perbankan syariah. 3. Asmaul Hasanah Harahap 2014, yang didalam penelitiannya yang berjudul “Analisia Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan Syariah Studi Kasus : Kecamatan Medan Petisah” dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yangmenyimpulkan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat kota medan, kecamatan medan petisah sangat rendah terhadap produk-produk perbankan syariah. Terdapat masing masing 3 dari responden yang sangat paham terhadap produk penghimpunan dana wadi’ah dan mudharabah, terdapat masing masing 4 responden yang sangat paham terhadap produk penyaluran dana murabahah dan musyarakah yang ditawarkan bank syariah, dan terdapat 3 responden yang sangat paham terhadap produk jasa wakalah. Sebanyak 25 orang responden dengan benar menjawab arti dari produk wadi’ah dalam kuisioner, dan sebanyak 26 orang dengan benar menjawab arti dari produk mudharabah. Terdapat 21 orang responden dengan benar Universitas Sumatera Utara memilih arti musyarakah dalam kuisioner, 14 orang responden memilih dengan benar arti dari produk murabahah dan terdapat 7 orang responden yang dapat menjawab dengan benar arti dari produk wakalah.

2.7 Kerangka Konseptual