Misi Fakultas Ekonomi USU : Kesimpulan

mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan angkatan 2006 membuka konsentrasi tersebut. Konsentrasi Perbankan syariah ini terdiri dari 5 mata kuliah yangmasing- masing terdiri dari dari 2sks. Adapun mata kuliah yang wajibkan adalah Kebijakan Fiskal Islam, Perbankan Syaraih, Figh Muamalat, Ekonomi Pembangunan Islam dan Institusi Pembangunan Islam. Saat ini Konsentrasi Perbankan Syariah terus ada dikarenakan daya tarik mahasiswa Ekonomi Pembangunan setiap angkatan setelah angkatan 2006 tetap mengambil konsntrasi tersebut. Sedangkan untuk jurusan akuntansi sendiri belajar akuntansi syariah di semester 5 saja. Dimana mata kuliah ini mulai di bukak pada tahun 2011 dengan mata kuliah 2 sks. Sedangkan untuk jurusan manajemen sendiri terdapat mata kuliah perbankan syariah pada konsentrasi bidang keuangan. Dengan mata kuliah 2 sks.

4.1.3 Tentang Visi dan Misi Ekonomi USU a.Visi Fakultas Ekonomi USU :

Menjadi Fakultas Ekonomi yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

b.Misi Fakultas Ekonomi USU :

Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar. Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik. 2. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN. 3. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan customer dan stakeholders lainnya. 4. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

4.2 Gambaran Umum Universitas Islam Sumatra UtaraUISU

4.2.1. Gambaran Umum UISU

Universitas Islam Sumatera Utara disingkat UISU didirikan pada tanggal 7 Januari 1951, merupakan perguruan tinggi pertama yang berdiri diluar pulau Jawa, yang dipelopori oleh oleh tokoh pemuda pemudi islam saat itu, yaitu Bahrum Djamil, Adnan Benawi, Sariani AS, Rivai Abdul Manaf Nasution, dan Sabaruddin Ahmad. UISU pada mulanya membuka kelas persiapan Akademi Islam Indonesia setara dengan kelas III SMA bagian A dan selanjutnya dengan dukungan Bapak Abd. Hakim Gubernur Sumatera Utara saat itu dan Bapak K.H. A. Wahid Hasyim Menteri Agama saat itu Akademi Islam Indonesia dirubah menjadi Perguruan Tinggi Islam Indonesia PTII dan dimulailah peresmian kegiatan perkuliahan pertama pada 7 Januari 1952 pada Fakultas Hukum dan Ilmu Universitas Sumatera Utara Kemasyarakatan. Selanjutnya tanggal 7 Januari 1952 Miladiah bertepatan 9 Rabiul Awal 1371 Hijriah dijadikan sebagai hari jadi PTII yang selanjutnya berubah menjadi Universitas Islam Sumatera Utara dan mendapatkan pengesahan dari Mendikbud RI No. 0677U1977 tanggal 31 Desember 1977. Dengan perjuangan dan tekad yang kuat dari seluruh sivitas akademika UISU dan dukungan dari pemerintah, ulama dan masyarakat, saat ini UISU mengelola 9 Fakultas dan 26 Program Studi S-1, 3 Program Studi S-2, dan 1 Program Studi S-3 Ilmu Ekonomi dan Kebijakan kerjasama UISU dengan UII Jogjakarta. Fakultas dan Program Studi yang dibina antara lain Hukum, Agama Islam, Ekonomi, Sastra Inggris, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Kedokteran, Teknik dan Pascasarjana.

4.2.2 Profil FE UISU

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera UtaraFE UISU didirikan oleh Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara pada tanggal 16 februari 1957 yang merupakan Fakultas Ekonomi Swasta tertua di Sumatera. Pada awal berdirinya Fakultas Ekonomi mengasuh jurusan Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan dan perkembangan berikutnya tepatnya pada tahun 1980 jurusan Ekonomi berubah menjadi jurusan Studi Pembangunan dan Ekonomi perusahaan berubah menjadi jurusan Manajemen hingga saat ini. Kemudian pada tahun 1981 berdasarkan surat keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI No. 017001980 tanggal 22 Desember 1981 Fakultas Ekonomi memperoleh status terdaftar untuk jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan dan jurusan manajemen. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.033901985 tanggal 29 juli 1985 jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan Manajemen memperoleh status disamakan. Kemudian khususnya jurusan manajemen mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan zaman maka pada tahun 1993 Pemerintah memberikan izin pembukaan Program Magister Manajemen berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.560DiktiKep1993. Pada tahun 1998 jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan jurusan Manajemen memperoleh Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT Setelah itu, untuk mengantisipasi kebutuhan dan permintaan masyarakat Fakultas Ekonomi mendapatkan izin untuk membuka jurusanprogram studi Akutansi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2563DT2001 tanggal 02 agustus 2001. Oleh karena itu sampai saat ini Fakultas Ekonomi UISU mengasuh 4 JurusanProgram Studi yaitu: a. Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan b. Program Studi Akuntansi c. Program Studi Manajemen d. Program Studi Magister Manajemen. Didalam Fakultas Ekonomi UISU sendiri dimana untuk jurusan Akuntansi belajar syariahnya hanya 2 sks dimana matakuliahnya di jalankan pada semester 7, untuk jurusan Manajemen sendiri hanya belajar perbankan syariahnya di Universitas Sumatera Utara semester 7 juga dengan 2 sks, sedangkan untuk jurusan ekonomi pembangunannya belajar syariah di semester 7 juga.

4.2.3 Visi dan Misi FE UISU A.

VISI FE UISU Ikut berpartisipasi dalam pembangunan, meningkatkan kualitas sumber daya dan sekaligus mendidik Mahasiswa agar dapat menjadi Sarjana yang ahli dibidangnya, memiliki kepiawaian dan etika yang berperan di era global di berbagai bidang kehidupan. B. MISI FE UISU Melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk membentuk Sarjana Ekonomi Muslim yang nasionalis, berakhlak mulia, berilmu dan beramal serta berperan dalam pembangunan umat Islam, bangsa dan negara Republik Indonesia, menggali dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan, teknologi seni dan Agama Islam untuk kesejahteraan umat sesuai dengan kaidah Islam.

4.3 Sejarah Perbankan

Berdasarkan sejarah kegiatan Perbankan di mulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah Perbankan, arti bank lebih dikenal sebagai meja tempat menukarkan uang antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain pada tempo dulu. Dalam catatan sejarah Perbankan itu sendiri di mulai dari zaman Babylonia kemudian dilanjutkan ke zaman yunani kuno dan romawi dengan tugas utama hanyalah sebagai tempat tukar-menukar uang. Universitas Sumatera Utara Kemudian dalam perkembangannnya, kegiatan operasional Perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang lalu perlahan-lahan bertambah kegiatan berikutnya yaitu sebagai tempat peminjamn uang. Adapun uang yang disimpan oleh masyarakat di pinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkan oleh Perbankan. Dimana praktek Perbankan didominasi oleh transaksi pinjaman emas dan perak pada kalangan pedagang yang membutuhkan dengan biaya tertentu. Bank yang melakukan ini disebut tamples of Babylon Irmayanto, 2004. Perkembangan Perbankanpun semakin pesat dari zaman ke zaman. Hal ini dikarenakan pengaruh pesatnya perkembangan perdagangan dunia. Yang semula perdagangan terpusat di daratan Eropa perlahan menyebar ke Asia barat dan ke belahan dunia lainnya. Bank-bank yang terkenal pada saat itu di Benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sebaliknya perkembangan Perbankan di daratan Inggris dimulai pada abad ke-16. Inggris juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan Perbankan karena keaktifan Inggris mencari daerah perdagangan yang kemudian dijajahnya mengakibatkan konsep Perbankan dibawa ke daerah ataupun negara tersebut. Eksistensi Perbankan di Indonesia tidak dapat dipisahkan oleh perannya Hindia-Belanda yang manjajah Indonesia. Berdirinya Vereenigde Oost-Indische Compagnie VOC yang memiliki hak untuk mencetak uang menstimulus terbentuknya Perbankan-Perbankan di Indonesia yang mengadopsi sistem sistem Perbankan dari negara-negara Eropa. Universitas Sumatera Utara Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia tepatnya tanggal 17 agustus 1945 banyak mengubah peta Perbankan pada saat itu. Pasca kemerdekaan Banyak perbanka yang dinasionalisasikan oleh pemerintahan Indonesia saat itu. De javasche Bank N.V dijadikan menjadi Bank sentral Indonesia sampai sekarang berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang selanjutnya dikenal dengan Bank Indonesia. De Algemene Volkcrediet Bank atau syomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia 1946. Pada periode awal ini hanya terdapat dua bank pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia BNI yang didirikan tahun 1946 dan Bank Rakyat Indonesia BRI. Selanjutnya banyak berdiri bank-bank yang dimiliki pemerintah, swasta, koperasi, asing maupun campuran di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.3.1 Sejarah Perbankan Syariah

Berdasarkan sejarah maka cikal bakal lahirnya Perbankan syariah Islamic bank adalah dengan terbentuknya lembaga keuangan pertama yang didirikan oleh ummat Islam sekitar sepuluh tahun pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW 632 M pada masa khalifah Umar ibn Khatab. Semakin giatnya ekspansi ummat Islam untuk menyebarluaskan syiar Islam ke seluruh penjuru dunia dan banyaknya harta rampasan perang Ghanimah yang harus didistribusikan kepada warga miskin. Maka dibentuklah sebuah lembaga yang bertugas mendata serta mendistribusikan kekayaan maka di Universitas Sumatera Utara bentuklah baitul maal untuk memastikan warga Arab dan Non-Arab mendapatkan bagian yang adil. Jauh dari era tersebut, pada tahun 1940-an munculah gagasan serta upaya membentuk Perbankan Islam di Melayu, di Pakistan melalui jemaat Islami 1969, dan di Mesir dengan nama Egypt’s Mit Ghamr Savings banks 1963-1967 dan Nasser Social Bank 1971.Institusi yang dapat bertahan di periode awal ini hanyalah Nasser Social Bank Mesir dan Tabungan Haji Malaysia. Nasser Social Bank merupakan bank komersial tanpa bunga yang tidak menyebutkan identitas keIslamannya di anggaran dasarnya.Bank ini bertahan sebagai agen pemberi pinjaman bagi yang tidak mampu melunasi hutang, mahasiswa, proyek- proyek kecil dan beroperasi dibawah departemen urusan dan jaminan sosial. Sedangkan Muslim Pilgrims Saving Coorporation didirikan pada tahun 1963 untuk mengakomodir tabungan Haji warga malaysia. Pada tahun 1969 lembaga ini berkembang menjadi Pilgrims management and fund board atau kini populer dikenal tabungan Haji. Perkembangan Sistem Perbankan baru yang memiliki prinsip bersumber dari Ajaran Islam pada tahun 1970-an juuga berimbas ke negara Indonesia. Tetapi di Indonesi sendiri baru dapat di realisasikannya pada tahun 1991 dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia BMI yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan pemerintah serta adanya dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha muslim. Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang- undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 Universitas Sumatera Utara tentang Perbankan. Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia Persero, Bank Rakyat Indonesia Perserodan Bank swasta nasional: Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 4.4. Hasil Analisa Data dan Pembahasan 4.4.1 Profil Responden Responden penelitian ini berjumlah 130 orang. Responden merupakan mahasiswa FE USU dan Mahasiswa FE UISU. Dimana, responden yang diberikan kuesioner merupakan mahasiswa program studi akuntansi, manajemen, dan ekonomi pembangunan dari masing masing jurusan yang ada di dua Universitas tersebut. Mahasiswa yang menjadi responden diberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner dimana nantinya jawaban dari pertanyaan tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel.

4.4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian dapat terlihat perbandingan jenis kelamin responden. Perbandingan jenis kelamin ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbandingan antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan studi di masing- masing perguruan tinggi. Dalam Tabel 4.1 ini diuraikan data responden menurut jenis kelamin. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Profil Responden Menurut Jenis Kelamin dan Umur jenis_kelamin umur Crosstabulation Count Umur Total 20 21 22 23 jenis_kelami n laki-laki 54 16 2 72 perempuan 1 53 4 58 Total 1 107 20 2 130 Sumber: data primer Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 130 responden ternyata jumlah responden perempuan dan laki-laki dimana ternyata jumlah responden laki-laki lebih besar dari jumlah responden perempuan dari kedua Perguruan Tinggi. Jika dilihat dari uji Crosstabulation dan presentasenya, jumlah responden laki-laki ada 72 orang atau 72 dari jumlah yang ada sedangkan untuk jumlah responden perempuan ada orang 58 orang 58. Dari semua jumlah responden tersebut terdapat dimana jumlah responden yang usianya 20 tahun terdapat sebanyak 1 orang dimana laki-laki 0 orang sedangkan perempuan 1 orang, sedangkan jumlah responden yang usianya 21 tahun terdapat sebanyak 107 orang dimana jumlah laki-laki sebanyak 54 orang dan perempuan sebanyak 53 orang, usia 22 tahun terdapat sebanyak 20 orang dimana laki-laki terdapat 16 orang dan perempuan sebanyak 4 orang, dan usia 23 tahun terdapat sebanyak 2 orang dimana laki-laki terdapat 2 orang dan perempuan 0 orang.

4.4.3 Data Responden Berdasarkan Program Studi dan Sumber Bagi Hasil

Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji ini dapat dilihat seberapa besar jumlah dari semua responden yang berada dijurusan akuntansi, manajemen, dan ekonomi pembangunan. Serta dapat dilihat dari mana sumber pengetahuan responden dari semua jumlah responden tersebut. Dimana akan diterang kan dari hasil uji crosstab yang akan diuraikan di bawah ini. Tabel 4.2 Tabel Program Studi dengan Sumber Sistem Bagi Hasil Program Studi Buku Media Cetak TV Media Sosial Dari Mulut Kemulut Dan Lain –Lain Total Akuntansi Manajemen EP 39 5 8 2 54 25 6 5 11 3 2 52 18 1 2 2 1 24 Jumlah 82 12 5 21 7 3 130 Sumber: data primer Berdasarkan tabel 4.2 bahwa responden yang jurusan akuntansi sumber sistem bagi hasil yang dari buku sebanyak 39 orang, dari media cetak sebanyak 5 orang, dari tv sebanyak 0 orang, dari media sosial sebanyak 8 orang, dari mulut kemulut sebanyak 2 orang, dan yang lain lain sebanyak 0 orang. Sedangkan jurusan manajemen sumber dari buku sebanyak 25 orang, dari media cetak sebanyak 6 orang, dari tv sebanyak 5 orang, dari media sosial sebanyak 8 orang, dari mulut kemulut sebanyak 3 orang, dan yang lain lain sebanyak 2 orang. Dan dari jurusan ekonomi pembangunan dimana sumber pengetahuan dari buku sebanyak 18 orang, dari media cetak sebanyak 1 orang, dari tv sebanyak 0 orang, Universitas Sumatera Utara dari media sosial sebanyak 2 orang, dari mulut kemulut sebanyak 2 orang, dan yang lain lain sebanyak 1 orang.

4.4.4. Tabulasi Data dan Pembahasan

Berdasarkan dari kuisioner bahwasanya dimana butir pertanyaan akan dikelompokkan menjadi 5 bagian. Pertanyaan dari yang pertama sampe yang keempat di kelompokkan pada bagian prinsip dasar perbankan syariah. Pertanyaan dari yang kelima sampe kelapan di kelompokkan pada bagian pengertian bagi hasil dalam ekonomi syariah. Pertanyaan dari yang kesembilan sampai dengan yang keduabelas dikelompokkan pada pembagian keuntungan dalam usaha kerjasama bagi hasil. Pertanyaan dari yang ketigabelas sampe yang ketujuhbelas di kelompokkan pada modal yang disertakan dalam usaha kerja sama bagi hasil. Pertanyaan dari yang kedelapan belas sampai dengan yang keduapuluhsatu dikelompokkan pada penentuan usaha dalam usaha kerja sama bagi hasil. Adapun hasil wawancara yang dilaksanakan terhadap seluruh respondenmahasiswa yang berasal dari FE USU ditabulasi pada tabel berikut :

1. Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Tabel 4.3 Persentase Tabulasi Poin Prisip Dasar Perbankan Syariah No Poin Pernyataan Mahasiswa FE USU Total STS TS R S SS Universitas Sumatera Utara 1 Praktik Perbankan Syariah Di Indonesia Telah Terlepas Dari Sistem Riba 4,4 15,6 30,0 41,1 8,9 100 2 Persamaan Fundamental Antara Riba Dengan Bunga Bank 1,1 14,4 27,8 51,1 5,6 100 3 Sistem Bagi Hasil Mampu Mengurangi Beban Nasabah 1,1 3,3 15,6 60,0 20,0 100 4 Akad antara pihak perbankan dengan nasabah di perbankan syariah sudah memenuhi ketentuan akad syariah 2,2 20,0 55,6 22,2 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.3 dapat di simpulkan bahwa di mana untuk pernyataan pertama yang menjawab STS 4,4, TS 15,6, R 30,0, S 41,1, SS 8,9. Untuk pernyataan kedua yang STS 1,1, TS 14,4, R 27,8, S 51,1, SS 5,6. Untuk pernyataan ketiga STS 1,1, TS 3,3, R 15,6, S 60,0, SS sebanyak 20,0. Untuk pernyataan ketiga yang STS 0, TS 2,2, R 20,0, S 55,6, dan SS sebanyak 22,2.

2. Pengertian Bagi Hasil Dalam Ekonomi Syariah

Tabel 4.4 Persentase Tabulasi Pengertian Bagi Hasil Dalam Ekonomi Syariah No Poin Pernyataan Mahasiswa FE USU Total STS TS R S SS Universitas Sumatera Utara 1 Bagi hasil merupakan pembagian keuntungan hasil dari kerja sama usaha antara pihak modal dengan pengelola modal 3,3 16,7 61,1 18,9 100 2 Bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya perjanjian dalam melakukan usaha 1,1 11,1 66,7 21,1 100 3 Bagi hasil merupakan pembagian keuntungan apabila pendapatan usaha lebih besar dari pada pengeluaran usaha 4,4 13,3 62,2 20,0 100 4 Bagi hasil merupakan ciri khusus ekonomi syariah khususnya yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha dalam kegiatan ekonomi 2,2 10,0 58,9 28,9 100 Sumber : Data Primer Berdarkan tabel 4.4 dapat di simpulkan bahwa untuk pernyataan pertama menjawab STS 0, TS 3,3, R 16,7, S 61,1, SS 18,9. Sedangkan pernyataan kedua menjawab STS 0, TS 1,1, R 11,1, S 66,7 dan SS 21,1. Untuk pernyataan ketiga menjawab STS 0, TS 4,4, R 13,3, S 62,2 dan SS 20,0. Untuk pernyataan keempat menjawab STS 0, TS 2,2, R 10,0, S 58,9 dan SS 28,9.

3. Pembagian Keuntungan Dalam Usaha Kerjasama Bagi Hasil

Tabel 4.5 Persentase Pembagian Keuntungan Dalam Usaha Kerjasama Bagi Hasil Universitas Sumatera Utara No Poin Pernyataan Mahasiswa FE USU Total STS TS R S SS 1 Pebagian keuntungan tergantung besar kecilnya modal yang disertakan 1,1 4,4 15,6 56,7 22,2 100 2 Dalam kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha,keuntungan dan kerugian di tanggung bersama 1,1 5,6 10,0 58,9 24,4 100 3 Dalam perjanjian akan ditentukan keuntungan yang dibagi berdasarkan persentase tertentu bagi pemilik modal dan pelaksana 3,3 10,0 54,4 32,2 100 4 Bagi hasil tidak hanya pembagian keuntungan secara langsung,tetapi pemilik modal juga memperboleh pelaku usaha membeli saham 1,1 6,7 17,8 54,4 20,0 100 Sumber : Data Primer Dari tabel 4.5 dapatdi simpulkan bahwa untuk pernyataan pertama STS 1,1, TS 4,4 R 15,6 S 56,7 dan SS 22,2. Untuk pernyataan kedua STS 1,1, TS 5,6, R 10,0, S 58,9 dan SS 24,4. Untuk pernyataan ketiga STS 0, TS 3,3, R 10,0, S 54,4 dan SS 32,2. Untuk pernyataan keempat STS 1,1, TS 6,7, R 17,8, S 54,4 dan SS 20,0. Universitas Sumatera Utara

4. Modal Yang Disertakan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.6 Persentase Modal Yang Disertakan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil No Poin Pernyataan Mahasiswa FE USU Total STS TS R S SS 1 Modal alam kerjasama harus jelas bentuk dan jumlahnya 1,1 3,3 10,0 53,0 32,2 100 2 Kerjasama dapat juga dilakukan pihak modal dengan yang tidak ada modal dan keterampilan 3,3 8,9 12,2 47,8 27,8 100 3 Kerja sama bagi hasil dapat dilakukan dengan sama sama menyertakan modal 1,1 2,2 15,6 55,6 25,6 100 4 Kerjasama dapat dilakukan dengan menyertakan modal sama jumlahnya atu beda 8,9 14,4 53,3 23,3 100 5 Kerja sama bukan hanya bentuk modal juga bisa dalam keterampilan 1,1 3,3 24,4 47,8 23,3 100 Sumber : Data Primer Dari tabel 4.6 dapat di simpulkan bahwa untuk pernyataan pertama STS 1,1, TS 3,3, R 10,0, S 53,3, SS 32,2. Pernyataan kedua STS 3,3, TS 8,9, R 12.2, S 47,8, SS 27,8. Pernyataan ketiga STS 1,1, TS 2,2, R 15,6, S 55,6, SS 25,6. Pernyataan keempat STS 0, TS 8,9, R 14,4, S 53,3, SS 23,3. Dan pernyataan kelima STS 1,1, TS 3,3, R 24,4, S 47,8 dan SS 23,3. Universitas Sumatera Utara

5. Penentuan Usaha Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.7 No Poin Pernyataan Mahasiswa FE USU Total STS TS R S SS 1 Kerjasama tidak hanya dalam bidang perdagangan juga dalam bidang pertanian 2,2 2,2 23,3 57,8 14,4 100 2 Kerja sama boleh ditentukan pemilik modal maupun pelaksana usaha 1,1 3,3 15,6 60,0 20,0 100 3 Usaha yang dijalankan tidak boleh menyulitkan pelaksana usaha 2,2 2,2 12,2 52.2 31.1 100 4 Usaha yang dijalankan haruslah baik 3,3 8,9 50,0 37,8 100 Sumber : Data Primer Dari tabel 4.7 dapat di simpulkan bahwa untuk pernyataan pertama STS 2,2, TS 2,2 R 32,3, S 57,8, SS 14,4. Pernyataan kedua STS 1,1, TS 3,3, R 15,5, S 60,0, SS 20,0. Pernyataan ketiga STS 2,2, TS 2,2, R 12,2, S 52,2, SS 31,1. Pernyataan keempat STS 0, TS 3,3, R 8,9, S 50,0, SS 37,8. Adapun hasil wawancara yang dilaksanakan terhadap seluruh respondenmahasiswa yang berasal dari FE UISU ditabulasi pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Tabel 4.8 Persentase Prinsip Dasar Perbankan Syariah No Poin Pernyataan Mahasiswa FE UISU Total STS TS R S SS 1 Praktik Perbankan Syariah Di Indonesia Telah Terlepas Dari Sistem Riba 2,5 45,0 35,0 15,0 2,5 100 2 Persamaan Fundamental Antara Riba Dengan Bunga Bank 2,5 25,0 27,5 40,0 5,0 100 3 Sistem Bagi Hasil Mampu Mengurangi Beban Nasabah 7,5 7,5 20,0 55,0 10,0 100 4 Akad antara pihak perbankan dengan nasabah di perbankan syariah sudah memenuhi ketentuan akad syariah 2,5 17,5 15,0 60,0 5,0 100 Sumber : Data Primer Hasil dari tabel 4.8 dimana dapat di simpulkan bahwasanya untuk pernyataan pertama yang menjawab STS 2,5, TS 45,0, R 35,0, S 15,0 dan SS 2,5. Sedangkan untuk pernyataan kedua untuk jawaban STS 2,5, TS 25,0, R 27,5, S 40,0 dan SS 5,0. Untuk pernyataan ketiga STS 7,5, TS 7,5, R 20,0 S 55,5 dan SS 10,0. Untuk pernyataan keempat STS 2,5, TS 17,5, R 15,0, S 60,0 dan SS 5,0. Universitas Sumatera Utara

2. Pengertian Bagi Hasil Dalam Ekonomi Syariah

Tabel 4.9 Persentase Tabulasi Pengertian Bagi Hasil Dalam Ekonomi Syariah No Poin Pernyataan Mahasiswa FE UISU Total STS TS R S SS 1 Bagi hasil merupakan pembagian keuntungan hasil dari kerja sama usaha antara pihak modal dengan pengelola modal 2,5 12,5 10,0 57,5 17,5 100 2 Bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya perjanjian dalam melakukan usaha 2,5 10,0 60,0 27,5 100 3 Bagi hasil merupakan pembagian keuntungan apabila pendapatan usaha lebih besar dari pada pengeluaran usaha 5,0 10,0 7,5 62,5 15,0 100 4 Bagi hasil merupakan ciri khusus ekonomi syariah khususnya yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha dalam kegiatan ekonomi 10,0 7,5 62,5 20,0 100 Sumber : Data Primer Dari hasil tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa untuk pernyataan pertama yang menjawab STS 2,5, TS 12,5, R 10,0, S 57,5, SS 17,5. Untuk pernyataan kedua STS 0, TS 2,5, R 10,0, S 60,0, SS 27,5. Pernyataan Universitas Sumatera Utara ketiga STS 5,0, TS 10,0, R 7,5, S 62,5, SS 20,0. Pernyataan keempat STS 0, TS 10,0, R 7,5, S 62,5, SS 20,0.

3. Pembagian Keuntungan Dalam Usaha Kerjasama Bagi Hasil

Tabel 4.10 Persentase Pembagian Keuntungan Dalam Usaha Kerjasama Bagi Hasil No Poin Pernyataan Mahasiswa FE UISU Total STS TS R S SS 1 Pebagian keuntungan tergantung besar kecilnya modal yang disertakan 2,5 7,5 20,0 60,0 10,0 100 2 Dalam kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha,keuntungan dan kerugian di tanggung bersama 2,5 2,5 5,0 70,0 20,0 100 3 Dalam perjanjian akan ditentukan keuntungan yang dibagi berdasarkan persentase tertentu bagi pemilik modal dan pelaksana 2,5 5,0 12,5 62,5 17,5 100 4 Bagi hasil tidak hanya pembagian keuntungan secara langsung,tetapi pemilik modal juga memperboleh pelaku usaha membeli saham 2,5 7,5 30,0 47,0 12,5 100 Sumber : Data Primer Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwasanya untuk pernyataan pertama STS 2,2, TS 7,5 R 20,0, S 60,0, SS 10,0. Pernyataan kedua STS 2,5, TS 2,5, R 5,0, S 70,0, SS 20,0. Pernyataan ketiga STS 2,5, TS 5,0, R 12,5, S 62,5 dan SS 17,5. Pernyataan keempat STS 2,5, TS 7,5, R 30,0 S 47,5 dan SS 12,5.

4. Modal Yang Disertakan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.11 Persentase Modal Yang Disertakan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil No Poin Pernyataan Mahasiswa FE UISU Total STS TS R S SS 1 Modal alam kerjasama harus jelas bentuk dan jumlahnya 7,5 7,5 20,0 50,0 15,0 100 2 Kerjasama dapat juga dilakukan pihak modal dengan yang tidak ada modal dan keterampilan 2,5 7,5 32,5 47,5 10,0 100 3 Kerja sama bagi hasil dapat dilakukan dengan sama sama menyertakan modal 2,5 2,5 22,5 57,5 15,0 100 4 Kerjasama dapat dilakukan dengan menyertakan modal sama jumlahnya atu beda 2,5 12,5 20,0 52,5 12,5 100 5 Kerja sama bukan hanya bentuk modal juga bisa dalam keterampilan 2,5 7,5 17,5 60,0 12,5 100 Sumber : Data Primer Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.11 dapat dihasilkan bahwa untuk pernyataan pertama yang STS 7,5, TS 7,5, R 20,0 S 50,0, SS 15,0. Pernyataan kedua STS 2,5, TS 7,5, R 32,5, S 47,5, SS 10,0. Pernyataan ketiga STS 2,5, TS 2,5, R 22,5, S 57,5, SS 15,0. Pernyataan keempat STS 2,5 TS 12,5, R 20,0, S 52,5, SS 12,5. Pernyataan kelima STS 2,5, TS 7,5, R 17,5, S 60,0, dan SS sebanyak 12,5.

5. Penentuan Usaha Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.12 Persentase Penentuan Usaha Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil No Poin Pernyataan Mahasiswa FE UISU Total STS TS R S SS 1 Kerjasama tidak hanya dalam bidang perdagangan juga dalam bidang pertanian 5,0 2,5 40,0 40,0 12,5 100 2 Kerja sama boleh ditentukan pemilik modal maupun pelaksana usaha 5,0 2,5 12,5 67,5 12,5 100 3 Usaha yang dijalankan tidak boleh menyulitkan pelaksana usaha 2,5 10,0 22,5 55,0 10,0 100 4 Usaha yang dijalankan haruslah baik 2,5 7,5 10,0 62,5 17,5 100 Sumber : Data Primer Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwasanya yang menjawab pernyataan pertama STS 5,0, TS 2,5, R 40,0, S 40,0, SS 12,5. Untuk pernyataan kedua STS 5,0, TS 2,5, R 12,5, S 67,5, SS 12,5. Untuk pernyataan Universitas Sumatera Utara ketiga dimana STS 2,5, TS 10,0, R 22,5, S 55,0, dan SS 10,0. Untuk pernyataan keempat sendiri dimana yang STS 2,5, TS 7,5, R 10,0, S 62,5 dan yang SS 17,5.

4.4.5 Uji Validitas Kuesioner Tabel 4.13

Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 75,0667 149,306 ,659 ,936 VAR00002 75,5333 145,844 ,740 ,935 VAR00003 75,4000 154,248 ,519 ,939 VAR00004 75,4333 156,461 ,424 ,940 VAR00005 75,5333 145,844 ,740 ,935 VAR00006 75,2667 154,685 ,588 ,938 VAR00007 75,5333 149,775 ,715 ,936 VAR00008 75,2000 155,338 ,546 ,938 VAR00009 75,6333 148,516 ,729 ,935 VAR00010 75,5333 145,844 ,740 ,935 VAR00011 75,2000 155,890 ,513 ,939 VAR00012 75,7667 146,737 ,719 ,935 VAR00013 75,0667 147,444 ,818 ,934 VAR00014 75,5000 152,397 ,361 ,944 VAR00015 75,3333 150,437 ,668 ,936 VAR00016 75,3667 154,930 ,493 ,939 VAR00017 75,5333 149,775 ,715 ,936 VAR00018 75,9667 153,620 ,487 ,939 VAR00019 75,6333 148,516 ,729 ,935 VAR00020 75,3667 143,757 ,757 ,935 VAR00021 75,1333 148,120 ,739 ,935 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.13 hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item Total Correlation secara keseluruhan memiliki nilai di atas 0,361. Maka seluruh variabel tersebut dapat dinyatakan valid. Reliabilitas pada dasarnya adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Berikut hasil uji reliabilitas dapat di lihat pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Uji Reliability Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,940 21 Pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,940. Suatu variabel dikatakan reliabel layak jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 yang berarti layak. Hal ini membuktikan instrumen penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel layak karena r alpha yang bernilai 0,940 lebih besar dari 0,60.

4.4.6 Uji U Mann-Whitney

Uji perbandingan yang dilakukan terhadap 90 mahasiswa Fakultas ekonomi USU dimana dalam tiga jurusan yaitu jurusan Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi Pembangunan dengan 40 mahasiswa Fakultas Ekonomi UISU dimana dalam tiga jurusan yakni Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi Pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Hasil Uji U mann-whitney untuk Prinsip Dasar Perbankan syariah Mann-Whitney Test Ranks Universita s N Mean Rank Sum of Ranks Prinsip USU 90 72,99 6569,50 UISU 40 48,64 1945,50 Total 130 Test Statistics a Prinsip Mann-Whitney U 1125,500 Wilcoxon W 1945,500 Z -3,429 Asymp. Sig. 2- tailed ,001 a. Grouping Variable: Universitas Tabel. Test statistics memaparkan hasil hipotesis. Dari tabel tersebut diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.001 0.05 α sehingga H diterima. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dengan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 dalam hal prinsip dasar Perbankan Syariah.

2. Penertian Bagi Hasil Dalam Ekonomi Syariah

Tabel 4.16 Hasil Uji U mann-whitney untuk Pengertian Bagi Hasil dalam Ekonomi Syariah Mann-Whitney Test Ranks Universitas N Mean Rank Sum of Ranks Universitas Sumatera Utara Pengertian USU 90 67,74 6097,00 UISU 40 60,45 2418,00 Total 130 Test Statistics a Pengertian Mann-Whitney U 1598,000 Wilcoxon W 2418,000 Z -1,036 Asymp. Sig. 2- tailed ,300 a. Grouping Variable: Universitas Tabel 4.16Test statistics memaparkan hasil hipotesis. Dari tabel tersebut diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.300 0.05 α sehingga H ditolak. Ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 dalam hal pengertian bagi hasil dalam ekonomi syariah.

3. Pembagian Keuntungan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.17 Hasil Uji U mann-whitney untuk pembagian keuntungan dalam usaha kerja sama bagi hasil Mann-Whitney Test Ranks Universitas N Mean Rank Sum of Ranks pembagian USU 90 69,23 6231,00 UISU 40 57,10 2284,00 Total 130 Universitas Sumatera Utara Test Statistics a pembagian Mann-Whitney U 1464,000 Wilcoxon W 2284,000 Z -1,718 Asymp. Sig. 2- tailed ,086 a. Grouping Variable: Universitas Tabel 4.17Test statistics memaparkan hasil hipotesis. Dari tabel tersebut diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.086 0.05 α sehingga H ditolak. Ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 dalam pembagian keuntungan dalam usaha kerja sama bagi hasil.

4. Modal Yang Disertakan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.18 Mann-Whitney Test Ranks Universitas N Mean Rank Sum of Ranks modal USU 90 71,64 6448,00 UISU 40 51,68 2067,00 Total 130 Test Statistics a modal Mann-Whitney U 1247,000 Wilcoxon W 2067,000 Z -2,810 Asymp. Sig. 2- tailed ,005 Universitas Sumatera Utara Test Statistics a modal Mann-Whitney U 1247,000 Wilcoxon W 2067,000 Z -2,810 Asymp. Sig. 2- tailed ,005 a. Grouping Variable: Universitas Tabel 4.18Test statistics memaparkan hasil hipotesis. Dari tabel tersebut diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.005 0.05 α sehingga H diterima. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 dalam modal yang disertakan dalam usaha kerja sama bagi hasil.

5. Penentuan Usaha Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil

Tabel 4.19 Hasil Uji U mann-whitney untuk penentuan usaha dala usaha kerja sama bagi hasil Mann-Whitney Test Ranks Universitas N Mean Rank Sum of Ranks Penentuan USU 90 71,35 6421,50 UISU 40 52,34 2093,50 Total 130 Universitas Sumatera Utara Test Statistics a Penentuan Mann-Whitney U 1273,500 Wilcoxon W 2093,500 Z -2,704 Asymp. Sig. 2- tailed ,007 a. Grouping Variable: Universitas Tabel 4.19Test statistics memaparkan hasil hipotesis. Dari tabel tersebut diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.007 0.05 α sehingga H diterima. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dan pemahaman mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 dalam penentuan usaha dalam usaha kerja sama bagi hasil. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Berdasarkan Uji mann Whitney maka ada perbedaan secara signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dengan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 terhadap Prinsip Dasar Perbankan Syariah. 2. Berdasarkan Uji mann Whitney maka tidak ada perbedaan secara signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dengan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 terhadap Pengertian Bagi Hasil Dalam Ekonomi Syariah. 3. Berdasarkan Uji mann Whitney maka tidak ada perbedaan secara signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dengan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 terhadap Pembagian Keuntungan Dalam Usaha Kerjasama Bagi Hasil 4. Berdasarkan Uji mann Whitney maka ada perbedaan secara signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dengan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 terhadap Modal Yang Disertakan Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil. Universitas Sumatera Utara 5. Berdasarkan Uji mann Whitney maka ada perbedaan secara signifikan antara pemahaman mahasiswa FE USU dengan mahasiswa FE UISU dengan tingkat kepercayaan 95 terhadap Penentuan Usaha Dalam Usaha Kerja Sama Bagi Hasil. 6. Berdasarkan Uji Crosstabulation maka dapat diuraikan bahwa rata-rata usia responden yang paling dominan adalah usia 21 tahun dan dari tiga jurusan dari masing masing Universitas yang yang paling banyak sumber informasi tentang sistem bagi hasil adalah dari buku.

5.2 Saran