Pengertian Bagi Hasil Cara Perhitungan Sistem Bagi Hasil

debitur tidak terkait langsung dengan bank - Kemungkinan terjadi negative spread keadilan dan kejujuran - Tidak mungkin terjadi negative apread Struktur Organisasi Pengawas Dewan Komisaris Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Dewan Syariah Nasional Investasi Halal atau Haram Halal Sumber: Ascarya 2007: 33

2.3 Bagi Hasil

2.3.1 Pengertian Bagi Hasil

Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Sebagaimana yang telah disebutkan bahwa bagi hasil adalah suatu istilah yang sering digunakan oleh orang orang dalam melakukan usaha bersama untuk mencari keuntungan yang akan diperoleh berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak yang mengikatkan dirinya dalam suatu perjanjian. Menurut istilah bahasa, bagi hasil adalah transaksi pengelolahan bumi dengan upah sebagai hasil yang keluar daripadanya. Yang dimaksudkan disini adalah pemberian hasil untuk orang yang mengelola atau menanami tanah dari yang dihasilkannya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Sedangkan dalam Undang – undang No.2 Tahun 1960 tentang bagi hasil di Indonesia yang terdapat dalam pasal 1 dikemukakan sebagai berikut : “Perjanjian bagi hasil adalah perjanjian dengan nama apapun yang diadakan antara pemilik pada suatu pihak dan seseorang atau badan hukum pada Universitas Sumatera Utara pihak lain yang dalam undang-undang ini disebut penggarap, berdasarkan bagian mana penggarap diperkenankan oleh pemilik tersebut untuk menyelenggarakan usaha pertanian diatas tanah pemilik, dengan pembagian hasilnya antara kedua belah pihak”.pasaribu dan lubis, 1994 : 61

2.3.2 Cara Perhitungan Sistem Bagi Hasil

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN N0 15DSN- MUIIX2000, ada dua jenis pendekatan dalam perhitungan bagi hasil atau prinsip pembagian hasil usaha yaitu: 1. Pendekatan Revenue Sharingbagi hasilpendapatan Pendekatan ini merupakan perhitungan bagi hasil yang didasarkan pada pendapatan yang didapatlaba kotor, artinya pendapatan yang didapat sebelum dikurangi dengan biaya-biaya usaha. 2. Pendekatan Profit Sharingbagi laba Pendekatan ini memiliki pengertian bahwa perhitungan bagi hasil didasarkan pada laba bersih, yaitu pendapatan yang didapat dikurangi dengan biaya usaha dan lain-lain. Pembagian keuntungan dapat dilakukan setiap bulan berdasarkan saldo yang mengendap selama periode tersebut. Umpamanya, seorang pemilik tabungan mudharabah sebesar Rp 5.000.000 juta. Nisbah perbandingan bagi hasil 50 : 50. Diasumsikan total saldo rata – rata dari tabungan mudharabah di BMI ada Rp 100 juta dan keuntungan yang diperoleh dari dana tabungan sebesar Rp 3 juta. Pada akhir bulan, nasabah akan memperoleh dana bagi hasil sebagai berikut Hasan, 2004:176: Universitas Sumatera Utara 5.000.000 100.000.000 � 3.000.000 � 50 = 75.000 Belum dipotong pajak Contoh perhitungan nisbah bagi hasil untuk bisnis perdagangan kacang kedelai yang dibiayai dengan fasilitas Mudharabah, dapat dihitung sebagai berikut: Harga jual kacang kedelai = Rp.2.150 kg Harga jual kepada nasabah = setara 16 p.a Volume penjualan kedelai per bulan = 65.000 kg Nilai penjualan 65.000 x Rp.2.150 = Rp. 139.750.000 Harga pokok pembelian =_____ Pendapatan penjualan kedelai = Rp. 14.750.000 Rp. 125.000.000__ Berapa nisbah bagi hasilnya? Perhitungan Nisbah : Volume penjualan = 65.000 kg Profit margin: Rp. 14.750.000139.750.000x 100 = 10,55 Lama piutang data neraca 31-07-2003 = 65 hari Lama persediaan data neraca 31-08-2003 = 2 hari Lama utang dagang : pembayaran ke supplier carry = 0 Cash to cash periode = 360DI+DR-DP = 5,4 Profit margin per tahun = 5,4 x 10,55 = 57 Nisbah antara Shahibul Maal dengan Mudharib Universitas Sumatera Utara Nisbah Bank Syariah : 16 57x100 = 28 Nisbah untuk Nasabah; 100 - 28 = 72 Kasus Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Seseorang nasabah mengajukan pembiayaan untuk modal kerja dagang sebesar Rp.125.000.000 selama 1 tahun, dengan perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank 72 : 28. Bagaimana cara perhitungannya? Dengan cara melakukan bagi hasil setiap bulan dan pokok modal dikembalikan pada saat akhir perjanjian. Tabel 2.2 Kasus Perhitungan Bagi Hasil BUL. PROYEKSI PENDAPA T-AN PENDAPAT AN AKTUAL NISBAH CICIL AN POKO K TOTAL ANGSUR- AN Bank Nasabah 28 72 A B C D E F G 1 6.000.000 6.000.000 1.680.000 4.320.000 1.680.000 2 6.000.000 5.000.000 1.400.000 3.600.000 1.400.000 3 6.000.000 7.000.000 1.960.000 5.040.000 1.960.000 4 6.000.000 4.000.000 1.120.000 2.880.000 1.120.000 5 6.000.000 2.500.000 700.000 1.800.000 700.000 6 6.000.000 3.000.000 840.000 2.160.000 840.000 7 6.000.000 3.500.000 980.000 2.520.000 980.000 8 6.000.000 6.500.000 1.820.000 4.680.000 1.820.000 9 6.000.000 5.500.000 1.540.000 3.960.000 1.540.000 10 6.000.000 4.250.000 1.190.000 3.060.000 1.190.000 11 6.000.000 4.500.000 1.260.000 3.240.000 1.260.000 12 6.000.000 4.575.000 1.281.000 3.294.000 125.00 0.000 126.281.000 Kolom KeteranganPerhitungan A Bulanperjalananpembiayaan yang dilakukannasabah B Pendapatanproyeksipendapatan yang diinginkanolehpemilik modal dapatdihitungdenganbantuanalat statistic, misalnyaregresi C Pendapatanaktualmudharibadalah data pendapatan yang diperolehmudharibdalamusaha Universitas Sumatera Utara Sumber: Muhammad 2014

2.3.3 Pengertian Bunga Bank