Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

68 Daftar Pustaka Adams, M.R. and J. Dougan, 1982. Biological Management of Coffee Processing Wastes. Tropical Sciene, 23, 177-196 Adnan, 2014. “Pengaruh Kompos Kulit Kopi dan Interval Aplikasi Pupuk Bio Cair Herbafarm Tehadap Hasil Jagung Manis Zea mays sacchrata sturt”. Jurnal Agriculture Vol. X No. 2. Agung, T dan A. Yugi Rahayu, 2004. Analisis Efisiensi Serapan N, Pertumbuhan, dan Hasil Beberapa Kultivar Kedelai Unggul Baru dengan Cekaman Kekeringan dan Pemberian Pupuk Hayati. Agrosains 62: 70- 74, Semarang Agus Kurnia. 2005. Petunjuk Praktis Budi Daya Stroberi. Jakarta: Agro Medika Pustaka. h. 2-14. Anonim, 2011. Kopi Robusta. http:www.bironk.com . Diakses pada tanggal 8 November 2015 Antunes F, Hinzman M, Lopes-Lima M, Machado J, Martin da Costa P. 2010. Association between environmental microbiota and indigenous bacteria found in hemolymp, extrapallial fluidand mucus of Anodonta cygnea. Microb. Ecol. 60:304-309. AOAC. 1990. Methods of Analysis of The Association of Official Agricultural Chemists. Association of Official Agricultural Chemists. Washington D.C. Badan Standarisasi Nasional BSN, 2004. Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. SNI 19-7030-2004. Bambang Purwanto. 2006. Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman. Jakarta: Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura Baon, J.K., R. Sukasih dan Nurkholis, 2005. Laju Dekomposisi dan Kualitas Kompos Limbah Padat Kopi: Pengaruh Aktivator dan Bahan Baku Kompos. Pelita Perkebunan Vol. 21 No. 1 BAPPENAS “dalam” Prihatman, K. 2000. Stroberi Fragaria chiloensis L.F. vesca L, BAPPENAS pp : 1. BPS. 2012. http:www. bps. go. Id. Diakses pada tanggal 8 November 2015. Budiman, S., dan Saraswati, D., 2008. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. 69 Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budi Daya Sawi Hijau. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta. Crawford, J.H., 2003. Pengomposan Limbah Padat Organik. www.ipard.comart_perkebunKompos-Limbah-Padat-Organik.pdf . Diakses tanggal 8 November 2015. Djuarni, Nan. Ir,MSc. Ktristiawan, Setiawan, Budi Susilo. 2006. Cara Cepat Membuat Kompos. Jakarta : Agro Media Dwidjoseputro. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. Epstein, E. 1997. The Science of Composting. Technomic Publishing Inc. Pensylvania. 83p Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Gardner, F.P., R. B. Pearce and R. L. Mitchell. 1991. Crops physiology: Field crops physiology. UI Press. Jakarta. Gaur, A. C. 1983. A Manual of Rural Composting. Project Field Document No. 15 FAO, Rome. Ghildyal, B. P. and V.S. Tomar. 1982. Soil Physical Properties that Affect Rice Root Systems under Drought Resistence in Crops with Emphasis on Rice. IRRI Los Banos, Phlippines. p. 83-96. Gunawan, Livy Winata. 1996. Stroberi. Penebar Swadaya. Jakarta. Habrina Ananda Putri. 2011. Skripsi Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair Lengkap POCL Bio Sugih Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis Zea mays saccharata Sturt.. Universitas Andalas. Padang. Hanif, Z., dan H.Ashari. 2013. Sebaran stroberi Fragaria x ananassa di Indonesia . Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Kota Batu. Harmoko, J. 2008. Pengaruh Penambahan Jenis Sumber Nitrogen terhadap Kinerja ProsesPengomposan Limbah Padat Tebu Bagasse, Blotong, dan Abu. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Hartatik, W. dan L.R. Widowati, 2010. Pupuk Kandang. http:www.balittanah.litbang.deptan.go.id . Diakses tanggal 8 November 2015. Hasibuan, B. E.,2006. Ilmu Tanah. USU Perss. Medan Setiawan Ade Iwan. 1998. Memanfaatkan kotoran ternak. Penebar Swadaya Jakarta 70 Hasrizart, I. 2008. Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah Oryza sativa L pada Persiapan Tanah dan Jumlah Bibit yang Berbeda. Universitas Sumatera Utara. Medan Haug, R.T.1980. Compost Engineering : Principle and Practice. Ann Arbor Science, Michigan. Isroi. 2007. Pengomposan Limbah Kakao. Materi Pelatihan TOT Budidaya Kopi dan Kakao Staf BPTP di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Jember Jeris, J.S. and R.W. Regan. 1993. Controlling Environmental Parameter for Optimum Composting. Compost Science141:10-15.. Jurgens, 1997 “dalam” Kurniawan, D., S. Kumalaningsih dan N.M. Sabrina. 2012. PengaruhPenambahan Effective Microorganisme-4 1 dan Lama Fermentasiterhadap Kualitas Pupuk Bokhasi dari Kotoran Kelinci dan LimbahNangka. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya. Jurnal Industri. Malang. Vol 2 No : 57- 66. Kasniari D.N, Supadma N.A. A. 2007. Pengaruh beberapa dosis pupuk N, P, K dan jenis pupuk alternatif terhadap hasil tanaman padi Oryza sativa L. dan kadar N, P, K inceptisol Selemadeg. Tabanan. Jurnal Agritrop 4: 168-176. Lakitan, 1993 “dalam” Maesarah. 2013. Pemanfaatan Air Cucian Beras Untuk Pertumbuhan Bibit Impatiens balsamina L. Sebagai Bahan Ajar Bagi Masyarakat. Skripsi: Fakultas FPMIPA IKIP MATARAM. Lakitan, Banyamin. 2004. Dasar-dasr Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Lingga P dan Marsono, 2008. Petunjuk Penggunaan pupuk. Bandung: Penebar Swadaya. Loveless, A.R. 1987 Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis I. PT. Gramedia, Jakarta. Mahmood, M., K. Farroq, A. Hussain, R. Sher. 2002. Effect of mulching on growth and yield of potato crop. Asian J. of Plant Sci. 12:122-133. Murbando. 2008. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 54 hlm. Murbandono, L., 2008. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta; Hal: 23-24 71 Nurdin., P. Maspeke., Z. Ilahude., dan F. Zakaria. 2009. Pertumbuhan dan hasil Jagung yang dipupuk N, P dan K pada tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. J. Tanah Trop. 141: 49-56. Paulin. B. and P. Omalley. 2008. Compost Production and Use in Horticulture. Department of Agriculture and Food. Government of Western Australia. Poerwowidodo, 1992. Telaah Kesuburan Tanah, Penerbit Angkasa Persada Jl. Kronolodong No. 37, Cetakan keempat Bandung Polling, C. 1985, Kimia Karbon, Penerbit Erlangga, Jakarta Polprasert, C.1989.Organic waste recycling. Chichester: John Wiley Son. Priyanto, D., A. Priyanti, dan I. Inonu. 2004. Potensi dan Peluang Pola Integrasi Ternak Kambing dan Perkebunan Kakao Rakyat.Pemda Lampung Rizskywan, P. 2014. Pengaruh Lama Pengomposan dan Dosis Kompos Limbah Kulit Kopi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah Arachis hypogea L. . Skripsi. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Rynk, R. 1992. On-Farm Composting Handbook. Northeast Regional Agriculture Engineering Service Pub. No. 54. Cooperative Extension Service.Ithaca, N.Y.1992; 186pp.On line : www.nreaes.org Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB Schilletter, J. C. and H. W. Richey. 1999. Textbook of General Horticulture. Biotech Books. 367 p. Schneider, G. W. and C. C. Scarborough. 1960. Fruit Growing. Prentice-Hall Inc. New Jersey. 307 p Scheneider,G.W., C.C scarborough.1960.Fruit Growing. Prentice-Hall.Inc.USA Setiabudhi, 1999 “dalam” Etika, YV. 2007. Pengaruh Pemberian Kompos Kulit Kopi, Kotoran Ayam Dan Kombinasinya Terhadap Ketersediaan Unsur N, P Dan K Pada Inceptisol. Malang : Universitas Brawijaya. Setiani, aries. 2007. Budi Daya dan Analisis Usaha. Jakarta: CV Sinar Cemerlang Abadi. Setiawan Ade Iwan. 1998. Memanfaatkan kotoran ternak. Penebar Swadaya Jakarta. Sitompul, S. M. dan B. Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Soemadi W, 1997. Stroberi Di Pot dan Kebun. Aneka. Yogyakarta. 72 Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Saduran The Nature and Propertis of Soils. by Brady. 1975. IPB, Bogor. Suprihatin Budiman dan Desi Saraswati. 2008. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutanto dan Utami. 1995. Potensi Bahan Organik Sebagai Komponen Teknologi Masukan Rendah dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan Kritis di DIY. Proseding Lokakarya dan Ekspose Teknologi Sistem Usaha Tani dan Alsintan. Sutanto, R. 2002. Pertanian organik menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Syarief, E.S. 1986. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung Thom, O.W dan M. Utomo.1991. Manajemen Laboratorium dan Metode Analisis Tanah dan Tanaman. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 85 hal Tisdale, S.L. dan W.L. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizers, Macmillan Publishing Co. Inc., New York. Widyarini . 2008. Studi Kualitas Hasil Dan Efektifitas Pengomposan Secara Konvensional dan Modern di TPA Tamesi Gianjar. Tesis Online Denpasar : Universitas Udayana. Diakses 10 Maret 2013. Yuwono, D. 2005. Kompos TNH. Jakarta: Penebar Swadaya. 73 LAMPIRAN Lampiran 1. Lay out Penelitian Keterangan : 1. A1 : 20 ton ha pupuk kandang kontrol 2. A2 : 14,5 tonh kompos limbah kulit biji kopi 3. A3 : 16,5 tonh kompos limbah kulit biji kopi 4. A4 : 18,5 tonh kompos limbah kulit biji kopi 5. A5 : 20,5 tonh kompos limbah kulit biji kopi U1,U2, U3: Ulangan Masing-masing unit percobaan terdapat 3 tanaman sampel. A2 U1 A3 U2 A3 U1 A1 U2 A5 U3 A1 U3 A2 U3 A2 U2 A5 U1 A5 U2 A3 U3 A4 U1 A1 U1 A4 U2 A4 U1 74 Lampiran 2. Kebutuhan Tanah Polybag i. Volume akar tanaman stroberi V akar = π. r 2 . t = 3,14 . 8 2 . 23 = 4622 cm 3 BV tanah = 1,1 g cm 3 ii. Berat tanah kering mutlak = BV x Volume Akar = 1,1 g cm 3 x 4622 cm 3 = 5,084 gram Berat tanah diatas yang didapatkan adalah setara kering mutlak, sedangkan tanah yang digunakan setara kering angin sehingga dilakukan perhitungan setara kadar lengas kering angi, yaitu : BTKa = 100 + KLKa x BTKM 100 = 100 + 18, 33 x 5,084 100 = 6,015 gram = 6 kg tanah Ket : BTKa = Berat tanah kering angin KLKa = Kadar lengas kering angin BTKM = Berat tanah kering mutlak 75 Lampiran 3. Kebutuhan dosis kompos limbah kulit biji kopi tonha N pupuk kandang = 1,72 100 x 20.000 = 344 kg Nha Kebutuhan kompos limbah kulit kopi : N= 2,09 → 100 2,09 � 344 = 16,459 � ℎ = 16,5 � ℎ Ket: Kebutuhan kompos limbah kulit biji kopi dalam 1 hektar berdasarkan dari perhitungan kandungan N kompos kulit biji kopi dengan kandungan N pada pupuk kandang yang diberikan pada tanaman stroberi. 76 Lampiran 4. Perhitungan Dosis Perlakuan Berdasarkan Kadar Lengas Jarak tanam untuk tanaman stroberi yaitu 40 cm x 30 cm, sehingga banyaknya jumlah tanaman dalam 1 hektar: Jumlah tanamanhektar = 1 ℎ� ��� ��� �� � = 10 8 � 2 40 � 30 � = 83.333 tanaman 1. A1 : 20 tonh pupuk kandang sapi Pupuktanaman = 100+97,76 100 �20.000 = 39,552 �ℎ = 39.552.000 ��� 83.333 �� � � = 474,62 ��� �� � � 2. A2 : 14,5 tonh Kompos Limbah Kulit Biji Kopi Pupuktanaman = 100+18,74 100 �14,500 = 17,217 �ℎ = 17.217.000 ��� 83.333 �� � � = 206,60 ��� �� � � 3. A3 : 16,5 tonh Kompos Limbah Kulit Biji Kopi Pupuktanaman = 100+18,74 100 �16,500 = 19,592 �ℎ = 19.592.000 ��� 83.333 �� � � = 235,10 ��� �� � � 4. A4 : 18,5 tonh Kompos Limbah Kulit Biji Kopi Pupuktanaman = 100+18,74 100 �18,500 = 21,966 �ℎ = 21.966.000 ��� 83.333 �� � � = 263,59 ��� �� � � 5. A5 : 20,5 tonh Kompos Limbah Kulit Biji Kopi Pupuktanaman = 100+18,74 100 �20,500 = 24,341 �ℎ = 24.341.000 ��� 83.333 �� � � = 292,09 ��� �� � � 77 Lampiran 5. Kebutuhan Pupuk Jenis Pupuk Frekuensi Cara 0 HST 45 HST Urea 0,8 1,6 Dimasukan dalam lubang disekeliling tanaman lubang sedalam ± 2-3 cm SP36 1 2 KCl 0,6 1,2 Sumber : BAPPENAS dalam Prihatman, 2000. Perhitungan Kebutuhan Pupuk Per polybag a. Kebutuhan pupuk pada budidaya stroberi konvensional Urea = 200 kg hektar SP-36 = 250 kg hektar KCl = 150 kg hektar b. Kebutuhan tanaman stroberii per tanaman Jarak tanam untuk tanaman stroberi yaitu 40 cm x 30 cm, sehingga banyaknya jumlah tanaman dalam 1 hektar: Jumlah tanamanhektar = �� ��� ��� �� � = � � � � = � . �� � � i. Kebutuhan pupuk Urea stroberi = 200 kghektar Sehingga kebutuhan pupuktanaman : 200000 ��� 83,333 �� � � = 2,4 gramtanaman ii. Kebutuhan pupuk SP36 stroberi = 250 kghektar Sehingga kebutuhan pupuktanaman : 250000 ��� 83,333 �� � � = 3 gramtanaman iii. Kebutuhan pupuk KCl stroberi = 150 kg hektar Sehingga kebutuhan pupuktanaman : 200000 ��� 250000 �� � � = 1,8 gramtanaman 78 Lampiran 6. Tabel Hasil Sidik Ragam a. Tabel hasil analisis sidik ragam tinggi tanaman Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 3,25156000 0,81289000 1,59 0,2524 ns Perlakuan 4 3,25156000 0,81289000 1,59 0,2524 ns Galat 10 5,12813333 0,51281333 Total 14 8,37969333 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata b. Tabel hasil sidik ragam jumlah daun Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 53,3982933 13,3495733 0,71 0,6049 ns Perlakuan 4 53,39829333 13,34957330 0,71 0,6049 ns Galat 10 188,6956000 18,8695600 Total 14 242,0938933 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata c. Tabel hasil sidik ragam jumlah anakan Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 5 0,73706667 0,14741333 0,36 0,8643 ns Perlakuan 4 0,55750667 0,13937667 0,34 0,8449 ns Galat 9 3,69757333 0,41084148 Total 14 4,43464000 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata d. Tabel hasil sidik ragam bobot basah tajuk Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 131,3123333 32,8280833 1,51 0,2708 ns Perlakuan 4 131,3123333 32,8280833 1,51 0,2708 ns Galat 10 217,0314 21,70314 Total 14 348,3437333 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata 79 e. Tabel hasil sidik ragam bobot kering tajuk Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 2,78233333 0,69558333 1,37 0,3123 ns Perlakuan 4 2,78233333 0,69558333 1,37 0,3123 ns Galat 10 5,08560000 0,508560000 Total 14 7,86793333 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata f. Tabel hasil sidik ragam bobot basah akar Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 25,4810267 6,3702567 0,47 0,756 ns Perlakuan 4 25,48102667 6,37025667 0,47 0,756 ns Galat 10 135,1368667 13,5136867 Total 14 160,6178933 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata g. Tabel hasil sidik ragam panjang akar Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 161,3212667 40,3303167 1,20 0,3700 ns Perlakuan 4 161,3212667 40,3303167 1,20 0,3700 ns Galat 10 336,6629333 33,6662933 Total 14 497,9842000 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata h. Tabel hasil sidik ragam bobot kering akar Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 2,34620000 0,586550000 0,29 0,8754 ns Perlakuan 4 2,34620000 0,586550000 0,29 0,8754 ns Galat 10 19,96060000 1,99606000 Total 14 22,30680000 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata 80 i. Tabel hasil sidik ragam jumlah buah pertanaman Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 1,36284000 0,34071000 3,07 0,0685 ns Perlakuan 4 1,36284000 0,34071000 3,07 0,0685 ns Galat 10 1,1103333 0,1110333 Total 14 2,4731733 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata j. Tabel hasil sidik ragam bobot buah pertanaman Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 4,27222667 1,06805667 2,37 0,1229 ns Perlakuan 4 4,27222667 1,06805667 2,37 0,1229 ns Galat 10 4,5156667 0,4515667 Total 14 8,7878933 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata k. Tabel hasil sidik ragam diameter buah Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob F Model 4 0,35844000 0,08961000 1,48 0,2794 ns Perlakuan 4 0,35844000 0,08961000 1,48 0,2794 ns Galat 10 0,6052000 0,6052000 Total 14 0,9636400 Keterangan: ns : non signifikan tidak berbeda nyata s : signifikan berbeda nyata 81 Lampiran 7. Deskripsi Tanaman Stroberi Varietas California No Morfologi Deskripsi 1 Batang - Batang tanaman stroberi beruas-ruas pendek dan berbuku-buku - Batang tertutupi oleh pelepah daun, sehingga seolah-olah tampak seperti rumpun tanpa batang - Batang memiliki ukuran tergantung dengan umur, tingkat perkembangan tanaman dan kondisi lingkungan pertumbuhan. - Ukuran tinggi batang stroberi 2-6 cm 2 Daun - Tersusun pada tangkai yang sedikit panjang - Tangkai daun bulat - Permukaan daun berbulu halus - Helai daun bersusun 3 trifoliate - Bagian daun bergerigi, berwarna hijau dan tipis - Bentuk daun lonjong dan panjang - Jumlah daun stroberi 15-20 helai 8 minggu 3 Anakan - Buku-buku batang yang tertutup oleh sisi daun mempunyai kuncup gemma. Kuncup ketiak dapat tumbuh menjadi anakan. - Pada satu tanaman biasanya muncul 2-5 anakan 4 Akar - Tanaman stroberi berakar tunggang radix primaria - Panjang akarnya mencapai 100 cm, namun akar tersebut hanya menembus lapisan tanah atas sedalam 15-45 cm, tergantung jenis dan kesuburan tanahnya. 5 Buah - Warna buah matang merah menyala - Aroma sangat kuat - Jumlah buah 4-5 buah - Ukuran buahnya sangat besar dan padat 20-30 mm - Bobot per buah 20 g - Rasa manis Sumber : Rangkuman dari berbagai sumber yaitu Rahmat Rukmana 1999 dan Donna Novita Siagian 2011 82 Lampiran 8. Hasil Analisis Kompos Kulit Biji Kopi 83 Lampiran 9. Data Klimatologi Daerah Penelitian 84 Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian Gambar a. Pembuatan Kompos Kulit Biji Kopi Kulit biji kopi sebelum dikomposkan Pembuatan larutan EM-4, gula merah, air Pencampuran kulit kopi, bekatul dan larutan Proses pengomposan Kulit biji kopi setelah dikomposkan Gambar b. Aplikasi Kompos Kulit Biji Kopi Bibit tanaman stroberi Persiapan media tanam Aplikasi kompos kulit biji kopi Penanaman Gambar c. Kondisi Tanaman Stroberi Umur 12 Dan 16 MST Tanaman stroberi 12 MST 85 Tanaman stroberi 16 MST perlakuan pupuk kandang Tanaman stroberi 16 MST perlakuan kompos 14,5 tonh Tanaman stroberi 16 MST perlakuan kompos 16,5 tonh Tanaman stroberi 16 MST perlakuan kompos 18,5 tonh Tanaman stroberi 16 MST perlakuan kompos 20,5 tonh Pupuk kandang Kompos 14,5 tonh Kompos 16,5 tonh Kompos 18,5 tonh Kompos 20,5 tonh Gambar d. Panjang Akar Tanaman Stroberi Pupuk kandang Kompos 14,5 tonh Kompos 16,5 tonh Kompos 18,5 tonh Kompos 20,5 tonh Gambar e. Penimbangan Bobot Basah Dan Bobot Kering Penimbangan bobot basah tajuk Penimbangan bobot kering tajuk Penimbangan bobot basah akar Penimbangan bobot kering akar 86 Gambar f. Pengukuran Dan Penimbangan Hasil Buah Tanaman Stroberi Jumlah buah stroberi Pengukuran diameter buah stroberi Penimbangan buah stroberi Gambar g. Hasil Panen Buah Stroberi Buah stroberi pupuk kandang Buah stroberi kompos 14,5 tonh Buah stroberi kompos 16,5 tonh Buah stroberi kompos 18,5 tonh Buah stroberi kompos 20,5 tonh Gambar h. Tanaman Stroberi yang Terkena Deficiency Ca Gejala deficiency unsure Ca pada daun Gejala deficiency unsure Ca pada buah APLIKASI KOMPOS LIMBAH KULIT BIJI KOPI SEBAGAI PENGGANTI PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA STROBERIFragaria x ananassa SKRIPSI Diajukan Oleh: Erningtyas Sumintari 20120210114 Program Studi Agroteknologi Kepada FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016 1 MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI KOMPOS LIMBAH KULIT BIJI KOPI SEBAGAI PENGGANTI PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA STROBERI Fragaria x ananassa Oleh: Erningtyas sumintari, Ir mulyono M.P., Ir.Titiek Widyastuti M.S Progam Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY ABSTRAK Penelitian yang berjudul Aplikasi Kompos Limbah Kulit Biji Kopi Sebagai Pengganti Pupuk Kandang Pada Budidaya Stroberi Fragaria x ananassa telah dilakukan di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo pada bulan Desember 2015 hingga Mei 2016. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh aplikasi kompos limbah kulit biji kopi sebagai pengganti pupuk kandang dan mendapatkan dosis yang tepat bagi budidaya stroberi. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental dalam polybag. Menggunakan Rancangan perlakuan faktor tunggal yang terdiri dari 5 perlakuan dan di susun dalam Rancangan Lingkungan Acak Lengkap. Perlakuan yang diujikan yaitu pupuk kandang 20 tonh kontrol, kompos kulit biji kopi 14,5 tonh, kompos kulit biji kopi 16,5 tonh, kompos kulit biji kopi 18,5 tonh, kompos kulit biji kopi 20,5 tonh. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 15 unit percobaan yang terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga terdapat 45 tanaman. Paramater yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah akar, panjang akar, bobot kering akar, jumlah buah per-tanaman, diameter buah dan bobot buah per- tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kompos kulit biji kopi dan pupuk kandang memberikan pengaruh yang sama terhadap budidaya stroberi. Sehingga, kompos kulit biji kopi dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kandang pada budidaya stroberi. Aplikasi kompos kulit biji kopi 14,5 tonh sudah mampu mensubstitusi penggunaan pupuk pupuk kandang sebesar 20 tonh. Namun, peningkatan dosis sampai dengan 20,5 tonh ternyata tidak diikuti dengan peningkatan pertumbuhan dan hasil.

I. PENDAHULUAN

Stroberi Fragaria x ananassa. merupakan salah satu jenis buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi Pada tahun 2012, Data Badan Pusat Statistik BPS mencatat impor stroberi di Indonesia mencapai 210 ton dengan nilai 480.602 yang setara dengan Rp 4.325.418.000 Hanif dan Ashari, 2013. Dari data tersebut dapat dikatakan Indonesia belum dapat mencukupi kebutuhan stroberi dalam negeri. Dari data tersebut dapat dikatakan Indonesia belum dapat mencukupi kebutuhan stroberi dalam negeri. 2 Untuk meningkatkan produksi stroberi salah satu hal yang sangat mempengaruhinya adalah dengan penambahan bahan organik yang pada umunya berupa pupuk kandang . Pupuk kandang sapi mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter CN rasio yang cukup tinggi 40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama akan kekurangan. Dan Suatu problem di lapangan yang lain adalah semakin jarangnya jumlah ternak yang dimiliki petani, sehingga menyebabkan produksi pupuk kandang semakin berkurang. Keadaan ini menyebabkan perlu dicari sumber bahan organik lain. Hartatik dan Widowati, 2010. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah kompos kulit biji kopi. Limbah padat kulit biji kopi pulp belum dimanfaatkan secara optimal pada umumnya hanya dijadikan pakan ternak atau dibuang begitu saja tanpa dilakukan pengolahan misalnya pengomposan, padahal memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang memungkinkan untuk memperbaiki tanah. Kandungan hara kompos kulit tanduk kopi adalah 0,82 N, 52,4 C-organik, 0,05 P2O5, 0,84 K2O, 0,58 CaO, 0,86 MgO, sedangkan kandungan hara kompos kulit buah kopi adalah 2,98 N, 45,3 C-organik, 0,018 P2O5, 2,28 K2O, 1,22 CaO dan 0,21 MgO Baon dkk, 2005 . Hasil analisis kompos kulit biji kopi di laboratorium tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2016, menunjukkan bahwa kadar C-organik kulit biji kopi adalah 12,49 , 2,09 N, 21,54 bahan organik, 5,96 CN dan kadar lengas 18,74, sehingga kompos limbah kulit biji dapat digunakan sebagai sumber bahan organik. Keberhasilan pemanfaatan kulit biji kopi sebagai bahan kompos akan memberikan keuntungan ganda. Selain dapat diperoleh kompos yang dapat mengembalikan kesuburan tanah, juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan diakibatkan banyaknya limbah kulit kopi. Kompos kulit biji kopi merupakan salah satu pengganti bahan organik dari pupuk kandang. Rizkywan, 2014, mengemukakan bahwa dosis kompos kulit kopi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Penelitian Adnan, 2014 membuktikan bahwa pemberian kompos kulit kopi 300 g perlubang tanaman jagung manis memberikan pengaruh sangat nyata bagi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, berat tongkol dan hasil jagung. Dengan demikian, diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dan menetapkan dosis kompos limbah kulit biji kopi yang terbaik pada budidaya stroberi. Ada beberapa masalah yang perlu dikaji yaitu Bagaimana pengaruh aplikasi kompos limbah kulit biji kopi sebagai pengganti pupuk kandang pada budidaya stroberi Fragaria x ananassa ?. Berapa takaran dosis kompos kulit biji kopi yang tepat pada budidaya stroberi Fragaria x ananassa ?. Sedangkan tujuan penelitian yaitu: Mengetahui pengaruh aplikasi kompos kulit biji kopi sebagai pengganti pupuk kandang pada budidaya stroberi Fragaria x ananassa ?. Menetapkan dosis kompos kulit biji kopi yang tepat pada budidaya stroberi Fragaria x ananassa ?