39
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Kompos Kulit Biji Kopi
Pengomposan kulit biji kopi dilakukan selama 30 hari, proses pembuatan kompos ini berlangsung secara aerob karena pada saat pembuatan memerlukan
adanya oksigen udara. Kompos pada hari ke-30 dibongkar dan diamati karakteristik fisiknya warna, bau, dan tekstur. Untuk pengamatan kualitas fisik
kompos pengamatan langsung dilakukan oleh panelis ahli Dosen dan peniliti mahasiswa sedangkan untuk kualitas kimia pH, kadar air, C-Organik, N-Total,
BO, dan Nisbah CN dilakukan uji di Laboratorium Tanah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil analisis kompos kulit biji kopi pada
pengomposan 30 hari disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Hasil Analisis Kompos Kulit Biji Kopi
No Parameter
Kompos Kulit Biji Kopi
SNI Kompos Keterangan
1 Ph
7,07 6,8 - 7,49
Sesuai 2
Kadar air 18,74
50 Sesuai
3 N total
2,09 0,4
Sesuai 4
C Organik 12,49
9,8 – 32
Sesuai 5
Bahan Organik 21,54
27 – 58
Tidak sesuai 6
Rasio CN 5,96
10 – 20
Tidak sesuai Sumber : Hasil analisis Laboratorium Tanah UMY, 2016
Pengomposan kulit biji kopi selama 30 hari menghasilkan kompos kulit biji kopi yang warnya coklat kehitaman Lampiran 10.a, berbau seperti tanah dan
teksturnya menyerupai tanah. Hasil kompos kulit biji kopi ini telah memenuhi
kriteria persyaratan kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004. Menurut SNI 19-7030-2004 karakteristik fisik kompos yang baik yaitu berwarna kehitaman,
bertekstur remah dan berbau seperti tanah. Hal ini juga sesuai pendapat Widyarini 2008 bahwa tanda fisik kompos yang sudah matang adalah berwarna gelap
kehitaman, tidak berbau busuk dan teksturnya remah. Hasil uji laboratorium tanah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
kompos kulit biji kopi pada Tabel 2. Menunjukan Nilai pH yang didapatkan pada penelitian ini 7,07 , kadar air 18,74 , N-Total 2,09 , dan C-Organik 12,29
berada di kisaran nilai standar kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004. Hal ini berarti sudah sesuai dengan standar SNI 19-7030-2004
.
Hasil uji pada CN rasio dan kandungan Bahan Organik kompos kulit biji kopi Tabel 2. yang didapatkan pada penelitian ini memiliki nilai 5,96 dan
kandungan bahan organik 21,54 yang berada di bawah nilai minimal standar kompos berdasarkan SNI : 19-7030-2004. Hal ini berarti tidak sesuai dengan
standar SNI 19-7030-2004. CN rasio dalam pengomposan mengalami penurunan karena CN
dipengaruhi oleh kadar karbon organik bahan yang cenderung menurun dan perubahan kadar nitrogen yang relatif konstan, sehingga nisbah CN akan
menurun pada akhir proses pengomposan. Kadar karbon organik juga akan mempengaruhi kadar bahan organik.
S
elama proses dekomposisi berlangsung akan terjadi kehilangan C-organik akibat senyawa karbon organik yang digunakan
sebagai sumber energi bagi mikroorganisme dan menguapnya CO
2
sebagai hasil perombakan bahan-bahan organic yang terdapat pada bahan kompos. Sesuai