Komunikasi Pemasaran indosiar dalam menarik minat para pemasang iklan pada program keamanan bulan Ramadhan

(1)

PADA PROGRAM KEAGAMAAN BULAN RAMADHAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh :

HENDRI RAHMAN ABDURAHMAN NIM :107051003368

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011/1432 H


(2)

PROGRAM KEAGAMAAN BULAN RAMADHAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Disusun Oleh :

HENDRI RAHMAN

NIM : 107051003368

Dibawah Bimbingan

Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP : 19670818 199803 1 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011/1432 H


(3)

MENARIK MINAT PARA PEMASANG IKLAN PADA PROGRAM

KEAGAMAAN BULAN RAMADHAN” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.kom I) pada jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 13 Juni 2011

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarrafah, MA

NIP : 196305151992031006 NIP : 197108161997032002

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. Suhaimi, M.Si Drs. Zakaria, M.Ag

NIP: 196709061994031002 NIP: 197208072003121003 Pembimbing

Drs. Cecep Castrawijaya, MA


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Juni 2011


(5)

i

Hendri Rahman A 107051003368

KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSIAR DALAM MENARIK MINAT PARA PEMASANG IKLAN PADA PROGRAM KEAGAMAAN BULAN RAMADHAN

Hadirnya berbagai macam media, khususnya dalam media elektronik, telah memperkuat peta persaingan diantara media itu sendiri. Satu media dengan media lainnya berlomba-lomaba dalam menarik para pemasang iklan, karena peranan iklan disini sangat besar pengaruhnya dalam menjaga eksistensi dan dalam memperkuat dari segi keuntungan bagi media itu sendiri. Selama pada tahun 2001-2007 Indosiar mengalami Stagnasi dalam pertumbuhan keuntungannya, namun pada tahun 2010 secara mengejutkan mengalami kenaikan keuntungan yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari perannya komunikasi pemasaran dalam menarik minat para pemasang iklan, khususnya pada program keagamaan bulan Ramadhan. Oleh karena itu, Pembuatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang kegiatan komunikasi pemasaran di Indosiar dalam menarik minat para pemasang iklan pada program keagamaan bulan Ramadhan 2010.

Komunikasi pemasaran merupakan sebuah pendekatan dan metode dalam hal meningkatkan pemasaran Indosiar itu sendiri khususnya dalam hal ini adalah mengenai menarik minat para pemasang iklan pada program acara keagamaan Ramadhan 2010.

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara terhadap bidang Marketing dan Sales serta mengumpulkan Dokumen yang berkenaan dengan tujuan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan mengenai komunikasi pemasaran Indosiar dalam menarik minat para pemasang iklan pada program keagamaan bulan Ramadhan 2010, yang dilakukan oleh Divisi Marketing dan Sales. Upaya-upaya tersebut adalah dengan mengemas suatu bentuk penawaran dengan mempertimbangkan aspek-aspek, yaitu program paket acara keagamaan pada bulan Ramadhan, jadwal penyiaran, durasi, pukul atau jam tayang, perkiraan segmen penonton, daftar jenis dan rincian harga iklan baik satuan maupun perpaket serta jangkauan siaran yang dimiliki oleh Indosiar, yang kemudian dipasarkan melalui kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yaitu Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) dan Promosi Penjualan (Sales Promotion).

Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran, Periklanan dan Program Keagamaan Bulan Ramadhan Indosiar.


(6)

ii

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Dzat yang paling agung Allah SWT., yang dengan Rahman dan Rahim-Nya lah penulis dapat memulai dan menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini. Salawat teriring salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan alam baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta kita umatnya yang setia sampai hari pembalasan nanti. Amien

Dari lubuk hati yang terdalam, penulis sadar betul bahwa dibalik keberhasilan penulis dalam menyelsaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.Ag., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi selama penulis menjalani studi.

2. Bapak Drs. Jumroni, MSi, sebagai ketua jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang mana di tengah-tengah kesibukannya dan kepadatan aktivitas beliau sehari-hari, telah menyempatkan dan memberikan waktunya kepada penulis dalam rangka mengarahkan dan membimbing penulis.

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, M.A sebagai dosen pembimbing, yang mana bersedia meluangkan waktunya untuk terus berupaya membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini dari awal sampai selesai.

4. Bapak/ Ibu dosen UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Lebih khusus lagi dosen Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, yang banyak membimbing,


(7)

iii

5. Teristimewa kepada Ibunda Hj. Nia Somdaniah dan Ayahanda H. Abdul Madjid tercinta, dengan segala ketulusan dan keikhlasannya mendidik penulis supaya terus berusaha menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, dengan mensekolahkan penulis dari mulai Taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi yang sedang ditempuh sekarang ini, mudah-mudahan segala amal baik kedua orang tua saya diterima dan diridhoi oleh Allah SWT, 6. Kakak-kakaku tersayang : Elis Komariah, SKp. dan Suaminya Roni Agustin,

S.T., Hassanuddin S.Ag dan Isterinya Maemunah, S.Ag, Fathimah, S.Pd dan

Suaminya Sun’ani, S.H.,S.Pd.I Dewi Nurhayati, S.Sos.I dan Suaminya Ade

Saepudin S.Hum, Acep Ridwanulloh, S.T, serta adik-adikku tersayang Reni Nurul Aeni, Muhammad Natsir. Dengan penuh ketulusan serta tak henti-hentinya selalu mendorong dan membantu segala sesuatu yang menunjang penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku : Holilul Rahman, SH.I.,MH.I., Abdul Razak, S.Ag., M.Pd.I, Mahbub, M.A, Buhori S.Sos.I, Muhammad Subkhi, S.Sos.I, Ustadz. Wildan Aziz, Taufiq Winarno, Nana Saehuna, Ainul Ibad dan Titih Serantih, Teman-temanku KPI A, B, C dan D angkatan 2007, Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA) Jakarta, HMI KOMFAKDA, BEM J KPI Periode 2007-2010, Latanza Dorm (English Club), Mu’allimien angkatan 2006 Pesantren Persatuan Islam N0.07 Tasikmalaya dan PPI No. 99 Rancabango Garut, yang selalu mengingatkan dan memotivasi penulis untuk segera


(8)

iv

Terakhir, penulis menyadari dengan segala keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis, dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya, mudah-mudahan skripsi ini bisa memberikan kontribusi pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Ciputat, 27 Mei 2011


(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian... 7

E. Tinjauan Pustaka... 10

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Pemasaran ... 13

B. Komunikasi Pemasaran ... 18

C. Periklanan ... 25

D. Fungsi – Fungsi Periklanan ... 27

E. Pemasang Iklan dan Jenis-Jenis Iklan ... 28

F. Media Massa ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM INDOSIAR A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Indosiar ... 38

B. Visi dan Misi Indosiar ... 41

C. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Divisi Marketing & Sales Indosiar ... 43


(10)

vi

B. Program Acara Ramadhan Indosiar 2010 ... 60 C. Upaya Indosiar dalam Menarik Minat para

Pemasang Iklan Pada Program Acara Keagamaan

Bulan Ramadhan 2010... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 76 B. Saran-saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(11)

vii

Tabel 3.1 : Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Divisi Marketing & Sales Indosiar ...43

Tabel 4.1 : Harga Per Spot pada Program Keagamaan Bulan Ramadhan ...57 Tabel 4.2 : Tarip Dasar Standar Indosiar ...89


(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan hadirnya media komunikasi massa televisi, kemudahan berbagai macam kebutuhan akan informasi dan hiburan pun dapat dirasakan oleh masyarakat secara lebih efektif dan efisien. Televisi memiliki daya persuasi yang lebih kuat disebabkan oleh unsur-unsur audio yang berupa suara, dan visual yang berupa gambar hidup yang menimbulkan kesan mendalam pada pemirsanya.

Bermunculannya stasiun-stasiun televisi ternyata telah menggeser kiblat para produsen barang dan jasa dalam memanfaatkan media untuk melakukan promosi. Jangkauan yang lebih luas dari sebuah media televisi, memberikan tawaran biaya yang jauh lebih efisien dibanding media lain. Disamping itu, karakter media televisi juga lebih mampu menjamin efektifitas pesan yang disampaikan.

Periklanan adalah fenomena bisnis modern. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian penting peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bentuk bonafiditas perusahaan terletak pada seberapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut. Di samping itu, iklan merupakan jendela kamar dari sebuah perusahaan. Keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan masyarakat, khususnya para konsumen. Iklan merupakan bagian dari pemasaran suatu produk.


(13)

Efisiensi dalam penjualan produk berhasil diciptakan oleh daya pikat dari suatu iklan televisi tersebut. Dalam peranannya ini televisi telah menjadi agen pemasaran yang berfungsi dalam mempersuasi konsumen, dalam hitungan detik mampu menciptakan dampak yang kuat.

Persaingan diantara stasiun-stasiun televisi pun tidak dapat terhindarkan dalam menarik minat para pemasang iklan. Karena iklan merupakan sebuah kewajiban bagi media televisi itu sendiri dalam hal mempertahankan dan menjaga keberlangsungan hidup media televisi tersebut. Semakin banyak pengiklan yang masuk pada sebuah stasiun televisi maka akan semakin banyak pula keuntungan akan diperoleh. Hal ini disebabkan, sebagian besar kegiatan operasional pertelevisian dibiayai oleh pendapatan dari iklan.

Pada tahun 2000-2001, dengan kehadiran Metro TV, Global TV, TV7, Trans TV dan Lativi membuat peta persaingan di media layar kaca makin ketat. Terjadi persaingan dalam berbagai program yang disiarkan, tiada lain hanya bertujuan untuk merebut dan mendapatkan perhatian pemirsa, produsen dan para pengiklan.

Perusahaan televisi seperti SCTV dan RCTI mencatat pertumbuhan pendapatan iklan yang positif di tahun 2007, sedangkan perolehan iklan Indosiar mengalami stagnasi. Peningkatan laba bersih SCTV dan RCTI semakin terlihat, kecuali Indosiar yang masih bergelut dengan rugi bersih dalam tiga tahun terakhir.

PT Indosiar Visual Mandiri yang mengoperasikan televisi Indosiar mengalami penurunan pendapatan iklan 12 % di semester I-2007.


(14)

Pendapatan yang diperoleh Indosiar hanya sebesar Rp 257,632 miliar dibanding periode yang sama sebelumnya Rp 293,795 miliar.1

Akan tetapi, pada tahun 2009 tercatat telah terjadi pertumbuhan pendapatan penjualan iklan yang signifikan. Selama tahun 2009, penjualan iklan Anak Perusahaan PT Indosiar Visual Mandiri terbesar adalah untuk kategori makanan dan minuman, jasa, perlengkapan mandi dan obat-obatan. Keempat sektor ini mampu meraih dua digit angka pasar.2

Kemudian pada tahun 2010 tercatat pendapatan bersih Rp 447,56 miliar atau naik 31,91% dari Rp 339,25 miliar. Pertumbuhan pendapatan bersih tersebut karena adanya peningkatan yang signifikan dari semakin meningkatnya para pemasang iklan.3

Peningkatan pendapatan tersebut terutama ditopang oleh peningkatan pendapatan dari iklan air time sebesar 29,6% dari Rp 319,55 miliar pada semester 1-2009 menjadi Rp 414,23 miliar semester 1-2010.4

Peningkatan pendapatan semakin memuncak selama bulan Ramadhan, dikarenakan permintaan konsumen terhadap prooduk-produk perusahaan semakin meningkat pada bulan ramdhan ini, maka wajar saja para pengiklan semakin bersemangat untuk mengiklankan produknya di Indosiar.

Moment bulan Ramadhan menjadi moment yang sangat penting dan menjadi peluang bagi peningkatan pendapatan iklan , sehingga segala upaya

1

http://www.detikfinance.com/read/2007 (diakses pada tanggal 20 November 2010 pk. 16.00 WIB).

2 Ibid. 3

Ibid. 4


(15)

yang dilakukan oleh Indosiar dalam hal menarik peminat iklan, mewujud dalam sebuah penerapan komunikasi pemasaran.

Upaya – upaya yang dilakukan Indosiar guna untuk mencapai keuntungan bagi perusahaan terus dilakukan dengan salah satunya, meningkatkan strategi pemasaran yang lebih mengarah kepada perbaikan-perbaikan. Indosiar mencoba terus mengimplementasikan komunikasi pemasaran, yang merupakan bagian dari proses pemasaran itu sendiri. Sebuah upaya komunikasi pemasaran yang mesti dilakukan, karena pengaruhnya yang sangat signifikan dan merupakan faktor utama dalam keberhasilan sebuah perusahaan.

Telah terbukti dengan mengimplementasikan komunikasi pemasaran, Indosiar mampu meningkatkan rating iklan yang lebih signifikan dari tahun ke tahun, sehingga mampu keluar dari kondisi kritisnya. Yang terlihat semakin banyaknya para pemasang iklan yang terjaring dikarenakan beberapa program televisinya belakangan ini, menempati posisi yang lebih strategis.

Sebuah aktivitas pemasaran yang dapat menunjang keberhasilan menarik minat para pemasang iklan, tentu kiranya menjadi inti pokok yang sangat penting didalam perkembangan bisnis industri media itu sendiri. Oleh karena itu, dalam hal komunikasi pemasaran itu sendiri, keberadaannya sangat dibutuhkan sekali karena mempunyai kontribusi yang besar, begitupula strategi pemasaran yang dilakukan oleh Indosiar dalam menarik minat pemasang-pemasang iklan dalam keberlanjutan hidup industri media ini.


(16)

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi dan pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tak terpisahkan.5

Dalam penelitian ini dicoba untuk mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan Indosiar dengan komunikasi pemasarannya dalam menarik minat pemasang iklan. Sehingga dengan banyaknya para sponsor iklan dapat memberikan kontribusi yang sangat besar sekali dalam hal perolehan keuntungan dan eksistensi bagi Indosiar itu sendiri.

Pemasaran modern menuntut lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik dan menyediakannya bagi pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggannya dan apa yang dikomunikasikan jangan sampai menimbulkan keraguan.6

Dari latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul dengan

“KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSIAR DALAM MENARIK

MINAT PARA PEMASANG IKLAN PADA PROGRAM

RAMADHAN ”.

5

Terence A.Shimp, Periklanan Promosi (Jakarta:Erlangga,2003),h. 4. 6


(17)

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan yang akan dipaparkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan materi yang akan dibahas. Pokok masalah yang akan dibahas adalah tentang Pelaksanaan personal selling dan sales promotion yang dilakukan oleh staf marketing dan sales Indosiar yang merupakan tugas dan fungsinya dalam mempromosikan program-program acara terhadap para pemasang iklan, khususnya dalam penelitian ini yakni tentang program acara keagamaan bulan Ramadhan. Personal selling dan sales promotion ini merupakan dua pendekatan dalam komunikasi pemasaran yang sangat efektif dalam menarik para peminat iklan, oleh karena itu fokus penelitian ini terhadap dua bauran promosi tersebut.

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Apa saja Program-program Keagamaan Indosiar Bulan Ramadhan tahun 2010 ?

2. Bagaimana pelaksanaan Personal Selling dan Sales Promotion Indosiar dalam menarik minat para pemasang iklan pada program keagamaan bulan Ramadhan tahun 2010?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :


(18)

2. Pelaksanaan Personal Selling dan Sales Promotion Indosiar dalam menarik minat para pemasang iklan pada program keagamaan bulan Ramadhan tahun 2010.

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan ini, peneliti berharap hasilnya dapat diaplikasikan secara akademis dan praktis.

1. Secara akademis

Memperkaya keilmuan tentang ilmu komunikasi khususnya dalam penerapan komunikasi pemasaran dalam produk jasa.

2. Secara praktis

Memberikan masukan tentang perluasan dan pengembangan dalam keilmuan komunikasi khususnya tentang komunikasi pemasaran terhadap para mahasiswa dan dosen komunikasi serta para praktisi komunikasi pemasaran.

Memberikan masukan kepada divisi marketing dan sales Indosiar mengenai penerapan komunikasi pemasaran dalam pelaksanaan praktik pemasaran Indosiar dalam hal meningkatkan minat para pemasang iklan.

D. Metodologi Penelitian

1. Meode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.7 Bagdan dan Taylor dalam Lexy J. Moeloeng mendefinisan “Metode

7

Rahmat Kriyantono, Teknik Pratis Riset Komunikasi


(19)

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.”8

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 30 Januari 2011– 05 Mei 2011. Adapun tempat penelitian yang dilakukan yaitu di PT. Indosiar Visual Mandiri Jl. Daan Mogot No. 11, Jakarta Barat.

3. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah mengenai komunikasi pemasaran stasiun Indosiar. Suatu proses yang di implementasikan dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam rangka menarik minat para pemasang atau sponsor iklan pada program keagamaan bulan Ramadhan 2010.

4. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data. 1) Wawancara

Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung yang dilakukan secara wawancara terstruktur ataupun tidak terstruktur, dalam hal ini yang menjadi sumber atau responden adalah staf marketing dan sales yang terdiri dari dua orang. Yaitu Bapak Yonni Setia Brata sebagai Marketing Service Manager dan Bapak Awang Dahlan sebagai Sales Eksekutif.

8

Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosyda Karya, 1993), Cet. Ke-10, hlm. 3


(20)

2) Dokumentasi

Hal ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dengan wawancara, tetapi hanya diperoleh dengan cara melakukan penelusuran data dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet, dan sumber lain yang berkaitan dengan apa yang sedang diteliti oleh penulis.

b. Tehnik Pengolahan Data

Data yang terkumpul dari hasil pengumpulan data, kemudian di pelajari kembali dalam menjaga kejelasan dan kelengkapan data. Diantaranya dengan melakukan sebuah pemberian kode yang bermaksud untuk menyederhanakan data yang ada, setelah itu penyeleksian data untuk melakukan penekanan terhadap suatu pembahasan penelitian.

Pengolahan data bertujuan untuk mengurangi ukuran serta cakupannya, sehingga data-data dapat dilaporkan dengan memadai dan bermanfaat.9

c. Analisisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu mencoba untuk mendeskripsikan hasil temuan data yang ada, kutipan yang ada baik dari dokumen-dokumen maupun dari hasil wawancara.

Dalam analisis data dilakukan suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar

9

Blaxter, Loraine, Christina Hughes, Malcom Thight, Seluk Beluk Melakukan Riset (Jakarta : Indeks, 2006), h.306.


(21)

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan menjadi suatu hipotesis.10

5. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan

dalam skripsi ini merujuk pada buku ”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang ditertbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Adapun mengenai penelitian sebelumnya mengenai komunikasi pemasaran diantaranya penelitian, Yogie Trihandoko Sugiyo,11 melakukan penelitian terhadap satuan kerja Pemasaran dan Program, mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan periklanan di TVRI Bandung meliputi beberapa tahap, yaitu promosi, perjanjian kerjasama, pelaksanaan penyiaran iklan, laporan penyiaran iklan dan evaluasi.. Sedangkan penelitian selanjutnya, Jelita Elsa Tanjungudian,12 menjelaskan komunikasi pemasaran yang dilakukan Divisi marketing communication PT.

“X” Indonesia, dengan pendekatan komunikasi pemasaran terpadu. Penelitiannya ini lebih mengarah kepada pengembangan-pengembangan komunikasi pemasaran tersebut.

Perbedaan kedua penelitian diatas dengan penelitian yang sekarang dilakukan mengenai komunikasi pemasaran indosiar dalam menarik para

10

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 280. 11

Yogie Trihandoko Sugiyo, Upaya-upaya yang dilakukan Televisi Republik Indonesia Stasiun Bandung dalam Menjaring Pemasang Iklan (Bandung : Universitas Padjadjaran, Fakultas Ilmu Kmunikasi, Program Studi Komunikasi Bisnis, 2003).

12

Jelita Elsa Tanjungudian, Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu di PT

“X” Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Administrasi,2005).


(22)

peminat iklan pada program keagamaan bulan Ramadhan 2010 adalah penelitian ini lebih fokus terhadap pendekatan strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk personal selling dan sales promotion dalam hal menarik para peminat iklan.

Ketiga penelitian diatas, substansinya sama adalah mengenai komunikasi pemasaran, sebuah bentuk promosi yang dilakukan dalam hal meningkatkan citra dengan berbagai bentuk program kegiatannya yang mempunyai implikasi peningkatkan lahan pendapatan yang lebih tinggi.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini berdasarkan sistematika penulisan, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN dijelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI dijelaskan tentang Konsep Pemasaran, Komunikasi Pemasaran ,Periklanan, Fungsi-fungsi periklanan, Pemasang Iklan dan Jenis-jenis Iklan dan Media Massa.

BAB III GAMBARAN UMUM INDOSIAR dijelaskan tentang sejarah berdiri dan perkembangan Indosiar, Visi dan Misi Indosiar, Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Divisi Marketing & Sales Indosiar.


(23)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA dijelaskan tentang Pemasaran Indosiar, Program Acara Ramadhan Indosiar 2010 dan Upaya Indosiar dalam Menarik Minat para Pemasang Iklan Pada Program Acara Keagamaan Bulan Ramadhan 2010.


(24)

13

KAJIAN TEORI

A. Konsep Pemasaran (Marketing)

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Philip Kotler defenisi sosial pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai degan pihak lain.1

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu defenisi pemasaran terpendek adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Asosiasi pemasaran Amerika menawarkan defenisi formal sebagai berikut, pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik saham perusahaan.2

Sedangkan menurut Basu Swasta dan Irawan, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan¸ menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan

1

Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Alih Bahasa : Benyamin Molan, Manajemen pemasaran Jilid I ( Jakarta : PT. Indeks 2007), h.6.

2 Ibid.


(25)

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.3

Menurut konsep pemasaran, sebuah organisasi hendaknya mencoba menyediakan produk-produk yang memuaskan kebutuhan konsumen melalui sekumpulan kegiatan terkoordinasi yang juga memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.4

Tiga komponen utama yang menyusun konsep pemasaran :5

a. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sebuah organisasi harus menemukan apa yang akan memuaskan para konsumen dan menggunakan informasi ini untuk menciptakan produk yang tepat. Organisasi harus terus menerus mengubah, mengadaptasi dan mengembangkan produk agar bisa mengikuti perubahan selera para pelanggan.

b. Upaya pemasaran terkoordinasi diseluruh organisasi. Pemasaran hanya salah satu fungsi yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Penelitian dan pengembangan , manufaktur, keuangan dan fungsi-fungsi lain juga penting, sehingga mengkoordinasikan fungsi-fungsi ini dengan upaya-upaya pemasaran sangat meningkatkan peluang-peluang sukses sebuah organisasi.

c. Pencapaian tujuan-tujuan jangka panjang. Sebuah perusahaan yang mengadopsi konsep pemasaran tidak hanya harus memuaskan

3

Bashu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern

(Yogyakarta:Liberti Yogyakarta,1997),h.5. 4

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok dalam periklanan dalam perspektif global (Jakarta:Kencana,2007),h.13.

5


(26)

tujuan-tujuan konsumen, namun juga mencapai tujuan-tujuannya sendiri, jika tidak ia takkan bertahan lama di dalam bisnis.

Dari defenisi mengenai pemasaran diatas dapat disimpulkan, bahwa pemasaran merupakan suatu proses yang terorganisir dalam hal penciptaan dan penawaran nilai dengan sistem promosi dan distribusi suatu produk dalam hal memenuhi kebutuhan para konsumen.

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pemasaran sering kali dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan penjualan barang atau jasa, atau juga pendistribusiannya dari produsen kepada konsumen. Namun sebenarnya, kedua hal tersebut justru merupakan bagian dari pemasaran, karena pemasaran sendiri meliputi berbagai tahapan, mulai dari penciptaan produk hingga ke pelayanan purna jual setelah transaksi penjualan terjadi.

Bauran pemasaran terdiri dari apa-apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Beberapa kemungkinan itu bisa dikumpulkan dalam empat kelompok variabel yang

dikenal dengan “empat P”, yaitu :

a. Product (produk), adalah barang atau jasa untuk kebutuhan target. Wilayah produk berkaitan dengan menyusun produk yang benar untuk suatu pasar target. Penawaran ini bisa melibatkan barang atau jasa. 6. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk

6

Joseph P. Cannon, Ph.D, William D. Perreault,Jr.,Ph.D., and E.Jerome McCarthy, Ph.D., penerjemah Afia R Fitria, Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial Global


(27)

yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat properti, organisasi dan gagasan. 7

b. Price (harga), harga adalah nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah transaksi pemasaran. Sebuah harga produk harus mencakup seluruh biaya yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosinya. Harga dapat mendukung citra sebuah produk, merebut penjualan dari para pesaing atau mempengaruhi orang orang untuk mengubah waktu pemesanan mereka.8 Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tesebut kepada pasar tentang produk atau mereknya.9

c. Place (tempat) adalah sebuah saluran distribusi yang merujuk pada sekelompok individu dan organisasi yang mengarahkan aliran produk dari para produsen ke para konsumen. Kegiatan-kegiatan distribusi menyertakan pengelolaan pengangkutan dan penyimpanan produk, pemrosesan pesanan dan pencatatan stok.10 Place (tempat) ini berkaitan dengan semua keputusan dalam membawa produk yang benar ke wilayah pasar target. Suatu produk tidak akan banyak gunanya bagi seorang pelanggan jika tidak tersedia pada saat dan tempat yang dibutuhkan. Produk dapat

7

Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Alih Bahasa : Benyamin Molan, Manajemen pemasaran Jilid I,h.4.

8

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok dalam periklanan dalam perspektif global,h.15.

9

Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Alih Bahasa : Benyamin Molan, Manajemen pemasaran Jilid II ( Jakarta : PT. Indeks 2007), h. 77.

10

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok dalam periklanan dalam perspektif global, h.15.


(28)

mencapai pelanggan melalui saluran distribusi, saluran distribusi merupakan sekumpulan perusahaan yang berpartisipasi dalam aliran produk dari produsen hingga ke pengguna akhir (konsumen).11

d. Promotion (promosi), adalah merupakan kegiatan komunikasi

pemasaran yang mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Seiring dengan penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat, periklanan adalah satu dari empat elemen bauran promosi. Penjualan langsung adalah sebuah komunikasi bersifat personal dan komersil yang mencoba memberitahu dan membujuk para konsumen untuk membeli sebuah produk. Pada umumya penjualan langsung adalah elemen termahal dalam bauran promosi. Penjualan ini serigkali digunakan dalam pasar industri dimana kontak pribadi merupakan hal penting untuk membangun hubungan dengan para pembeli. Promosi penjualan sekarang ini semakin penting bagi banyak organisasi. Para pemasar seringkali menggunakan contoh dan kupon gratis untuk meraih konsumen ketika mereka memperkenalkan produk baru. Hubungan masyarakat adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang dipergunakan untuk mencapai dan memelihara hubungan menguntungkan diantara organisasi dan publiknya. Dan periklanan

11

Joseph P. Cannon, Ph.D, William D. Perreault,Jr.,Ph.D., and E.Jerome

McCarthy, Ph.D., penerjemah Afia R Fitria , Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial Global, h.44.


(29)

tentu saja, juga sebuah komunikasi nonpribadi tentang organisasi dan atau produk-produknya, ditransmisikan ke khalayak target melalui media massa atau alternatifnya.12

B. Komunikasi Pemasaran

Penjelasan tentang komunikasi menurut Harold Lasswell dalam Onong Uchjana Effendy adalah dengan penggambaran dari elemen-elemen pertanyaan, yaitu, Who ? Says What ? In Wich Channel ? To Whom ? and with What Effect?. (Siapa? Berkata apa? Melalui saluran apa? Kepada Siapa? dan Dengan akibat apa?).13 Dari elemen-elemen pertanyaan tersebut akan didapat 5 unsur dalam komunikasi diantaranya adalah komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Jadi komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui suatu media yang menimbulkan efek tertentu.

Menurut Basu Swasta dan Irawan, pemasaran adalah suau sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan¸ menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.14

Sehingga kedua pengertian tersebut antara komunikasi dengan pemasaran, dapat dipadukan dengan sebuah konsep yaitu komunikasi

12

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pokok dalam Periklanan dalam Perspektif Global, h.15-16.

13

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2008),h.29.

14

Bashu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern


(30)

pemasaran, dengan bermakna sebagai sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi pemasaran

mengambarkan “suara” merek dan merupakan sarana yang dapat

digunakannya untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.15 Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.16 Dalam pengertian lain iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud dibayar pada definisi tersebut menunjukan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata non personal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian, sikap non personal iklan berarti, pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan. Karena itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus betul-betul mempertimbangkan

15

John E.Kennedy dan R.Darmawan Soemanagara, Marketing Communication: Taktik dan Strategi (Jakarta:PT.Bhuana Ilmu Populer,2009), h.204.

16

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar pemasaran


(31)

bagaimana audiens akan menginterpretasikan dan memberikan respon terhadap pesan iklan dimaksud.17

Iklan di media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan atau merek. Hal ini menjadi sangat penting khususnya bagi produk yang sulit dibedakan dari segi kualitas maupun fungsinya dengan produk saingannya. Pemasang iklan harus dapat memanfaatkan iklan di media massa untuk memposisikan produknya dimata konsumen.18

Keuntungan lain dari iklan melalui media massa adalah kemampuannnya menarik perhatian konsumen terutama produk yang diiklankannya popular atau sangat dikenal di masyarakat.19

Sifat dan tujuan iklan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, antara satu jenis industri dengan jenis industri lainnya dan antara satu situasi dengan situasi lainnya. Demikian juga , konsumen yang menjadi target suatu iklan juga berbeda antara satu jenis produk dengan produk lainnya. Suatu perusahaan beriklan bertujuan untuk mendapatkan respon atau aksi segera melalui iklan media massa.20

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik pemasaran yang taktis yang dirancang dalam kerangka pemasaran yang strategis untuk menambah

17

Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta : kencana,2010), h.17-18.

18

Ibid., h.18. 19

Ibid., h.19. 20


(32)

nilai suatu produk atau pelayanan agar mencapai tujuan-tujuan khusus penjualan dan pemasaran.21

Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor dan konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah.22

Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen dan promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan. Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes dan sebagainya. Instrumen promosi semacam ini dapat menarik minat konsumen untuk membeli sehingga meningkatkan nilai penjualan perusahaan dalam jangka pendek.23

Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, yaitu para pedagang pengecer, pedagang besar, dan distributor. Bentuk-bentuk promosi semacam ini antara lain berupa pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian harga jual produk, kontes/kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang semuanya bertujuan untuk mendorong

21

Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Marketing Communication, alih bahasa:Sandiwan Suharto (Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,1998),h.119.

22

Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, h.25. 23


(33)

pedagang untuk mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan.24

Perusahaan memilih menggunakan promosi penjualan dibandingkan dengan jenis promosi lainnya karena dua alasan utama yaitu, pertama apabila, konsumen tidak memiliki loyalitas pada suatu produk tertentu dan konsumen lebih peka terhadap insentif yang ditawarkan suatu merek. Kedua, terdapat kecenderungan pedagang memiliki posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan produsen sehingga mereka dapat lebih menuntut produsen untuk lebih memberikan lebih banyak promosi penjualan dan insentif lainnya kepada pedagang.25

3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi adalah penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan.26 Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Tidak seperti iklan, penjualan personal melibatkan kontak langsung antara penjual dengan pembeli, baik secara tatap muka, maupun melalui alat telekomunikasi seperti telepon. Melalui interaksi langsung seperti ini, maka pihak penjual dapat melihat dan mendengarkan tanggapan atau respons pembeli. Dalam hal ini, penjual dapat langsung memodifiaksi informasi yang disampaikannya setelah menerima tanggapan dari calon pembeli.27

24

Ibid. 25

Ibid., h. 26. 26

Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Marketing Communication, alih bahasa:Sandiwan Suharto, h. 126.

27


(34)

Komunikasi yang bersifat individual dan personal dalam penjualan personal ini memungkinkan pihak penjual menyesuaikan pesan berdasarkan kebutuhan khusus atau situasi khusus calon pembeli. Penjualan personal memungkinkan terjadinya umpan balik secara langsung dan lebih tepat karena dampak dari presentasi penjualan yang dilakukan dapat dinilai dari reaksi calon pembeli atau pelanggan. Jika umpan balik yang terjadi dinilai kurang baik, maka penjual dapat memodifikasi pesan-pesannya. Penjualan personal juga dapat ditujukan kepada calon pembeli yang dinilai paling potensial dan paling prospektif untuk menjadi pelanggan di masa depan.28

Dalam melakukan pendekatan personal selling, terdapat enam langkah tehnik diantaranya : (1) mencari pelanggan dan melakukan kualifikasi, (2) pendekatan pendahuluan, (3) pendekatan, (4) presentasi, (5) penutupan penjualan, (6) tindak lanjut dan pemeliharaan. 29

4. Hubungan Masyarakat

Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina citra perusahaan yang baik dan menangani atau menangkal desus-desus,cerita atau peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.30

Jika suatu organisasi merencanakan dan mendistribusikan informasi secara sistematis dalam upaya untuk mengontrol dan mengelola citra serta

28

Ibid. 29

Philip Kotler and Kevin Lane Keller, alih bahasa : Benyamin Molan,

Manajemen Pemasaran Jilid II, h. 7. 30

Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Marketing Communication, alih bahasa:Sandiwan Suharto, h. 137.


(35)

publisitas yang diterimanya, maka perusahaan itu tengah menjalankan tugas hubungan masyarakat.31

Sedangkan, Majelis humas dunia mendefiniskan humas, adalah sebagai seni dan ilmu sosial dalam menganalisis kecenderungan, memberikan sebab-akibat, memberikan saran kepada pemimpin perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya.32

Menurut Frank Jefkins dalam Morissan, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan-kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.33

Sedangkan menurut Dominck dalam Morissan, bahwa praktisi humas bertanggung jawab menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak yang berkepentingan dengan organisasi atau peruahaan. Khalayak yang berkepentingan akan selalau tertarik dengan apa yang dilakukan perusahaan. Praktisi humas harus memberikan perhatian terhadap fikiran dan perasaan khalayak terhadap organisasi.34

Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran dan menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien, juga memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan.

31

Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, h. 26. 32

Ibid., h. 27. 33

Ibid., h. 27. 34


(36)

Komunikasi pemasaran memegang peranan penting bagi pemasaran. Tanpa adanya komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan poduk di pasar.

Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara, sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat membujuk dan negosiasi, merupakan seluruh bagian dari proses tersebut.

Secara ringkas komunikasi pemasaran memudahkan dan membantu pembeli dan penjual dengan :

a. menciptakan hubungan penjualan.

b. mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran.

c. menciptakan kesadaran serta memberitahu pembeli dan penjual agar mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan. d. memuaskan pengambilan keputusan di bidang pemasaran sehingga

seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien.

C. Periklanan

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal sepeti televisi, radio, koran,


(37)

majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum.35

Iklan merupakan sebuah alat yang sangat berpengaruh untuk membangkitkan kesadaran kelompok sasaran perusahaan. Iklan dapat membidik dan memberikan informasi. Iklan juga dapat membujuk, meningkatkan reputasi dan keadaan yang lebih baik, serta meyakinkan kembali mereka yang telah membelinya.36

Pada taraf minimum, iklan yang baik memuaskan beberapa pertimbangan begrikut ini :37

1. Iklan harus memperpanjang suara starategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.

2. Periklanan yang efetif harus menyertakan sudut pandang kepara knsumen. Para konsumen membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut. Oleh karena itu, iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dan keinginannya, serta apa yang dinilai oleh konsumen daripada si pemasar.

3. Periklanan yang efektif harus persuasi. Persuasi biasanya terjadi ketika produk yang diklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen.

35

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok dalam periklanan dalam perspektif global, h. 3.

36

Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Marketing Communication, alih bahasa:Sandiwan Suharto,h. 63.

37


(38)

4. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan iklan. Para pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen.

Oleh karena itu, periklanan dapat dipahami sebagai proses dalam bentuk dari salah satu proses pemasaran yang mempunyai effek yang bersifat massal, tentu dalam hal membujuk dan mempersuasi para konsumennya supaya muncul dan tercipta minat dan ketertarikannya terhadap produk-produk yang diklankannya.

D. Fungsi-fungsi periklanan

Perikalanan mempunyai efek tersendiri yang dapat di jelaskan dalam beberapa fungsi-fungsi iklan tersebut. Menurut Monlee fungsi-fungsi iklan diantaranya:38

Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”, ia menginformasikan informasi produk, ciri-ciri dan lokasi penjualannya.

Periklanan menjalankan sebagai fungsi “persuasif”, ia mecoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut.

Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”. Ia terus-menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa mempedulikan merek pesaingnya.

38

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pokok dalam Periklanan dalam Perspektif Global,h.10.


(39)

E. Pemasang Iklan dan Jenis-Jenis Iklan

1. Iklan Nasional

Pemasang iklan pada iklan nasional adalah perusahaan besar dengan produk yang tersebar secara nasional atau di sebagian wilayah suatu Negara. Sebagian besar iklan nasioanal pada umumnya muncul pada jam tayang utama ditelevisi yang memiliki jaringan siaran secara nasional dan juga pada berbagai media besar nasional serta media-media lainnya. Tujuan dari pemasangan iklan berskala nasional ini adalah untuk menginformasikan dan mengingatkan konsumen kepada perusahaan atau merek yang diiklankan serta berbagai fitur atau kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat, penggunaan, serta menciptakan atau memperkuat citra produk yang bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk yang diiklankan itu.39

2. Iklan Lokal

Pemasang iklan pada iklan lokal adalah perusahaan pengecer atau perusahaan dagang tingkat lokal. Iklan lokal bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja pada toko-toko tertentu atau menggunakan jasa lokal atau mengunjungi suatu tempat tertentu. Iklan lokal cenderung menekanan pada insentif tertentu, misalnya harga yang lebih murah, pelayanan khusus, waktu operasi yang lebih lama, aneka jenis barang yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan iklan lokal sering dalam bentuk aksi langsung yang dirancang untuk memperoleh penjualan secara cepat.40

39

Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, h.18-19. 40


(40)

3. Iklan Primer dan Iklan Selektif

Iklan primer dirancang untuk mendorong permintaan terhadap suatu jenis produk tertentu atau keseluruhan industri. Pemasang iklan akan lebih fokus menggunakan iklan primer apabila, merek produk jasa yang dihasilkannya telah mendominasi pasar dan akan mendapatkan keuntungan paling besar jika permintaan terhadap jenis produk yang bersangkutan secara umum meningkat.41

Iklan selektif memusatkan perhatian untuk menciptakan permintaan terhadap suatu merek tertentu. Kebanyakan iklan berbagai barang dan jasa yang muncul di media adalah bertujuan untuk mendorong permintaan secara selektif terhadap suatu merek barang atau jasa tertentu. Iklan selektif lebih menekankan pada alasan untuk membeli suatu merek produk tertentu.42

F. Media Massa

1. Pengertian media massa

Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampain pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televise.43

41

Ibid. 42

Ibid. 43

Hafield Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.134.


(41)

Istilah media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Menurut Dennis McQuail dalam Morissan media massa memiliki sifat atau karakteristik yang popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.44

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bila media massa merupakan media yang digunakan dalam penyampain pesan dari komunikator kepada khalayak yang berjumlah besar serempak.

Menurut Cangara, karaktersitik dari media massa sendiri adalah :

a. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang yakni mulai dari proses pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi.

b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinnya terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau terjadi reaksi dan umpan balik biasanya memerlukan waktu dan jarak.

c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasai rintangan waktu dan jarak karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

d. Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti audio, televisi, surat kabar dan semacamnya.

44

Morissan, Andy Corry Wardhani, Farid Hamid, Teori komunikasi Massa (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), h. 1.


(42)

e. Bersifat terbuka, artinya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa.45

2. Jenis-Jenis Media Massa a. Media massa tradisional

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:46

1) Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan

2) Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.

3) Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima. 4) Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.

b. Media massa modern

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:47

45

Hafield Cangara, Pengantar ilmu komunikasi,h. 134. 46

http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa (5 mei 2011 pk. 11.41 WIB ). 47


(43)

1) Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya).

2) Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual.

3) Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu. 4) Penerima yang menentukan waktu interaksi. 3. Peranan Media Massa

a. Media sebagai penyampai dan penafsir informasi

Ditengah sengitnya persaingan memperebutkan uang pengiklan dan perhatian publik, media telah mengembangkan berbagai sejumlah peran. Sebagai media informasi, radio dan televisi unggul dalam menyampaikan berita secara dini yang dilengkapi dengan ulasan penjelas. Kalau media siaran memberikan perhatian pada suatu peristiwa, biasanya waktu dan perhatian untuk peristiwa lain berkurang. Celah inilah yang kemudian diisi oleh koran. Seringkali Koran memberikan banyak hal, sehingga kedalamannya pun terbatas. Celah ini lalu diisi oleh majalah. Majalah acapkali sengaja meliput sesuatu yang diberitakan oleh media siaran secara lebih panjang lebar. Seseorang yang tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu yang diberitakan oleh televisi akan mencarinya di majalah. Jika ia ingin lebih mendalaminya, ia akan mencari bukunya, atau film dokumenternya. Hal ini juga


(44)

menandakan bahwa peran media sebagai penafsir informasi sama pentingnya dengan perannya sebagai penyampai informasi.48

Media siaran mampu menyampaikan suatu informasi dengan cepat, namun ia tidak dapat menguraikan segala aspeknya secara lengkap dan mendalam. Koran cukup mendalam dalam mengulas suatu berita, namun adakalanya ia mengabaikan berita atau aspek tertentu yang bagi sebagian orang lebih penting. Majalah, buku dan film dokumenter dapat mengisi kekurangan ini.49

b. Media sebagai pembujuk

Adalah mudah melebih-lebihkan kemampuan media dalam membujuk. Banyak orang yang menggambarkan secara kelewat sederhana bahwa isi media dan respon individu punya hubungan sebab akibat langsung. Mereka akan membayangkan bahwa pembaca akan serta merta melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikatakan dalam sebuah tajuk rencana. Padahal komunikasi tunggal tidak berpengaruh sekuat itu, hanya jika sesuatu yang disampaikan media secara terus menerus, maka hal itu akan berpengaruh pada perilaku indivuidu.50

Media bukan saja menjadi pembujuk kuat, namun media juga bisa membelokan pola perilaku atau sikap-sikap yang ada pada suatu hal. Sejumlah pengamat percaya bahwa kekuatan periklanan begitu

48

William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodore Peterson ,Media Massa dan Masyarakat Modern, dialih bahasakan oleh Haris Munandar dan Dudy Priatna,( Jakarta : Kencana, 2008 ), h.228-229.

49 Ibid. 50


(45)

kuat karena peran media. Medialah yang mendorong konsumen untuk memilih suatu produk tertentu dengan meninggalkan produk lain, atau untuk berganti merek.

Wilburn Schramm dalam William L. Rivers, meringkas peran media sebagai pembujuk adalah sebagai setiap komunikasi yang sampai kepada orang dewasa akan masuk kesituasi yang juga dialami oleh jutaan komunikasi sebelumnya, dimana kelompok rujukan sudah siap menyeleksi dan kerangka pikir sudah terbentuk untuk menentukan penting tidaknya komunikasi itu. Karena itu ,komunikasi baru tidak akan menimbulkan goncangan, melainkan sekedar memunculakn sedikit riak perubahan yang prosesnya berjalan lambat dan arahnya ditentukan oleh kepribadian kita sendiri.51

c. Peran media sebagai media hiburan

Secara keseluruhan, isi media adalah hiburan atau sesuatu yang dimaksudkan sebagai hiburan. Kalimat itu, perlu dicarmati karena ternyata istilah hiburan itu sendiri diartikan secara berbeda-beda. Bisa jadi kisah tentang pengusaha kurang yang sukses dinyatakan sebagai hiburan penuh inspirasi, namun para penididik jelas takkan menerimanya. Atau bisa juga televisi menyatakan kuisnya bersifat mendidik, namun belum tentu hal itu sesuai dengan harapan para orang tua. 52

51

Ibid., h. 255. 52


(46)

Makna hiburan juga tergantung pada motivasi orang per orang. Jika kita menjadikan televisi sebagai media hiburan, maka apa saja bentuk acaranya akan kita anggap sebagai hiburan. Seseorang pengusaha bisa jadi terhibur dengan membaca artikel ekonomi yang bagi orang lain sangat rumit. Dalam pengertian ini, semua isi media berpotensi menjadi hiburan, karena penentuannya terserah kepada pembaca, penonton atau pendengarnya.53

Fungsi hiburan dari media terus berkembang, dan karena tuntutan pasar, media berusaha ,menyajikan hiburan yang bisa memenuhi selera umum. Karenanya, mutu acara hiburan itu, bila diukur dari selera individual, hampir selalu terbatas. Namun media sendiri lebih menghendaki demikian, karena khalayak yang sekedar suka namun jumlahnya banyak jauh lebih menguntungkan dari pada penggemar fanatik dalam jumlah kecil. Unsur-unsur seni dan pendidikan juga di sesuaikan dengan seluruh massal tersebut.54 Media pun terfokus pada selera massal untuk menjangkau konsumsi massal. Dalam sistem ekonomi massal, memang nyaris mustahil memuaskan selera individual. Dalam usaha merangkul sebanyak mungkin pihak, nilai-nilai yang dikemas dalam produk hiburan cenderung dangkal. Media memang berusaha untuk tidak menonjolkan atau meremehkan nilai-nilai tertentu. Oleh Karena itu, media berupaya netral dalam menyajikan hiburan, maka sangat

53

Ibid., h. 283. 54


(47)

sulit bagi kita untuk menemukan kedalaman nilai-nilai kejelasan pesan dalam setiap produk hiburan yang disajikan media.55

Dalam studi kompherensifnya mengenai dampak media massa, Joseph T. Kappler dalam William L. Rivers, melaporkan bahwa orang-orang mencari hiburan acapkalai karena mereka ingin melepaskan tekanan emosinya dari beratnya kehidupan sehari-hari. Mereka ingin menenteramkan perasaan dengan cara membaca komik, menonton film bioskop, serta menikmati acara hiburan di radio dan televisi. Disamping itu, hiburan juga dapat berfungsi sebagai elemen penting kehidupan yang baik, bahkan juga bisa berfungsi sebagi simbol status. Paling tidak, hiburan membantu seseorang merasa gembira. 56

d. Media massa sebagai usaha bisnis

Herman dan Chomsky dalam Usman “Ekonomi Media”, menyebut media massa sebagai mesin atau pabrik penghasil berita yang sangat efektif dan mendatangkan keuntungan besar dari sisi ekonomi. Menurut mereka, saat ini media massa telah menjadi industri.57

Dennis McQuail dalam Usman “Ekonomi Media”, mengatakan media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa, serta ikut menghidupkan industri lain yang terkait, media massa juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan atau

55 Ibid. 56

Ibid., h. 287. 57


(48)

regulasi dan norma-norma yag menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat atau institusi sosial lainnya.58

Potter dalam William L. Rivers, juga mengatakan bahwa arti penting radio, televise, koran dan majalah lebih terletak pada fungsinya sebagai perantara guna memikat konsumen. Pesan utamanya terletak pada penyampaian pesan-pesan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. 59 tentunya pengaruh ini di tujukan dalam pencarian keuntungan dan pendapatan dalam hal keberlanjutan bisnis industri media itu sendiri.

Media dalam kenyataanya dituntut untuk menyesuaikan isinya dengan pertimbangan pasar para pengiklan. Ini dimaksudkan untuk memaksimalkan khalayak yang dituju, sekaligus merupakan konsekuensi dari pola produksi massal.60.

Besarnya khalayak yang ingin diraih juga mempengaruhi apa yang diabawa dan tidak dibawa oleh media. Demi menjangkau khalayak yang sebesar-besarnya, media akan sedapat mungkin menyesuaikan diri dengan selera, kepentingan atau nilai-nilai mayoritas.61

58

Ibid. 59

William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodore Peterson ,Media Massa dan Masyarakat Modern, dialih bahasakan oleh Haris Munandar dan Dudy Priatna, h.182.

60 Ibid. 61


(49)

38

GAMBARAN UMUM INDOSIAR

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Indosiar

PT Indosiar Karya Media Tbk didirikan pada tahun 1991 dengan nama PT Indovisual Citra Persada dan beroperasi di bidang jasa komunikasi. Melalui restrukturisasi perusahaan, Perseroan mengubah nama menjadi PT Indosiar Karya Media pada bulan Agustus 2003 dan menjadi induk

perusahaan PT Indosiar Visual Mandiri (“Anak Perusahaan”), yang berusaha

di industri pertelevisian berskala nasional.1

Sejak tahun 2004, Perseroan telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia)

dengan kode saham “IDKM”. Sebagaimana tertera dalam Anggaran Dasar,

maksud dan tujuan perseroan adalah bergerak di bidang perdagangan dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Anak Perusahaan Perseroan adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional yang berdiri sejak tahun 1991 dan mulai menayangkan program acaranya pada tahun 1995. Pada saat itu Anak Perusahaan merupakan stasiun televisi swasta nasional ke-5 yang hadir dengan produksi in-house-nya yang sangat populer dan segera meraih perhatian mayoritas pemirsa televisi. Sebagai stasiun televisi, Anak Perusahaan menayangkan program program berkualitas ke seluruh Indonesia

1


(50)

dan sangat dikenal sebagai pionir yang memproduksi sendiri program-programnya.2

Program in-house Anak Perusahaan adalah dalam bentuk drama (seperti sinetron, film televisi, dll) serta program non drama (seperti program musik, variety show, kuis, reality show, dll). Berkecimpung dalam industri dengan perubahan-perubahan yang pesat, Anak Perusahaan terus berupaya mengikuti selera penonton dan berinovasi dalam menciptakan program acaranya. Sejumlah program in-house berhasil meraih rating dan share tinggi, antara lain, Akademi Fantasi Indosiar, Mama Mia Show (keduanya adalah program pencarian bakat) dan yang terkini adalah Take Me Out dan Take Him Out (keduanya adalah program pencarian pasangan). Acara-acara ini sangat dikenal sebagai yang terdepan dalam genre-nya.3

Untuk menjaga agar tetap menjadi yang terdepan, Anak Perusahaan secara kontinu mengikuti setiap perubahan selera, keinginan maupun perilaku penonton melalui Departemen Research & Development. Perseroan bergerak di bidang jasa penyiaran televisi. Sejak awal tayang tanggal 11 Januari 1995, selain sebagai stasiun penyiaran sekaligus rumah produksi, telah menyajikan berbagai jenis program televisi yang mayoritas adalah program produksi sendiri, baik dalam bentuk drama, sinetron, musik, kuis, olahraga, berita dan lain-lainnya.4

Perseroan berkembang sangat pesat. Jangkauan siaran saat ini telah mencapai lebih dari 128 kota di Indonesia melalui 22 stasiun pemancar. Dari segi program, Perseroan juga dikenal sebagai televisi swasta yang banyak

2 Ibid. 3

Ibid. 4


(51)

menampilkan program siaran langsung, dengan jumlah jam tayang yang bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan fasilitas produksi dan kualitas sumber daya manusia. Tercatat sepanjang tahun 2002, jumlah jam tayang untuk program produksi sendiri mencapai 4023 jam, yang jelas menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2001 yang tercatat 3819 jam dan tahun 2000 yang tercatat 3846 jam. Sementara untuk siaran langsung, sepanjang tahun 2002 jam tayangnya telah mencapai 1910 jam, yang berarti mengalami peningkatan dari tahun 2001 yang tercatat 1814 jam, maupun dari tahun 2000 yang mencapai 1520 jam.5

Selain itu, Perseroan juga dikenal sebagai stasiun televisi dengan berbagai terobosan baru di bidang pertelevisian di Indonesia, seperti strategi penayangan program pada hari berurutan (strip in), penulisan lirik lagu (subtitle) untuk karaoke pemirsa di rumah, pembuatan program sekaligus media promosi (promotainment), jajak pendapat jarak jauh (telepolling), sponsor produk dalam sebuah program (built in sponsorship), dan penggalangan dana bantuan yang terintegrasi antara telepon, ATM dan program televisi (telethon) yang direspon baik oleh masyarakat.6

Setelah melakukan berbagai upaya peningkatan maupun langkah terobosan baru di bidang pertelevisian, Perseroan telah berhasil meraih berbagai prestasi, baik skala nasional maupun internasional. Untuk skala nasional, Perseroan beberapa kali meraih penghargaan Panasonic Awards, di antaranya untuk program Kiss pada tahun 1999 dan program Srimulat pada tahun 2000. Sedangkan untuk skala internasional, tercatat berbagai

5 Ibid. 6


(52)

penghargaan membanggakan yang telah diraih Perseroan antara lain seperti Runner-up Broadcaster of the Year dan Best Music Programme untuk acara Satu Jam Bersama Sheila Majid, Best Sport Programme pada ajang Asian Television Award tahun 2000 lalu.7

Sedangkan pada tahun 2001, Perseroan pada ajang yang sama, kembali mendapatkan penghargaan Best Sport Programme untuk Gelar Tinju Profesional, Highly Commended Best Game or Quiz Show untuk program Kuis Siapa Berani, dan Highly Commended Best Music Programme untuk Goresan Tinta Melly Goeslaw. Demikian pula pada tahun 2002, pada ajang yang sama Perseroan kembali memperoleh penghargaan Highly Commended Best Children's Programme untuk Gembira Bersama Tasya, Runner-up Best Music Programme untuk Satu Jam Bersama Titi DJ dan Runner-up Best Game or Quiz Show untuk program Kuis Siapa Berani. Di samping itu pada tahun 2002, Perseroan berhasil meraih penghargaan sebagai The Best Public Companies Based On EVA (Economic Value Added) untuk kategori Perusahaan dengan aset di bawah 1 trilyun rupiah, yang diselenggarakan oleh Mark Plus & Co dan Majalah SWA Sembada. Penghargaan tersebut jelas semakin mengukuhkan eksistensi Perseroan di kancah pertelevisian Indonesia, yang saat ini semakin marak dan kompetitif.8

B. Visi dan Misi Indosiar

1. Visi

7

Ibid. 8


(53)

Menjadi perusahaan induk operasional yang memayungi bisnis media informasi, hiburan, dan multimedia berlandaskan semangat memperkukuh integrasi nasional. Stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada In-house production, kreativitas dan sumber daya manusia yang handal.

2. MISI

Melakukan inovasi dalam berbagai aspek korporasi guna menumbuhkan industri media secara simultan. Dengan mengedepankan Futuristic, Innovative, Satisfactory dan Humanity.9

a. Futuristic

Berorientasi maju dengan terobosan baru. Mengarahkan program-program dengan penuh inovatif yang ditunjang dengan berbagai macam perkembangan teknologi yang lebih maju. Semua bentuk inovasi mulai dari program, teknologi, tehnik penyajian , produksi dan lain-lainnya.

b. Innovative

Menjadi trendsetter dengan ide orisinil. Mempelajari dan terus mengembangkan program-program acara baru yang belum pernah ada di televisi lainnya, yang pada akhirnya diikuti oleh stasiun yang lain.

c. Satisfactory

Mengutamakan kepuasan stakeholders. kepuasan-kepuasan kepada

9


(54)

semua peran, kepada pemirsa di rumah, pemasang iklan semuanya yang berkepentinag terhadap stasiun ini, mereka semua mendapat kepuasan.

d. Humanity

Peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan social berdasarkan atas asas kemanusiaan.

C. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Divisi Marketing & Sales Indosiar

Tabel 3.1

Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Divisi Marketing & Sales Indosiar

SALES DEPARTMENT TRAFFIC DEPARTMENT MARKETTING SERVICE DEPARTMENT Dept. Manager (1)

HRD DEPARTMENT SECURITY & FIRE SAFETY DEPARTMENT GENERAL AFFAIRS DEPARTMENT ASSISTANT MANAGER MARKETING

Section Head ( 1 )

MARKETING SERVICES ASSISTANT

MARKETING & SALES DIRECTORAT Director

ADVERTISING EXPENDITURE & AUDIENCE ANALYSIS MKT. SERV. EXECUTIVE

(1)

PRICING & PACKAGING MKT. SERV. EXECUTIVE (0)

PROMOTION MKT. SERV. EXECUTIVE (1)


(55)

1. Marketing Services Manager a. Fungsi :

Posisi ini bertugas untuk mengepalai departemen Pemasaran dimana tugasnya adalah memberikan berbagai informasi, analisis dan masukan kepada Direktur sebagai dasar pengambilan kebijakan pemasaran, termasuk di dalamnya adalah memberikan usulan terhadap kebijakan yang menyangkut program, harga dan ketentuan bonus, promosi pemasaran dan berbagai kebijakan pemasaran lainnya.

b. Target :

1. Memberikan informasi dan usulan kepada Direktur.

2. Memberikan informasi kepada customer tentang program, rating, harga dan informasi lain yang dibutuhkan oleh customer.

c. Garis Pelaporan :

1. Melaporkan seluruh kegiatan langsung kepada atasan yaitu Direktur Program, Marketing & Sales.

2. Meminta laporan dari bawahan yaitu Assitant Marketing Services Manager dan Marketing Services Executive.

d. Tugas :

1. Melakukan analisis TV Ratings, Advertising Expenditure, dan analisis lain dalam industri media.

2. Menganalisis Harga Pesaing untuk keperluan Divisi Marketing & Sales.

3. Memberikan informasi dan usulan tentang Program, Harga (Rate Card), Pemberian Bonus, Promosi Pemasaran dan informasi lain


(56)

kepada Direktur Program, Marketing & Sales, untuk digunakan sebagai dasar kebijakan pemasaran.

4. Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (Annual Marketing Plan) yang diajukan kepada Direktur Program, Marketing & Sales. 5. Memberikan data, informasi atau usulan kepada Sales team dan

para Pemasang iklan tentang program, paket sponsorship, harga (rate card), informasi TV Ratings dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Agency/ Advertiser.

6. Menyediakan dan mengesahkan Paket-paket penjualan Program Sponsorship, Special Event atau paket-paket penjualan lainnya. 7. Mengkoordinasikan riset-riset pemasaran baik dilakukan sendiri

maupun oleh biro riset pemasaran di luar perusahaan.

8. Membuat perencanaan dan pelaksanaan materi promosi berupa flyers, brosur, buku program dan berbagai materi promosi lainnya dalam kerangka penjualan Waktu Iklan (Airtime).

9. Melakukan evaluasi atas segala kegiatan pemasaran dan penjualan untuk pembuatan Rencana Pemasaran pada tahun berikutnya. 10.Mendorong peningkatan kinerja seluruh marketing team melalui

upaya, pelatihan, seminar dan upaya lainnya.

11.Memantau seluruh kegiatan pesaing, pola perilaku Advertising Agency dan Advertiser untuk dilaporkan kepada Direktur.

e. Wewenang :

1. Atas persetujuan Direktur, menentukan harga program, paket sponsorship, dan paket penjualan lainnya, rencana promosi


(57)

pemasaran dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran.

2. Memberikan usulan baik kepada Direktur, Sales Division Manager, Program Department, Traffic atau kepada departemen lain dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

f. Tanggung Jawab :

1. Menjamin kelancaran penyediaan informasi bagi Sales Team. 2. Menyediakan informasi untuk keperluan Sales Presentation dan

proposal kepada Agency/ Advertiser.

2. Assistant Marketing Services Manager a. Fungsi :

Posisi ini bertugas untuk membantu Marketing Services Manager dalam memberikan berbagai informasi, analisis dan masukan kepada Direktur sebagai dasar pengambilan kebijakan pemasaran, termasuk di dalamnya adalah memberikan usulan terhadap kebijakan yang menyangkut program, harga dan ketentuan bonus, promosi pemasaran dan berbagai kebijakan pemasaran lainnya.

b. Garis Pelaporan :

1. Melaporkan seluruh kegiatan langsung kepada atasan yaitu Marketing Services Manager.

2. Meminta laporan dari bawahan yaitu Marketing Services Executive.


(58)

c. Tugas :

1. Membantu Marketing Services Manager untuk melakukan koordinasi dalam penyusunan analisis TV Ratings, Advertising Expenditure dan Harga Pesaing untuk keperluan Divisi Marketing & Sales.

2. Memberikan informasi dan usulan tentang Program, Harga (Rate Card), Pemberian Bonus, Promosi Pemasaran dan informasi lain kepada Marketing Services Manager, untuk digunakan dalam usulan dari Departemen kepada Direktur Program Marketing & Sales.

3. Membantu dalam pembuatan Rencana Pemasaran Tahunan (Annual Marketing Plan) yang diajukan kepada Direktur Program, Marketing & Sales.

4. Memberikan data dan informasi kepada Sales team dan para Pemasang iklan tentang program, paket sponsorship, harga (rate card), informasi TV Ratings dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Agency/ Advertiser.

5. Menyediakan Paket-paket penjualan Program Sponsorship, Special Event atau paket-paket penjualan lainnya.

6. Mengkoordinasikan riset-riset pemasaran baik dilakukan sendiri maupun oleh biro riset pemasaran di luar perusahaan. 7. Membantu pelaksanaan pembuatan materi promosi berupa

flyers, brosur, buku program dan berbagai materi promosi lainnya dalam kerangka penjualan Waktu Iklan (Airtime).


(59)

8. Melakukan evaluasi atas segala kegiatan pemasaran dan penjualan untuk pembuatan Rencana Pemasaran pada tahun berikutnya.

9. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh Marketing Services Executive.

10.Melaporkan seluruh permasalahan yang terjadi pada Departeman Marketing kepada Marketing Services Manager. d. Wewenang :

1. Atas persetujuan Manager, menentukan harga program, paket sponsorship, dan paket penjualan lainnya, rencana promosi pemasaran dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran.

2. Memberikan usulan baik kepada Direktur, Marketing Services

Manager, Program Department, Traffic atau kepada

departemen lain dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

e. Tanggung Jawab :

1. Menjamin kelancaran penyediaan informasi bagi Sales Team. 2. Menyediakan informasi untuk keperluan Sales Presentation dan

proposal kepada Agency/ Advertiser.

3. Marketing Services Executive a. Fungsi :

Posisi ini bertugas memberikan berbagai informasi, analisis dan masukan kepada Marketing Services Manager sebagai bahan yang


(60)

akan disampaikan kepada Direktur sebagai dasar pengambilan kebijakan pemasaran.

b. Garis Pelaporan :

Melaporkan seluruh kegiatan langsung kepada atasan yaitu Marketing Services Manager.

c. Tugas :

1. Melakukan analisis TV Ratings, Advertising Expenditure dan Harga Pesaing untuk keperluan Divisi Marketing & Sales.

2. Memberikan informasi dan usulan tentang Program, Harga (Rate Card), Pemberian Bonus, Promosi Pemasaran dan informasi lain untuk digunakan sebagai dasar kebijakan pemasaran.

3. Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (Annual Marketing Plan) yang akan diajukan kepada Direktur Program, Marketing & Sales. 4. Memberikan data dan informasi kepada Sales team dan para

Pemasang iklan tentang program, paket sponsorship, harga (rate card), informasi TV Ratings dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Agency/ Advertiser.

5. Melakukan riset-riset pemasaran baik dilakukan sendiri maupun oleh biro riset pemasaran di luar perusahaan.

6. Melaksanaan pembuatan materi promosi berupa flyers, brosur, buku program dan berbagai materi promosi lainnya dalam kerangka penjualan Waktu Iklan (Airtime).

7. Melakukan evaluasi atas segala kegiatan pemasaran dan penjualan untuk pembuatan Rencana Pemasaran pada tahun berikutnya.


(1)

___________________________________________________________________________

MARKETING & SALES DIVISION

___________________________________________________________________________

Per tanggal : Oktober 2000

JOB DESCRIPTION

ASSISTANT MARKETING SERVICES MANAGER

Fungsi :

Posisi ini bertugas untuk membantu Marketing Services Manager dalam memberikan berbagai informasi, analisis dan masukan kepada Direktur sebagai dasar pengambilan kebijakan pemasaran, termasuk di dalamnya adalah memberikan usulan terhadap kebijakan yang menyangkut program, harga dan ketentuan bonus, promosi pemasaran dan berbagai kebijakan pemasaran lainnya.

1. Garis Pelaporan.

1. Melaporkan seluruh kegiatan langsung kepada atasan yaitu Marketing Services Manager.

2. Meminta laporan dari bawahan yaitu Marketing Services Executive.

2. Tugas.

1. Membantu Marketing Services Manager untuk melakukan koordinasi dalam penyusunan analisis TV Ratings, Advertising Expenditure dan Harga Pesaing untuk keperluan Divisi Marketing & Sales.

2. Memberikan informasi dan usulan tentang Program, Harga (Rate Card), Pemberian Bonus, Promosi Pemasaran dan informasi lain kepada Marketing Services Manager, untuk digunakan dalam usulan dari Departemen kepada Direktur Program Marketing & Sales.

3. Membantu dalam pembuatan Rencana Pemasaran Tahunan (Annual Marketing Plan) yang diajukan kepada Direktur Program, Marketing & Sales. 4. Memberikan data dan informasi kepada Sales team dan para Pemasang

iklan tentang program, paket sponsorship, harga (rate card), informasi TV Ratings dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Agency/ Advertiser. 5. Menyediakan Paket-paket penjualan Program Sponsorship, Special Event

atau paket-paket penjualan lainnya.

6. Mengkoordinasikan riset-riset pemasaran baik dilakukan sendiri maupun oleh biro riset pemasaran di luar perusahaan.


(2)

7. Membantu pelaksanaan pembuatan materi promosi berupa flyers, brosur, buku program dan berbagai materi promosi lainnya dalam kerangka penjualan Waktu Iklan (Airtime).

8. Melakukan evaluasi atas segala kegiatan pemasaran dan penjualan untuk pembuatan Rencana Pemasaran pada tahun berikutnya.

9. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh Marketing Services Executive. 10.Melaporkan seluruh permasalahan yang terjadi pada Departeman Marketing

kepada Marketing Services Manager.

3. Wewenang

1. Atas persetujuan Manager, menentukan harga program, paket sponsorship, dan paket penjualan lainnya, rencana promosi pemasaran dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran.

2. Memberikan usulan baik kepada Direktur, Marketing Services Manager, Program Department, Traffic atau kepada departemen lain dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Tanggung Jawab

1. Menjamin kelancaran penyediaan informasi bagi Sales Team.

2. Menyediakan informasi untuk keperluan Sales Presentation dan proposal kepada Agency/ Advertiser.


(3)

___________________________________________________________________________

MARKETING & SALES DIVISION

___________________________________________________________________________

Per tanggal : Oktober 2000

JOB DESCRIPTION

MARKETING SERVICES EXECUTIVE

Fungsi :

Posisi ini bertugas memberikan berbagai informasi, analisis dan masukan kepada Marketing Services Manager sebagai bahan yang akan disampaikan kepada Direktur sebagai dasar pengambilan kebijakan pemasaran.

1. Garis Pelaporan.

1. Melaporkan seluruh kegiatan langsung kepada atasan yaitu Marketing Services Manager.

2. Tugas.

1. Melakukan analisis TV Ratings, Advertising Expenditure dan Harga Pesaing untuk keperluan Divisi Marketing & Sales.

2. Memberikan informasi dan usulan tentang Program, Harga (Rate Card), Pemberian Bonus, Promosi Pemasaran dan informasi lain untuk digunakan sebagai dasar kebijakan pemasaran.

3. Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (Annual Marketing Plan) yang akan diajukan kepada Direktur Program, Marketing & Sales.

4. Memberikan data dan informasi kepada Sales team dan para Pemasang iklan tentang program, paket sponsorship, harga (rate card), informasi TV Ratings dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Agency/ Advertiser. 5. Melakukan riset-riset pemasaran baik dilakukan sendiri maupun oleh biro

riset pemasaran di luar perusahaan.

6. Melaksanaan pembuatan materi promosi berupa flyers, brosur, buku program dan berbagai materi promosi lainnya dalam kerangka penjualan Waktu Iklan (Airtime).

7. Melakukan evaluasi atas segala kegiatan pemasaran dan penjualan untuk pembuatan Rencana Pemasaran pada tahun berikutnya.

3. Wewenang

1. Memberikan usulan baik kepada Direktur, Marketing Services Manager, Program Department, Traffic atau kepada departemen lain dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.


(4)

5. Tanggung Jawab

1. Menjamin kelancaran penyediaan informasi bagi Sales Team.

2. Menyediakan informasi untuk keperluan Sales Presentation dan proposal kepada Agency/ Advertiser.


(5)

__________________________________________________________________________________

MARKETING & SALES DIVISION

___________________________________________________________________________

Per tanggal : Oktober 2000

JOB DESCRIPTION

MARKETING SERVICES ASSISTANT

Fungsi :

Posisi ini bertugas membantu Marketing Services Executive dalam memberikan informasi, analisis dan masukan kepada Marketing Services Manager sebagai bahan yang akan disampaikan kepada Direktur sebagai dasar pengambilan kebijakan pemasaran.

1. Garis Pelaporan.

1. Melaporkan seluruh kegiatan langsung kepada atasan yaitu Marketing Services Manager.

4. Tugas.

1. Menyediakan data untuk keperluan analisis TV Ratings, Advertising Expenditure dan Harga Pesaing untuk keperluan Divisi Marketing & Sales. 2. Memberikan informasi dan usulan tentang Program, Harga (Rate Card),

Pemberian Bonus, Promosi Pemasaran dan informasi lain untuk digunakan sebagai dasar kebijakan pemasaran.

3. Menyediakan data untuk keperluan pembuatan Rencana Pemasaran Tahunan (Annual Marketing Plan) yang akan diajukan kepada Direktur Program, Marketing & Sales.

4. Memberikan data dan informasi kepada Sales team dan para Pemasang iklan tentang program, paket sponsorship, harga (rate card), informasi TV Ratings dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Agency/ Advertiser. 5. Melakukan riset-riset pemasaran baik dilakukan sendiri maupun oleh biro

riset pemasaran di luar perusahaan.

6. Membantu pembuatan materi promosi berupa flyers, brosur, buku program dan berbagai materi promosi lainnya dalam kerangka penjualan Waktu Iklan (Airtime).

7. Membamtu melakukan evaluasi atas segala kegiatan pemasaran dan penjualan untuk pembuatan Rencana Pemasaran pada tahun berikutnya.


(6)

8. Wewenang

1. Memberikan usulan baik kepada Direktur, Marketing Services Manager, Program Department, Traffic atau kepada departemen lain dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

5. Tanggung Jawab

1.

Menjamin kelancaran penyediaan informasi bagi Sales Team.

2.

Menyediakan informasi untuk keperluan Sales Presentation dan