Gambar 2.2 Buah Lengkeng
http:www.annearhira.commanfaat-buah-lengkeng.htm diakses tanggal 23 November 2010.
2.2.2 Jenis – Jenis Lengkeng a. Varietas Batu
Lengkeng varietas batu termasuk lengkeng jenis unggul. Kulit buahnya agak kasar dan berwarna coklat muda. Buahnya lebih besar dari pada varietas lainnya.
Daging buahnya lebih tebal dan mudah sekali lepas dari bijinya. Rasa aromanya lebih tajam dan lebih segar, sehingga harganya dipasaran juga lebih mahal dibandingkan
dengan jenis lainnya.
b. Varietas Kopyor
Lengkeng varietas ini dipasaran harganya lebih rendah. Kulit buahnya halus berwarna coklat agak kuning hampir seperti buah duku. Daging buahnya sulit
dilepas dari bijinya. Hatta S.1990 .
2.2.3 Kandungan Gizi
Lengkeng kecuali dapat dikonsumsi langsung dipasarkan sebagai buah segar juga dapat dikalengkan. Buah lengkeng mempunyai kandungan mineral yang kaya
akan kalori dan gizi disamping Vitamin C seperti yang tercantum dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Buah Lengkeng
Nama 100 g buah segar
100g buah kering Energi
Air Protein
Lemak Kerbohidrat
Serat Abu
Kalsium Fosfor
Besi Natrium
Kalium Vitamin C
71 Kalori 81 g
1 g 1,4 g
15,6 g 0,3 g
1,0 g 23,0 g
36,0 g 0,4 mg
- -
56,0 mg 256 Kalori
26,7 g 4,3 g
0,5 g 65,9 g
1,7 g 2,6 g
32 mg 117,0 mg
4,4 mg 48,0 mg
658,0 mg 34,0 mg
Sumber : Food Composition Table for Use in East Asia, FAO, Roma, 1972. 2.3 Selulosa
2.3.1 Selulosa Tumbuhan
Selulosa merupakan komponen dasar dari bahan–bahan asal tumbuh- tumbuhan, dan produksi selulosa melampaui semua zat-zat alamiah lain. Zat- zat yang
menetap di dalam tanah dan sisa tumbuh-tumbuhan yang dikembalikan ke dalam tanah, 40-70 terdiri dari selulosa. Komponen selulosa yang demikian tinggi
menggarisbawahi pentingnya pengurai selulosa pada proses mineralisasi dan peredaran karbon. Sifat-sifat fisik dari fibril selulosa terutama kekokohan dan
ketidaklarutannya, tidak sesuai dengan struktur berupa rantai tunggal. Seutas benang selulosa terdiri dari fibril selulosa yang diliputi oleh selaput lilin dan pektin.
Schiegel, 1994.
Universitas Sumatera Utara
Selulosa adalah polisakarida yang terdiri dari rantai-rantai panjang unit-unit glukosa. Struktur dasarnya serupa dengan pati tetapi unit glukosanya berikatan dengan
cara yang berbeda. Selulosa penting sebagai sumber serat dalam susunan makanan dan penting untuk kelancaran jalannya makanan dalam saluran pencernaan dan
pengosongan periodik rongga lambung. Sapi dan binatang ruminansia lain dapat memecah dan menggunakan selulosa sebagai sumber energi karena mempunyai
bakteri yang mampu memecah selulosa dalam rumennya. Gaman, 1992
Gambar 2.3 Struktur Kimia Selulosa
Fessenden, R.J, dan Fessenden, J.S., 1986 Selulosa merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Selulosa
membentuk komponen serat dari dinding sel tumbuhan. Molekul selulosa merupakan rantai-rantai, atau mikrofibril dari D-glukosa sampai sebanyak 14.000 satuan yang
terdapat sebagai berkas-berkas terpuntir mirip tali yang terikat satu sama lain oleh ikatan hidrogen. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer lurus dari 1,4’
β- D-glukosa. Meskipun binatang menyusui tidak mengeluarkan enzim untuk memecah
selulosa menjadi glukosa, bakteri dan protozoa tertentu mengeluarkan enzim-enzim ini. Fessenden, R.J, dan Fessenden, J.S., 1986.
2.3.2. Hidrolisis Selulosa