4.1.1 Perhitungan Kadar Selulosa Kulit Buah Kedondong
Selulosa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
dimana: B
= berat sampel setelah pengeringan 110ºC = 5 g S
= berat sampel setelah pengeringan 600ºC BS
= berat sampel mula-mula = 27,2426 g
maka kadar selulosanya adalah:
4.1.2 Pengolahan Data Pengukuran Absorbansi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Kulit Buah Kedondong
Data absorbansi glukosa hasil hidrolisis selulosa kulit buah kedondong yang diperoleh Lampiran 2, diolah dengan metode Chauvenet Criterion Test CCT. Dalam metode
CCT, diperlukan harga h
t
dan h
h
yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
A = absorbansi A
1
= 1,002 A
2
= 0,981 A
3
= 1,001 = 0,995
Universitas Sumatera Utara
maka: A
1
’ = |A
1
- | = |1,002 – 0,995| = 7 x 10
-3
A
2
’ = |A
2
- | = |0,981 – 0,995| = 1,4 x 10
-2
A
3
’ = |A
3
- | = |1,001 – 0,995| = 6 x 10
-3
Nilai:
h
t
|A| = 0,98
Hasil analisis diperoleh h
tabel
untuk ketiga data lebih besar dari pada h
hitung
. Maka data tersebut signifikan dan dapat diterima.
4.1.3 Perhitungan Kadar Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Kulit Buah Kedondong
Dalam menghitung kadar glukosa hasil hidrolisis selulosa kulit buah kedondong, data absorbansi larutan glukosa standar terlebih dahulu diolah agar didapatkan persamaan
garis regresi yang kemudian digunakan untuk mengetahui konsentrasi glukosa dalam larutan sampel yang diuji.
Universitas Sumatera Utara
No. x
y xy
x² 1
0,02 0,449
0,00898 0,0004
2 0,04
0,454 0,01816
0,0016 3
0,06 0,669
0,04014 0,0036
4 0,08
0,847 0,06776
0,0064 5
0,10 0,988
0,09880 0,0100
6 0,12
1,138 0,13656
0,0144 7
0,14 1,377
0,19278 0,0196
8 0,16
1,492 0,23872
0,0256 9
0,18 1,536
0,27648 0,0324
10 0,20
1,691 0,33820
0,0400 Σ =
1,10 10,641
1,41658 0,1540
Tabel 4.4 Metode Least Square
Maka, persamaan garis regresi: y = ax + b
dimana: a = slope
b = intersept x = kadar glukosa mgmL
y = absorbansi y = 7,4567x + 0,2439
Pada pengukuran absorbansi glukosa hasil hidrolisis selulosa kulit buah kedondong, diperoleh:
Universitas Sumatera Utara
Sebelum diukur absorbansinya, setiap 1 mL dari 250 mL sampel diencerkan dalam labu takar 100 mL dan 10 mL, maka konsentrasi sampel glukosa:
x
1
= 0,1016 x 10
3
= 101,6 mgmL = 0,1016 gmL x
2
= 0,0989 x 10
3
= 98,9 mgmL = 0,0989 gmL x
3
= 0,1015 x 10
3
= 101,5 mgmL = 0,1015 gmL
Kadar gula reduksi:
v = volume labu takar
S = berat sampel kering
Maka: V
1
’ = |V
1
- = 20,77 – 20,58 = 0,19
V
2
’ = |V
2
- = 20,22 – 20,58 = 0,36
V
3
’ = |V
3
- = 20,75 – 20,58 = 0,17
Nilai:
h
t
| | = 0,98
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis diperoleh h
tabel
untuk ketiga data lebih besar dari pada h
hitung
. Maka data tersebut signifikan dan dapat diterima.
4.2 Pembahasan