BAB III SEJARAH BERDIRINYA HIZBULLAH DI LEBANON
A. Sejarah Berdirinya Hizbullah
Hizbullah adalah gerakan Syiah yang ada di Lebanon dan memiliki sayap politik dan militer. Gerakan ini timbul sebagai reaksi dari kelompok religius
Syiah terhadap invansi dan pendudukan Israel atas wilayah Lebanon selatan. Pada tahun 1979, Pemerintahan Lebanon dipimpin oleh Ilyas Sarkis. Ia hendak
mendirikan sebuah komite penyelamat nasional untuk menangani dampak invasi Israel di wilayah Lebanon. Pendirian komite ini melibatkan kelompok-
kelompok yang ada di Lebanon, salah satunya kelompok Amal yang pada waktu itu mewakili kelompok Syiah. Kelompok Amal yang dipimpin oleh
Nabih Berri menghadiri pertemuan komite bersama panglima kelompok Phalagis, yang bernama Bashir Jumayyil. Kelompok Phalagis sendiri adalah
kelompok yang sangat pro dengan Israel. Pertemuan tersebut mendapatkan banyak protes dari kalangan internal Amal sendiri, yang menyebabkan
sebagian anggotanya mengundurkan diri. Mereka yang mengundurkan diri curiga dengan komite yang mengadakan rapat-rapatnya di Istana Kepresidenan
di Ba ’abda.
28
Orang yang mengundurkan diri dari Amal ini adalah orang-orang yang berasal dari kalangan religius dan sangat berharap Amal akan menjadi
gerakan yang berkomitmen untuk mendirikan negara Islam di Lebanon. Mereka melihat langkah Berri ini sangat kompromis dalam melawan Israel dan
partisipasinya dalam pemerintahan dianggap lemah terhadap invansi Israel di
26
28
Koya, Abdar Rahman, Hizbullah menentang Zionisme, Hikmah, Jakarta, 2006, hal.15
Lebanon Selatan, dan Beirut.
29
Mereka yang mengundurkan diri dari kelompok Amal ini adalah Abbas Musawi, Hasan Nasrullah, Subhi Thufayli, Muhammad
Yazbik, Naim Qassem, Muhammad Ra ’ad, Ibrahim Amin Al-Sayyid, Husein
Musawi, dan Husein Khalil. Sejak terjadinya perpecahan yang terjadi dalam tubuh Amal, Al-Musawi
mendirikan kelompok sendiri yang bernama Gerakan Amal Islam. orang-orang yang mengundurkan diri ini, meghendaki organisasi baru yang berideologi
Islam yang mengadopsi model Iran yang radikal dan revolusioner.
30
Dipimpin oleh alumnus Institusi Agama Islam Najaf di Irak, sebagian dari mereka adalah
murid dari Ayatullah Muhammad Baqir Al-Sadr. Pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan di Irak, menimbulkan kepercayaan diri untuk membuat
koalisi dan membuat debut publik di panggung politik Lebanon. Pada tahun 1982, berdirilah sebuah organisasi yang bernama Hizbullah. Abbas Musawi
secara pribadi menamai organisasi tersebut dengan Hizbullah bersandarkan pada firman Allah
: “ Dan barang siapa mengambil Allah, Rasulnya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya maka sesungguhnya pengikut
Allah Hizbullah itulah yang pasti me nang.” QS.5;56.
31
Hizbullah dalam bahasa arab sendiri dapat diartikan pengikut Allah atau tentara Allah.
32
Berdirinya Hizbullah ketika terjadi perdamaian setelah perang Galille dan hadirinya Hizbullah di Lebanon menjadi sebuah harapan baru bagi kaum Syiah
yang ada di sana. Pertama kali Hizbullah menampakan kehadiranya dalam
29
Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books, Jakarta, 2013, hal .22
30
Ibid, hal.21
31
Ibid, hal.26
32
Yulianto, Mayor Ali, Lebanon Pra dan Pasca 34 hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.123
bentuk serangan kecil-kecilan dan aduk kontak dengan tentara Lebanon dan kelompok Phalangis di pinggiran selatan kota Beirut. Selain itu, serangan
Hizbullah diarahkan ke pasukan marinir Amerika Serikat yang ditempatkan di sekitar bandara Beirut sebagai bagian dari kekuatan multinasional.
33
Hizbullah resmi mengumumkan keberadaannya dan merilis program politiknya pada tanggal 16 Februri 1985, ketika mereka pawai dalam sebuah
acara Husayniyah di Shayyah dalam memperingati syahidnya Syaikh Raghib Harb. Syaikh Raghib Harb adalah seorang Imam Hibshit yang dibunuh oleh
agen-agen rahasia Israel pada bulan Februari 1984. Program ini menggambarkan Hizbullah bukan hanya sebuah partai politik tetapi lebih luas
dari itu, merupakan sebuah gerakan yang salah satu tujuannya adalah mengakhiri pendudukan Zionis Israel di wilayah-wilayah Negara Lebanon.
34
Upaya pembebasan di wilayah Lebanon bagian selatan yang dilakukan oleh Hizbullah bukan hanya retorika belaka. Hizbullah dengan cepat memainkan
perang penting di sana. Hizbullah bukan satu-satunya kelompok yang aktif dalam perlawanan Israel pada waktu itu tetapi ada beberapa kelompok, salah
satunya adalah Amal. Di bawah pimpinan Hizbullah mereka berkumpul dalam satu wadah yang bernama Perlawanan Nasional Lebanon Al-Muqawamah Al-
Wathaniyyah Al-Lubnaniyyah. Walapun pada akhirnya Perlawanan Nasional Lebanon ini memudar tetapi para pejuang telah menunjukan ketangguhan
melakukan perlawanan. Ratusan pejuang terlatih, masuk ke wilayah Beirut dan
33
Koya, Abdar Rahman, Hizbullah menentang Zionisme, Hikmah, Jakarta, 2006, hal.19
34
Ibid, hal.20
Beqaa untuk melakukan serangan, dibantu para ulama perdesaan yang mendukung Hizbullah.
35
Pendirian Hizbullah didasarkan oleh tiga pilar utama dalam pendirianya, yaitu : 1 Kepercayaan pada Islam, 2 Jihad, 3 Yurisdiksi Wali Fakih
Ulama. Pilar Pertama, kepercayaan pada Islam, Hizbullah memiliki pandangan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif yang mencakup
seluruh wilayah kehidupan. Islam dan masyarakat modern harus mendirikan sebuah negara Islam, dan sebuah partai Ideologis. Ini merupakan sebuah
keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara hamba dengan Tuhannya, Islam juga tidak hanya
tentang hubungan antara manusia dengan manusia, tetapi Islam mencangkup semua aspek, bahkan dalam sistem pemerintahan atau sebuah negara.
Pilar Kedua, jihad. Hizbullah memiliki beberapa pandangan sekitar jihad antara lain jihad dan dunia, fondasi-fondasi jihad, jihad militer, kedudukan
jihad, dan kesyahidan versus bunuh diri. Jihad dalam bahasa Arab memiliki arti menguras kemampuan, maknanya juga meliputi perjuangan melawan musuh.
Menurut Hizbullah jihad memiliki pengaruh yang besar terhadap jalan kehidupan seorang muslim. Ia merupakan bagian integral iman seseorang.
36
Pilar Ketiga, yurisdiksi Wali Fakih al-Wali al-Faqih. Ada dua pandangan Hizbullah dalam al-wali al-faqih, meliputi otoritas Wali-Fakih dan hubungan
Hizbullah dengan
Wali-Fakih. Wali-Fakih
dipercaya untuk
mengimplementasikan yurisprudensi Islam, menjaga bangunan masyarakat
35
Ibid, hal.21
36
Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.47