Reboisasi Lahan Hutan Laporan praktek ketrampilan

rentan terhadap hama dan penyakit tanaman. Akibatnya kondisi fisik dan biologis tanah berubah dan menyebabkan ketidakseimbangan biologis. Hasil diskusi dengan pekerja lapangan di Tahura Kecamatan Lembah Seulawah diperoleh informasi bahwa laju kerusakan hutan Saree telah mengancam kehidupan penduduk dari segi menurunnya ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pertanian. Selain itu berkurangnya sumber air telah menyebabkan sulitnya mengatur masa panen karena tidak ada sumber informasi yang bisa didapatkan masyarakat mengenai masa turun hujan siklus hujan untuk keperluan masa tanam. Hutan tidak lagi memberi manfaat yang optimal karena komplek hutan dan penyusun sistem ekologisnya tidak lagi utuh. Upaya konservasi yang di lakukan oleh pihak Tahura adalah penanaman atau reboisasi. Jenis tanaman yang ditanam adalah lokal atau tanaman yang dominan tumbuh pada daerah konservasi tersebut. Pada zona pemanfaatan konservasi yang dilakukan dengan menanam tanaman buah seperti mangga, durian, alpukat, kamiri, dan lain-lain. Pada dasarnya tanaman konservasi di tanam tanaman kayu namun para pekebun menebang tanaman-tanaman yang ditanam oleh pengurus Tahura. Sehingga pihak Tahura menanam tanaman yang bisa dimanfaatkan oleh para pekebun. Para masyarakat mengambil manfaat secara ekonomis sementara pengurus Tahura mengambil manfaat secara ekologis.

V.2. Reboisasi Lahan Hutan

Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan. 20 Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi. Kegiatan reboisasi hutan bertujuan untuk mengembalikan kembali kawasan hutan yang kritis. Kegiatan utama reboisasi berupa penanaman kawasan hutan dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat penutupan lahan yg optimal sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, sehingga tercipta keharmonisan antara fungsi hutan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Laju degradasi hutan ternyata lebih cepat dari upaya reboisasi atau penghijauan oleh pemerintah dan sejumlah elemen lain dengan kelestarian hutan. Untuk mencegah kerusakan hutan dan lahan serta memulihkan kembali fungsi lahan yang kritis diperlukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Untuk menutup kawasan yang rusak karena dirambah, Dinas Kehutanan menggencarkan program Reboisasi Hutan dan Lahan RHL dengan luas 500.000 hektar pada tahun 2011, dilokasi Desa Suka Mulia, Suka Damai dan Ie Masen Kecamatan Lembah Seulawah dan Muara Tiga Kabupaten Aceh Besar dan Pidie. Kegiatan RHL pengkayaan dalam Kawasan Konservasi pada tahun 2012 dengan 100 ha di Desa Suka Mulia dan Lamtamot Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan RHL dalam Kawasan Tahura pada tahun 2013 dengan luas 65 ha di Desa Suka Damai dan Suka Mulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Jenis tanaman yang ditanam adalah pinus, sentang, mahoni, jabon, durian, petai, jengkol, alpokat, nangka dan manggis 21

V.3. Kebakaran Hutan