V.3. Kebakaran Hutan
Permasalahan yang dipandang cukup serius adalah kasus kebakaran hutan, yang biasanya terjadi pada musim kemarau. Kasus terakhir adalah terbakarnya
puluhan hektar hutan lindung pinus di Desa Suka Damai Aceh Besar pada akhir Agustus 2006, menurut diskusi dengan masyarakat Mapayah, 2007, masyarakat
masih menggunakan cara membakar untuk membuka lahan pertanian. Kasus kebakaran juga ditimbulkan karena dalam kegiatan berburu masyarakat membakar
lahan hutan agar mangsa lebih cepat diperoleh. Selain itu, tindakan membuang putung rokok dengan sengaja atau tidak sengaja terutama di musim kemarau
diduga memicu terjadinya kebakaran hutan. Mengenai dampak dan penyebab kebakaran hutan, kasus kebakaran hutan terjadi karena tingan faktor yaitu:
a. Alat, seperti aktivitas penggunaan lahan dan persiapan lahan baik dalam skala kecil maupun skala besar.
b. Senjata, usaha perolehan atau konflik lahan. c. Kecelakaan, tergantung karakteristik lahan.
V.4. Pembalakan Liar
Pembalakan sering terjadi di kawasan Tahura, masyarakat menebang hutan untuk keperluan diri sendiri yaitu untuk dibuka lahan pertanian, meskipun tanpa
izin dari pihak Tahura sendiri, masyarakat tetap membuka lahan baru di kawasan Tahura. Menurut wawancara dengan Pembimbing lapangan, sebagian masyarakat
22
di bimbing dalam membudidaya tanaman budidaya, agar upaya konservasi yang dilakukan oleh pihak Tahuran tetap terjaga.
Oleh karena itu, pihak Tahura berkerja sama dengan masyarakat dalam menjaga zona pemanfaatan dan zona lindung. Tanaman konservasi yang ditanam
oleh pihak Tahura ditebang oleh masyarakat karena tidak bermanfaat untuk mereka. Oleh sebab itu, pihak Tahura menanam tanaman yang bisa diambil hasil
oleh masyarakat. Kawasan Tahura yang dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat sedang
dalam proses pengambilan alih kembali dari para petani, namun pihak Tahura melakukan dengan cara perlahan-lahan dan membina para petani dalam
melestarikan sumberdaya hutan, supaya tidak terjadi konflik antara pihak Tahura dan masyarakat. Oleh karena itu, peran masyarakat terhadap sumberdaya hutan
selama ini dirasakan sangat besar. Hal ini dapat dijadikan potensi untuk menjaga kelestarian kawasan Tahura dengan mengikutsertakan masyarakat dalam berbagai
kegiatan pelestarian alam.
V.5. Dampak Penebangan Liar