Pemilih Data Data Selector Dekoder

TEKNIK MIKROPROSESOR 51 Gambar 2.8. Rangkaian Pemilih Data. Pemilihan data dilakukan melalui kombinsasi S0 dn S1, sehingga data X mana yang bisa masuk pemilih data untuk bisa dikeluarkan melalui keluaran Q, untuk itu dapat dilihat pada tabel fungsi berikut: Tabel Pemilih data masuk melalui kombinasi S dan S 1 TEKNIK MIKROPROSESOR 52 Masukan Keluaran S 1 S Q X 1 X 1 1 X 2 1 1 X 3 Contoh: Pemilih data seperti pada gambar 8 dengan X merupakan saluran data dari memori A, X 1 dari memori B, X 2 dari memori C dan X 3 saluran dari memori D. Jika S dan S 1 merupakan saluran penunjuk alamat memori mendapatkan kondisi logika S = 0 dan S 1 =1, maka akan dipilih data yang berasal dari memori C dan saluran yang digunakan adalah X 2 . Gambar 2.9. Hasil pemilihan saluran data berdasarkan S dan S 1

b. Dekoder

TEKNIK MIKROPROSESOR 53 Dekoder banyak digunakan dalam sistem mikroprosessor untuk menunjuk alamat lokasi memori atau alamat lokasi port IO, kombinasi logik saluran masukan dekoder berfungsi sebagai penentu saluran mana yang dipilih. Untuk menunjang pemakaian tersebut telah banyak dibuat dalam bentuk rangkaian digital yang sudah terintegrasi dalam bentuk IC 74138, 74139, sehingga pengembang sistem mikroprosessor tidak perlu lagi erpikir tentang rangkaian digital di dalamnya. a. Diagram Blok Dekoder b. Rangkaian Dekoder Gambar 2.10. Dekoder 3 ke 8 Pada tahap kali ini disajikan rangkaian digital dari sebuah dekoder 3 masukan untuk mengaktifkan 8 keluaran, dengan tujuan untuk memberikan gambaran fungsi dekoder 3 ke 8. Gambar 10 dapat memberikan penjelasan berdasarkan rangkaian logika tentang fungsi sebuah dekoder, dengan memberikan kombinasi logika pada masukan X , X 1 dan X 2 maka dapat mengaktifkan salah satu keluaran Y , Y 1 ,…….Y 7 . Melalui tabel fungsi dekoder berikut akan lebih jelas diskrpsi fungsi dekoder, logik aktif untuk keluaran Y , Y 1 ,…….Y 7 adalah logika 1. Tabel Fungsi Dekoder X 2 X 1 X Y Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 TEKNIK MIKROPROSESOR 54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Contoh: Dalam sebuah sistem mikroprosessor dikembangkan 3tiga buah port IO yang dimanfaatkan untuk membaca dan menuliskan data, setiap port IO diwakili sebuah chip IC yang dilengkapi dengan chip select CS aktif high. Dengan memanfaatkan sebuah dekoder maka penunjukan IC mana yang harus aktif dapat dilakukan, berdasarkan fungsi dekoder 3 ke 8 maka kombinasi X , X 1 dan X 2 dapat digunakan untuk menunjuk port IO mana yang aktif. Gambar 2.11 menunjukan rangkaian pemilih port IO menggunakan dekoder, kombinasi X , X 1 dan X 2 menentukan port mana yang digunakan untuk menghubungkan antara Data IO dengan Bus Data. Jika X = 0, X 1 = 0 dan X 2 =0 maka Y = 1 yang berarti Port IO pertama yang aktif, jika X = 1, X 1 = 0 dan X 2 =0 maka Y 1 = 1 yang berarti Port IO ke dua yang aktif dan jika X = 0, X 1 = 1 dan X 2 =0 maka Y 2 = 1 yang berarti Port IO ke tiga yang aktif. Oleh karena keluaran dekoder yang lain tidak digunakan terbuka maka untuk kombinasi X , X 1 dan X 2 yang lain tidak berdampak pada sistem rangkaian. TEKNIK MIKROPROSESOR 55 Gambar 2.11. Aplikasi Dekoder Sebagai penunjuk Port IO

c. Penyimpan 1 Bit Data

Data dalam sistem mikroprosessor menempati tempat yang paling penting, karena data tersebutlah sebagai bahan dasar yang diolah melalui proses aritmatika dan logik. Data pada sistem mikroprosessor dikemas dalam bentuk byte atau 8 bit, sedangkan bit merupakan satuan terkecil dari data digital. Dengan demikian bit data harus difasilitasi dengan sistem penyimpanan, untuk menyimpan 1satu bit data dibutuhkan 1 bit memori yang dapat dibangun dari sebuah flip-flop. x RS-Flip-flop Gambar 12a merupakan sebuah flip-flop sebagai penyimpan 1 bit data yang dibangun dari gerbang dasar NAND dan secara diagram blok ditunjukan gambar 12 b, flip-flop disamping dibangun dari gerbang dasr NAND dapat juga dibangun dari gerbang dasar NOR. Pada flip-flop dikenal dengan istilah TEKNIK MIKROPROSESOR 56 set S dan reset R serta terdapat 2dua buah keluaran yang keduanya selalu berlogika kebalikan yaitu Q dan . Berikut merupakan rangkaian gerbang dasar flip-flop menggunakan gerbang dasar NAND, a. Rangkaian Dasar RS-FF b. Diagram Blok RS-FF Gambar 2.12 RS - Flip-Flop Jika S dan R masing-masing diberi logika 1 maka tidak ada perubahan pada keluaran Q dan , jika S = 0 dan R = 1 maka flip-flop di-reset dan jika S = 1 dan R = 0 maka flip-flop di-set. Sedangkan untuk kondisi S = 0 dan R = 0 tidak perkenankan karena kedua keluaran akan berlogika 1, artinya rangkaian tidak berfungsi sebagai flip-flop. Tabel fungsi berikut merupakan kondisi logika pada sebuah RS-FF: Tabel Fungsi RS-Flip-flop S R Q X X 1 1 1 1 1 1 Q Sebuah RS-FF untuk mempertahankan data yang tersimpan di dalamnya yaitu pada keluaran Q dan , kondisi S harus berada pada kondisi logika 1 dan kondisi R juga harus dipertahankan pada kondisi logika 1. Pada kondisi tersebut RS-FF berfungsi sebagai penyimpan bit data sebagai hasil proses set atau reset sebelumnya, dan jika ingin menyimpan bit data dengan logika 0