dan pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin.
Dalam Surat KPU tanggal 15 September 2014 perihal Laporan Hasil Evaluasi Tingkat Partisipasi Masyarakat Pemilu 2014, katagori
pemilih pemula dalam pemilihan Presiden 2014 adalah warga Desa Karangsari baik laki-laki maupun perempuan yang lahir pada tanggal 9 juli
1992 sampai dengan 9 juli 1997. Hal ini disebabkan karena seseorang yang lahir pada 9 juli 1992 belum memiliki hak pilih untuk memilih dalam
pemilihan Presiden 2009 kemudian seseorang yang lahir pada tanggal 9 juli 1997 telah berumur 17 tahun dan telah memiliki hak pilih pada
pemilihan Presiden 2014.
2. Karakteristik Pemilih Pemula
Di negara-negara maju dalam usia pemilih pemula disebut sebagai masa yang sudah matang secara psikologis dan pada kenyataannya di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia masih sangat banyak remaja bahkan orang dewasa yang belum mampu sepenuhnya mencapai
kematangan secara psikologis. Sehingga emosinya masih kurang stabil dan masih mudah terpengaruh dan goyah pendiriannya Melani 2014:32-33.
Penelitian Hardini dalam Setiawaty, 2013:33, sebagai berikut. Beberapa prilaku yang ditunjukan oleh pemilih pemula yaitu: a
pemilih pemula
tidak menunjukkan
antusiasme dalam
menghadapi pemilukada dan mayoritas tidak tertarik untuk ikut serta dalam kegiatan kampanyepolitik, namun 72 responden
tetap menggunakan hak pilihnya, b ada keinginan besar untuk merasakan pengalaman dengan menggunakan hak pilih, tercermin
dari 70 responden menyatakan tetap memilih diantara calon yang ada kendati tidak ada pasangan calon yang sesuai dengan
pilihan mereka. Ditambah 60 diantaranya menyatakan setidaknya memberikan pilihan dalam Pilkada. Serta diperkuat
60 responden yang menyatakan keinginan hanya untuk ikut serta dalam Pilkada, c pemilih pemula lebih menyukai hal-hal
yang mudah dan sederhana untuk dimengerti. Salah satu bentuknya adalah sikap memilih partai lama karena dianggap
gampang. Terlalu banyak hal baru yang harus dipahami.
Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa biasanya pemilih pemula tidak terlalu antusias untuk mengikuti kegiatan kampanye.
Meskipun demikian namun keinginan untuk menggunakan hak pilihnya tetap ada karena pemilih pemula cenderung ingin merasakan pengalaman
untuk yang pertama kalinya dalam memilih di pemilihan umum. Pemilih pemula juga cenderung menyukai hal-hal yang mudah dan sederhana
seperti memilih partai lama. Karakter pemilih pemula berbeda dengan pemilih yang sudah
pernah memilih dalam pemilihan umum periode sebelumnya hal ini dijelaskan oleh Setiajid 2011:20 yakni, 1 pemilih pemula baru pertama
kali memberikan suaranya dalam TPS, 2 pemilih pemula belum memiliki pengalaman untuk memilih dalam periode pemilihan sebelumnya ,
3pemilih pemula biasanya memiliki antusias yang tinggi, 4 pemilih pemula biasanya berpikiran kurang rasional, 5 pemilih pemula yang
masih penuh gejolak dan semangat, yang apabila tidak dikendalikan akan memiliki efek terhadap konflik-konflik sosial di dalam pemilu, 6 karena
jmlahnya yang cukup besar pemilih pemula seringkali menjadi sasaran peserta Pemilu, 7 pemilih pemula biasanya memiliki rasa ingin tahu,
mencoba, dan berpartisispasi dalam Pemilu, walaupun kadang dilakukan dengan bebagai latar belakang yang berbeda.
C. PemilihanPresiden Pilpres