Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

diperoleh dari sumber tetulis, yaitu bersumber dari buku-buku literatur yang berkaitan dengan judul dan tema dari penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut. 1. Teknik Observasi Pengamatan Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik, yakni tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Hadi dalam Sugiyono, 2009:145 mengatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Penggunaan teknik observasi sangat penting dalam penelitian, sebab peneliti dapat melihat secara langsung keadaan, suasana, dan kenyataan sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Melalui pengamatan, diharapkan dapat dihindari informasi semu yang kadang- kadang muncul dan ditemui dalam penelitian. Observasi sebagai alat pengumpul data dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Sedangkan observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi Sugiyono, 2009:146. Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, jadi peneliti telah mempersiapkan secara sistematis tentang hal yang akan diobservasi yaitu proses diskusi politik formal dan proses pemungutan suara. Observasi adalah metode pengumpulan data yang mencakup kegiatan yang memusatkan secara langsung terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh panca indra Arikunto, 2006:133. Kemudian terkait pengamatan dapat dilakukan melalui dua cara, yakni; a pengamatan berperan serta artinya pengamat melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya, b pengamat tanpa peran serta pengamat, yaitu pengamat hanya berfungsi mengadakan pengamatan Moleong, 2000:126-127. Dalam penelitian ini peneliti mengamati dan turut serta dalam diskusi politik formal pemilu 2014 pada tanggal 18 februari 2014 yang sekaligus sebagai pendidikan politik untuk pemilih pemula di Desa Karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Kemudian pada tanggal 9 juli peneliti juga mengamati serta turut serta dalam pemungutan suara pada pemilihan Presiden 2014 di Desa Karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyuma. Dengan ini peneliti dapat mengetahui bentuk partisipasi politik pemilih pemula di Desa Karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas dan faktor yang mendorong pemilih pemula melakukan partisipasi politik pada pemilihan Presiden 2014. 2. Teknik Wawancara Teknik wawancara mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan ataukeyakinan pribadi. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang harus dilakukan peneliti apabila ia ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2009:231. Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2009:233 terdapat beberapa jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini mengandung jenis, yakni; a wawancara terstruktur, b wawancara tak terstruktur. Pemilihan kedua jenis ini didasari satu pemikiran bahwa wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara yang telah disiapkan. Demikian pula penggunaan wawancara tak terstruktur merupakan penggunaan wawancara yang lebih bebas iramanya, bebas dalam pembicaraan tidak terlalu kaku serta pertanyaan dapat disesuaikan dengan keadaan dan ciri khas narasumber. Wawancara dalam penelitian ini juga bersifat mendalam in dept interview. Wawancara secara mendalam adalah wawancara yang mempunyai karakteristik berupa pertemuan langsung secara berulang-ulang antara peneliti dan narasumber untuk memperoleh data, karena merupakan sumber bukti yang esensial. Dalam penelitian ini, wawancara atau interviewdigunakan untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk partisipasi politik yang telah dilakukan oleh pemilih pemula pada pemilihan Presiden 2014, dan faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula, baik faktor pendorong pemilih pemula melakukan partisipasi maupun faktor penghambat pemilih pemula melakukan partisipasi.Wawancara ini dilakukan dengan narasumber pemilih pemula yang ada di Desa Karangsari, wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan keterangan berupa pengakuan atau informasi dari pelaku atau objek penelitian mengenai bentuk-bentuk partisipasi politik yang dilaksanakan pemilih pemula dan faktor yang mempengaruhi pemilih pemula melaksanakan partisipasi politik. Kemudian Panitia Pemungutan Suara PPS Desa Karangsari, wawancara dilaksanakanuntuk memperoleh keterangan serta data-data pendukung penelitian. 3 Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 2006:158. Kemudian teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya Moleong, 2000:161. Data yang diambil dalam dokumentasi seperti catatan-catatan, transkip, dokumen- dokumen mengenai partisipasipemilihpemula di Desa Karangsari pada Pemilihan Presiden2014, mulai dari daftar hadir dalam pemungutan suara di enam TPS yang berada di Desa Karangsari, Daftar Pemilih Tetap Desa Karangsari, daftar pemilih pemula di Desa Karangsari, hasil perolehan suara pada pemilihan presiden di Desa Karangsari, persentasi partisipasi masyarakat pada pemilihan Presiden di Desa Karangsari, kemudian keadaan umum daerah penelitian seperti keadaan geografisnya seperti batas-batas wilayah.

F. Validitas Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Legislatif 2009 Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

0 3 76

Faktor-faktor Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Kecamatan Andir pada Pemilihan Gubernur & Wakil Gubernur (PILGUB) Jabar 2013

4 34 76

PERAN FACEBOOK DALAM KOMUNIKASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook dalam Komunikasi Politik Partai Nasional Demokrat bagi Pemilih Pemula tentang Calon Presiden Yang Diusung dalam Pemilihan Umum Presiden 2014).

0 3 16

(ABSTRAK) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PELAKSANAAN PEMILU TAHUN 2009 DI DESA PUGUH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PELAKSANAAN PEMILU TAHUN 2009 DI DESA PUGUH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

0 6 148

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PELAKSANAAN PEMILU TAHUN 2009 DI DESA PUGUH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

2 10 148

PENGARUH MONEY POLITIC TERHADAP PERILAKU PEMILIH PEMULA MASYARAKAT KECAMATAN CANDI DI KABUPATEN SIDOARJO DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014.

1 3 152

BAB IV PARTISIPASI POLITIK CALON PEMILIH PEMULA TERHADAP PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA, DESA MANUNGGAL KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG A. Partisipasi Politik Calon Pemilih Pemula Terhadap Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Desa Manunggal

0 0 6

PERTUNJUKAN TARI BUNCIS GOLEK GENDONG DI DESA KARANGSARI KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS - Institutional Repository ISI Surakarta

1 1 151

PEMETAAN PEMILIH PEMULA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILU 2014

0 0 141