karena pemilih pemula memiliki pengetahuan yang terbatas tentang politik. Pemilih pemula memiliki sedikit kemauan untuk mencari informasi tentang
seluruh calon Presiden dan Wakil Presiden sehinga pemilih pemula cenderung hanya memilih calon Presiden dan Wakil Presiden yang populer.
Kemudian Pemilih pemula cenderung memilih calon politik yang sama seperti orang tuanya karena orang tua tetap berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari pemilih pemula sehingga pilihan poitiknya juga akan mengikuti pilihan orang tua. Selain itu pemilih pemula juga mudah terpengaruh dengan
teman sebaya. Pemilih pemula sebagai subyek memiliki peranan yang sangat
penting dalam pelaksanna pelilihan Presiden.Bagi pemilih pemula kesempatan ini tentu menjadi sangat berarti karena kesempatan yang
akandatang.Keterlibatan mayarakat tidak terkecuali pemilih pemula dalam momentum pemilihan Presiden 2014 menjadi landasan bagi bangunan
demokrasi. Demokrasi akan berjalan dengan baik jika tingkat partisipasi politik masyarakat berjalan dengan baik, khususnya partisipasi politik pada
pemilih pemula terkait sebagai generasi yang dikemudian hari akan meneruskan demokrasi baik ditingkat lokal maupun nasional.
E. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah peneliti baca yakni sebagai
berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Selma Ariza 2009 yang berjudul “Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Pemilihan Walikota Semarang
Tahun 2010 di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang”, hasil penelitianya menunjukan bahwa partisipasi politik yang dilakukan oleh
pemilih pemula Kelurahan Sekaran dalam Pilwalkot Semarang tahun 2010 adalah pemberian suara, kegiatan kampanye, berdiskusi masalah politik dan
faktor penghambat berupa kurangnya sosialisasi, perasaan tidak mampu, dan dari pihak keluarga sedangkan faktor pendorongnya yaitu rasa ingin tahu dan
kesadaran politik pemilih pemula. Penelitian ini terlalu terpaku pada teori Almond pada hasil penelitianya sedangkan penelitian yang peneliti lakukan
selain perbedaan tempat dan subjek penelitian juga terdapat pebedaan lain yaitu dalam penelitian yang peneliti laksanakan melengkapi dari penelitian
sebelumnya, pada penelitian sebelumnya hanya terpaku dengan teori almond sedangkan
penelitian yang
dilaksanakan oleh
peneliti mencoba
mengembangkanya bukan hanya menggunakan teori Almond tentang partisipasi politik tetapi juga teori lain tentang partisipasi politik agar hasil
penelitian lebih mendalam dan dapat menemukan hasil penelitian baru tentang partisipasi politik pemilih pemula.
Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto yang berjudul Pemilih Pemula di Desa Karangsari Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati dalam
Pilkada 2012 Menurut Politik Islam. Penelitian ini menjelaskan secara umum tentangpartisipasi politik pemilih pemula di Kabupaten Pati dan menjelaskan
kecenderungan serta pandangan pemilih pemula terhadap praktik politik di Kabupaten Pati menjelaskan pola relasi pemilih pemula dalam perpektif
politik Islam. Jenis penelitian ini adalah Field Research atau penelitian
lapangan dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat dan memperoleh fakta partisipasi pemilih pemula dalam pemilukada 2012 di Kabupaten Pati.
Kesimpulan yang diperoleh dalampenelitian ini adalah banyak pemilih pemula yang tidak ikut serta dalam menentukan pilihanya. Ada 80 pemilih
pemula yang tidak hadir ke TPS dan tidak mau menyuarakan hak pilihnya, kurangnya
pengetahuan pemilih
pemula mengenai
politik yang
mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula, kemudian pemilih mau menyuarakan hak pilihnya jika disertai dengan uang pelicin. Kemudian
kecenderungan pemilih pemula adalah pada money politik, ditemukan ada sekitar 29 dari 40 responden pemilih pemula yang memilih kandidat dengan
memberikan uang kepada pemilih. sedangkan yang memilih kriteria calon yang tidak memberikan uang hanya 11. Sementara itu, penelitian yang
peneliti lakukan membahas bentuk-bentuk partisipasi politik pemilih pemula serta faktor penghambat dan pendorong pemilih pemula dalam berpartisipasi
politik di Pilpres 2014 yang menggunakan mendekatan kualitatif. Penelitian Marlini Tarigan 2009 dengan judul “Partisipasi Politik
Mayarakat Kabupaten Temanggung dalam Pelaksanaan Pilkada Tahun 2008”. Penelitian ini berbentuk tesis sebagai tugas akhir. Dalam penelitian ini
menyoroti masalah partisipasi masyarakat dalam pemilihan Kepala Daerah. Penelitian ini menggunakan metode survai. Sasaran dalam penelitian ini
adalah pemilih di Kabupaten temanggung. Teknik pengambilan sempel adalah menggunakan sempel acak 2 cabang yang menggabungkan sistem
acak dan sistem proporsional. Adapun jumlah responden adalah 243 orang yang tersebar di 20 kecamatan se-Kabupaten Temanggung.
Dari penelitian yang telah dilakukan di atas maka dapat terlihat bahwa penelitian ini memiliki perbedaan variabel yang diteliti, subjek dan,
tempat penelitian kemudian perbedaan metode penelitian dan juga teori yang digunakan. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti mengambil judul
Partisipasi Pemilih pemula di Desa Karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas PadaPemilihan Presiden 2014 yang dimaksudkan
untuk melengkapi penelitian-penelitian terdahulu.
F. Kerangka Berpikir