mencoba, dan berpartisispasi dalam Pemilu, walaupun kadang dilakukan dengan bebagai latar belakang yang berbeda.
C. PemilihanPresiden Pilpres
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
IndonesiaTahun 1945menyatakan
bahwa kedaulatan
berada ditangan
rakyat dan
dilaksananakan menurut Undang-Undang Dasar. Salah satu wujud dari kedaulatan rakyat adalah penyelenggaraan Pemilu untuk memilih Presiden
dan Wakil Presiden yang dilaksanakan secara demokratis dan beradab melalui partisipasi rakyat seluas luasnya berdasarkan asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Pasal 6A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan Pemilu. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dijelaskan bahwa penyelenggaraan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan dengan tujuan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang memperoleh dukungan kuat dari rakyat
sehingga mampu menjalankan fungsi kekuasaan pemerintahan negara dalam rangka tercapainya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di samping itu, pengaturan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
terpilih tidak hanya memperoleh legitimasi yang kuat dari rakyat, namun dalam rangka mewujudkan efektifitas pemerintahan juga diperlukan basis
dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat.
D. Pemilih Pemula dalam Pilpres
Kelompok pemilih pemula dalam ritual demokrasi Pemilu legislatif, Pilpres biasanya berstatus pelajar. Pemilih pemula sebagai obyek
dari kegiatan politik, yaitu mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuanya ke tingkat
optimal agar dapat berperan dalam bidang politik. Dani, 2010:34. Jadi kelompok pemilih pemula biasanya masih berstatus pelajar, karena jika tidak
putus sekolah kelompok pemilih pemula yang berumur 17-21 tahun biasanya masih terdaftar sebagai pelajar SMA atau mahasiswa. Agar dapat ikut
berpartisipasi dalam politik hendaknya kelompok pemilih pemula diberikan bimbingan dan arahan untuk ikut berpartisipasi dalam politik.
Sitompul 2005:2 mengemukakan bahwa menurut hasil survei pemilih pemula pada Pemilu 2004, pemilih pemula cenderung memilih calon
Presiden yang populer. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jennings dan Nieni dalam Sitompul, 2005:2 yang menyatakan bahwa anak-
anak pada usia SMU cenderung menyokong calon politik yang sama seperti orangtua mereka. Ditambah lagi kecenderungan para remaja yang biasanya
akan mudah terpengaruh dengan sebayanya. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pemilih pemula dalam pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden cenderung memilih Presiden yang populer, hal ini dapat disebabkan
karena pemilih pemula memiliki pengetahuan yang terbatas tentang politik. Pemilih pemula memiliki sedikit kemauan untuk mencari informasi tentang
seluruh calon Presiden dan Wakil Presiden sehinga pemilih pemula cenderung hanya memilih calon Presiden dan Wakil Presiden yang populer.
Kemudian Pemilih pemula cenderung memilih calon politik yang sama seperti orang tuanya karena orang tua tetap berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari pemilih pemula sehingga pilihan poitiknya juga akan mengikuti pilihan orang tua. Selain itu pemilih pemula juga mudah terpengaruh dengan
teman sebaya. Pemilih pemula sebagai subyek memiliki peranan yang sangat
penting dalam pelaksanna pelilihan Presiden.Bagi pemilih pemula kesempatan ini tentu menjadi sangat berarti karena kesempatan yang
akandatang.Keterlibatan mayarakat tidak terkecuali pemilih pemula dalam momentum pemilihan Presiden 2014 menjadi landasan bagi bangunan
demokrasi. Demokrasi akan berjalan dengan baik jika tingkat partisipasi politik masyarakat berjalan dengan baik, khususnya partisipasi politik pada
pemilih pemula terkait sebagai generasi yang dikemudian hari akan meneruskan demokrasi baik ditingkat lokal maupun nasional.
E. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya