Kompetensi Profesional Proses Belajar Menari Pada Guru-Guru SD Di Pusat Latihan Tari Sekar Budaya

Tabel 4. Daftar Nilai Hasil Pentas Uji Tabel 6. Daftar Nilai Hasil Pentas Uji 75 BAB 5 PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan empat bab yang telah penulis kemukakan di atas, maka dapat ditarik simpulan tentang Proses Belajar Menari Pada Guru-Guru SD Di Pusat Latihan Tari Sekar Budaya Kabupaten Tegal, antara lain: Bentuk pembelajaran tari di Pusat Latihan Tari Sekar Budaya terbagi menjadi beberapa konsep antara lain: 1 materi pembelajaran, 2 metode, 3 evaluasi. Materi pembelajaran yang telah diberikan antara lain tari topeng endel, tari kukilo, dan tari merak. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi metode demonstrasi, metode drill-resitasi, dan metode SAS, sedangkan evaluasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pentas uji sebagaipenilaian hasil belajar. Pengamatan untuk mengamati proses belajar menari pada guru-guru SD di Pusat Latihan Tari Sekar Budaya Kabupaten Tegal dilakukan lebih dari sepuluh kali selama rentang waktu enam bulan, namun penulis merangkum kegiatan belajar menari ke dalam tiga kali pengamatan yaitu tanggal 23 September 2010, 30 Desember 2010 dan 24 Februari 2011. Pengamatan pada tanggal 23 September 2010, guru SD yang berangkat latihan hanya tiga orang dengan materi pembelajaran tari kukilo. Sedikitnya guru yang berangkat latihan disebabkan cuaca yang kurang mendukung dan kesibukan guru-guru mempersiapkan Ulangan Tengah Semester UTS. Pengamatan pada tanggal 30 Desember 2010, guru SD yang datang untuk latihan berjumlah delapan orang dengan materi pembelajaran tari merak. Gerak yang dilakukan guru-guru SD masih belum baik karena baru menerima materi dua kali untuk tari merak. Pengamatan pada tanggal 24 Februari 2011, hari itu dilakukan pentas uji sebagai bentuk penilaian hasil belajar untuk materi tari merak. Jumlah guru SD yang mengikuti pentas uji sejumlah sembilan orang. Terjadi peningkatan dalam proses belajar diantaranya berupa hafalan gerak, pola lantai, dan teknik gerak. Berdasarkan hasil pentas uji menyatakan guru-guru SD lulus dalam menempuh pembelajaran Tari Topeng Endel, Tari Kukilo, dan Tari Merak dengan predikat sangat baik hingga memuaskan. Kendala yang dihadapi guru-guru SD dalam melakukan proses belajar menari di Pusat Latihan Tari Sekar Budaya antara lain: 1 kesibukan guru-guru SD yang memiliki peran ganda yaitu menjalankan tugas sebagai guru dan menjadi ibu rumah tangga sehingga membuat guru-guru SD sulit mengatur waktu untuk meluangkan latihan; 2 tidak adanya dukungan dari sekolah tempat mengajar karena guru SD mengikuti belajar menari atas inisiatif sendiri dan dengan biaya pribadi sehingga kurang adanya motivasi yang membuat guru-guru SD kurang semangat dalam mengikuti latihan ; 3 situasi kondisional yaitu cuaca yang tidak menentu seperti sering terjadi hujan lebat membuat guru-guru enggan untuk berangkat latihan. Pengaruh proses belajar menari guru-guru SD terhadap kompetensi sebagai seorang pendidik antara lain: 1 kompetensi pedagogik, yaitu guru SD mendapatkan wawasan tentang cara penyampaian materi tari dari pelatih baik secara langsung maupun tidak langsung; 2 kompetensi kepribadian, yaitu guru- guru SD belajar untuk memahami dan menghargai karakter orang yang berbeda-