Stasiun 6 Persentase penutupan substrat dasar

kategori sedang. Kematian karang di titik pengamatan ini sedikit yaitu sebesar 0,08. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras sebesar 8 berubah menjadi karang mati. 1.08 44.86 1.64 0.82 3.88 12.32 0.38 9.74 23.78 1.5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 P er se nt a se pe nut upa n 1 Substrat dasar CB CF CM CMR DCA HA RB S SC Sp Gambar 17. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 3 pada stasiun 5 titik pengamatan 7

4.3.4. Daerah perlindungan laut 4

DPL 4 merupakan DPL yang memiliki kecepatan arus permukaan yang cukup tinggi dimana DPL 4 terletak pada daerah terbuka. DPL 4 juga sebagai jalur pelayaran yang sering dilalui oleh kapal-kapal muatan. Dasar perairannya didominasi oleh karang mati yang ditumbuhi oleh alga dan pasir.

4.3.4.1. Stasiun 6

Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 4 pada stasiun 6 titik pengamatan 8 Gambar 18, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang keras sebesar 6,88 , karang mati yang ditumbuhi alga sebesar 91,88 , makro alga jenis Halimeda sebesar 0,78 , pasir sebesar 9,74 , dan patahan karang sebesar 0,5 . Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan karang keras menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori buruk. 3.16 3.72 91.84 0.78 0.5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 P er se nt a se pe n ut upa n 1 Substrat dasar CHL CM DCA HA RB Gambar 18. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 4 pada stasiun 6 titik pengamatan 8 Kematian karang di titik pengamatan ini sedikit yaitu sebesar 0,93. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras sebesar 93 berubah menjadi karang mati. Besarnya tingkat kematian karang keras di titik pengamatan ini diduga akibat tekanan ekologis yang cukup besar. Tekanan ekologis tersebut berasal dari perairan di sekitar DPL 4 yang sangat keruh dan substrat di dominasi oleh pasir, sehingga kurang cocok bagi pertumbuhan karang. Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 4 pada stasiun 6 titik pengamatan 9 Gambar 19, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang keras sebesar 13,3 , karang mati yang ditumbuhi alga sebesar 36,6 , makro alga jenis Halimeda sebesar 5,5 , batu sebesar 1,02 , pasir sebesar 36,12 dan karang lunak sebesar 7,46 . Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan karang keras menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori buruk. Kematian karang di titik pengamatan ini sedikit yaitu sebesar 0,73. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras sebesar 73 berubah menjadi karang mati. 1.48 4.9 6.02 0.9 36.6 5.5 1.02 36.12 7.46 5 10 15 20 25 30 35 40 Pe rs en ta se pe n u tupa n 1 Substrat dasar ACB CE CM CME DCA HA RCK S SC Gambar 19. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 4 pada stasiun 6 titik pengamatan 9 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suhendra 2002, indeks mortalitas karang berkisar antara 0 – 1, dan penelitian yang dilakukan oleh Muttaqin 2005, indeks mortalitas karang berkisar antara 0 – 0,98. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa indeks mortalitas karang mengalami penurunan dibandingkan dengan penelitian yang sebelumnya.

4.4. Kondisi komunitas ikan karang

Famili ikan karang yang ditemukan di seluruh stasiun pengamatan berjumlah 15 famili. Jumlah famili ikan karang yang terbesar ditemukan di stasiun 2 pada titik pengamatan 3 sebanyak 11 famili dengan persentase komposisi sebesar 73,33 sedangkan yang terkecil terdapat pada stasiun 6 pada titik pengamatan 9 sebanyak 3 famili dengan persentase komposisi sebesar 20 Gambar 20. Dari famili ikan karang yang ditemukan, famili Pomacentridae dan Labridae yang selalu ditemukan di setiap stasiun pengamatan. Sering ditemukannya ikan dari

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Terumbu Karang di Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan

0 10 102

Struktur Komunitas Ikan Karang Dan Keterkaitannya Dengan Persentase Penutupan Karang Hidup Dl Ekosistem Terumbu Karang Daerah Perlindungan Laut Pulau Sebesi, Lampung

0 10 60

Studi Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Daerah Perlindungan Laut Pulau Sebesi, Lampung

0 19 86

Studi Kesukaan (Preferensi) Ikan Karang Terhadap Karakteristik Tipe Substrat Dasar Di Kawasan Perairan Pulau-Pulau Lima (Pulau Lima, Pulau Buyut, Pulau Kasenga dan Pulau Bamijo) Bagian Barat Pulau Belitung

0 17 93

Perubahan Temporal Presentase Penutupan Substrat Dasa, Kondisi Komunitas Ikan Karang, Dan Preferensi Ikan Karang Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Tahun 2001 - 2003

0 13 93

Kajian Struktur Komunitas dan Interaksi Substrat Dasar Terumbu Karang dengan Ikan Karang di Daerah Perlindungan Laut. Pulau Sebesi, Teluk Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, 2002-2003.

0 18 83

Analisis teknis terhadap pemanfaatan sumberdaya ikan karang menggunakan bubu lipat dan bubu kawat di Perairan Karang Pulau Sebesi, Lampung Selatan

0 15 63

Tingkat keramahan unit penangkapan ikan karang dan krustasea terhadap lingkungan di pulau Sebesi Lampung

0 10 84

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Terumbu Karang di Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan

0 6 92

Evaluasi Program Mata Pencaharian Alternatif Pada Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Di Pulau Sebesi,Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

0 0 2