4.2.1.1. Stasiun 1
Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 1 pada stasiun 1 titik pengamatan 1 Gambar 11, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang
keras sebesar 39,84 , karang mati yang ditumbuhi alga 45,2 , makro alga jenis Halimeda
sebesar 6,94 dan patahan karang sebesar 8,02 . Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan karang keras
menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori sedang. Kematian karang di titik pengamatan ini sebesar 0,57. Hal ini berarti dari seluruh
penutupan karang keras sebesar 57 berubah menjadi karang mati.
0.48 2.9
35.56
0.9 45.2
6.94 8.02
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
P er
se n
ta se
pe nu
tup a
n
1
Substrat dasar
ACB CB
CF CS
DCA HA
RB
Gambar 11. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 1 pada stasiun 1 titik pengamatan 1
Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 1 pada stasiun 1 titik pengamatan 2 Gambar 12, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang
keras sebesar 24,92 , karang mati yang ditumbuhi alga sebesar 51,28 , makro alga jenis Halimeda sebesar 0,24 , pasir sebesar 20,24 , karang lunak sebesar
1,06 dan sponge sebesar 2,26 . Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan karang keras menurut Gomez
dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori buruk. Kematian karang di titik pengamatan ini cukup besar yaitu sebesar 0,67. Hal ini berarti dari seluruh
penutupan karang keras sebesar 67 berubah menjadi karang mati. Kecepatan arus di titik pengamatan ini paling tinggi di bandingkan dengan titik pengamatan
yang lain yaitu sebesar 0,05 mdetik.
10.7 2.38
3.34 0.64
3.1 1.24 1.82
0.14 3.1
51.28
0.24 20.24
1.06 0.72
10 20
30 40
50 60
P er
se n
ta se
pe nu
tu pa
n
1
Substrat dasar
ACB ACD
CB CE
CF CM
CM CME
CS DCA
HA S
SC SP
Gambar 12. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 1 pada stasiun 1 titik pengamatan 2.
4.2.1.2. Stasiun 2
Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 1 pada stasiun 2 titik pengamatan 3 Gambar 13, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang
keras sebesar 37,66 , karang mati yang ditumbuhi alga sebesar 2,98 , makro alga jenis Halimeda sebesar 59,02 dan sponge sebesar 0,34 . Kondisi
ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan karang keras menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam
kategori sedang. Kematian karang di titik pengamatan ini sedikit yaitu sebesar 0,07. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras sebesar 7 berubah
menjadi karang mati.
10.34 26.52
0.8 2.98
59.02
0.34 10
20 30
40 50
60
P er
se n
ta se
p en
u tu
p a
n
1
Substrat dasar
ACB CF
CS DCA
HA SP
Gambar 13. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 1 pada stasiun 2 titik pengamatan 3.
4.3.2. Daerah perlindungan laut 2
DPL 2 merupakan satu-satunya DPL yang berupa gosong yang terletak dekat
dengan jalur lalu lintas dan tempat bersandarnya kapal di Pulau Sebesi.
4.3.2.1. Stasiun 3
Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 2 pada stasiun 3 titik pengamatan 4 Gambar 14, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang
keras sebesar 39,56 , karang mati yang ditumbuhi alga sebesar 1,44 , pasir sebesar 7,32 dan sponge sebesar 1 . Kondisi ekosistem terumbu karang
berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan karang keras menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori sedang. Kematian
karang di titik pengamatan ini sedikit yaitu sebesar 0,04. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras sebesar 4 berubah menjadi karang mati.
12.24 5.5 1.5
16.3 3.38
0.64 1.44
7.32 50.68
1 10
20 30
40 50
60
P e
rs en
ta se
p en
u tu
p a
n
1
Substrat dasar
ACB ACT
CB CM
CME CMR
DCA S
SC Sp
Gambar 14. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 2 pada stasiun 3 titik pengamatan 4
Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 2 pada stasiun 3 titik pengamatan 5 Gambar 15, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang
keras sebesar 24,7 , karang mati yang ditumbuhi alga sebesar 3,54 , biota lain yang ditemukan adalah bintang laut biru Linckia sebesar 0,3 , pasir sebesar
8,64, karang lunak sebesar 61, 96 dan sponge sebesar 0,86 . Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran tingkat persentase penutupan
karang keras menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori buruk. Kematian karang di titik pengamatan ini sedikit yaitu sebesar
0,13. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras sebesar 13 berubah menjadi karang mati.
8.16 1.32 1.68
0.28 8.84
0.58 3.84
3.54 0.3
8.64 61.96
0.86 10
20 30
40 50
60 70
P er
se nt
a se
pe n
ut upa
n
1
Substrat dasar
ACB ACD
ACT CE
CM CME
CS DCA
OT S
SC Sp
Gambar 15. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 2 pada stasiun 3 titik pengamatan 5
4.3.3. Daerah perlindungan laut 3
DPL 3 merupakan DPL yang berupa pulau kecil tak berpenghuni yang memiliki kondisi perairan yang paling jernih dibandingkan dengan DPL yang lain.
Di daerah ini didominasi oleh karang keras dan karang lunak.
4.3.3.1. Stasiun 4
Berdasarkan hasil pengamatan di DPL 3 pada stasiun 4 titik pengamatan 6 Gambar 16, persentase komposisi penutupan substrat dasar terdiri dari karang
keras sebesar 15,8 , biota lain yang ditemukan adalah bintang laut bantal Culcita sebesar 0,46 , pasir sebesar 4,42 , karang lunak sebesar 78, 34 dan
sponge sebesar 1 . Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan kisaran
tingkat persentase penutupan karang keras menurut Gomez dan Yap 1988 di daerah ini termasuk kedalam kategori buruk.
1.4 11.56
2.82 0.46 4.42
78.34
1 10
20 30
40 50
60 70
80
P er
se n
ta se
pe nut
upa n
1
Substrat dasar
CB CM
CS OT
S SC
Sp
Gambar 16. Histogram penutupan substrat dasar di DPL 3 pada stasiun 4 titik pengamatan 6
Kematian karang di titik pengamatan ini sebesar 0,000001. Hal ini berarti dari seluruh penutupan karang keras tidak ada yang berubah menjadi karang mati.
Rendahnya nilai indeks kematian karang di daerah ini karena persentase penutupan substrat dasarnya didominasi oleh karang lunak yang tinggi sebesar
78,34 dan merupakan yang tertinggi dari keseluruhan stasiun pengamatan. Selain itu, DPL 3 tergolong paling jernih di bandingkan DPL yang lain, sehingga
proses fotosintesis berlangsung dengan optimal.
4.3.3.2. Stasiun 5