13
dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri
seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau respon secara alamiah, kedewasaan, keadaan, organisme yang bersifat temporer, seperti
kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi sebagai hasil
latihan dan pengalaman. Menurut Gagne dan Berliner dalam Achmad
Rifa’i RC, dkk 2009:82 belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena
hasil dari pengalaman. Lebih lanjut Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan perubahan disposisi kecakapan manusia yang berlangsung dalam
periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Slavin dalam Rifa’i 2009:82 menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Dari pengertian belajar tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dan perubahan
perilaku tersebut tidak berasal dari proses pertumbuhan.
2.4. Unsur-unsur Belajar
Menurut chatarina Tri Anni, dkk 2006 : 4-5 yang mengutip dari Gagne 1974 : 4, belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai
14
unsur yang saling mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku, beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan
peserta latihan. Pembelajaran memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan untuk mentransformasikan
hasil penginderaan ke dalam memori yang komplek. Dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah
dipelajari. Rangsangan stimulus yang diterima oleh pembelajar kemudian diorganisir dalam bentuk kegiatan syaraf, beberapa rangsangan itu disimpan di
dalam memorinya. Kemudian memori tersebut diterjemahkan ke dalam tindakan yang dapat diamati seperti gerakan syaraf atau otot dalam merespon
rangsangan. 2.
Rangsangan Stimulus , peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak
rangsangan yang berada di lingkungannya. Suara, warna, sinar, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah rangsangan yang selalu berada di
lingkungan seseorang. Agar pembelajar mampu belajar optimal , ia harus memfokuskan pada rangsangan tertentu yang diminati.
3. Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
4. Respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon.
Pembelajar yang sedang mengamati rangsangan stimulus , maka memori yang ada pada dirinya kemudian memberikan respon terhadap rangsangan
15
tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja performance .
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Aktivitas belajar akan terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara
situasi rangsangan dengan isi memori sehingga perilaku berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi rangsangan tersebut. Perubahan perilaku
pada diri pembelajar itu menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar.
2.5. Prinsip-prinsip Belajar