18
nyata akan memberikan pengaruh terhadap kecepatan, ketepatan, dan tingkat perolehan keterampilan gerak.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan belajar gerak merupakan rangkaian asosiasi latihan yang dapat mengubah kemampuan gerak
kearah kinerja kterampilan gerak dan akan memberikan pengaruh terhadap tingkat perolehan keterampilan gerak.
2.7. Tahap Latihan
Tahap kedua dari belajar gerak adalah tahap latihan, pada tahap ini di mana pola gerak yang telah terbentuk dalam system memori sedang diunjuk
kerjakan. Unjuk kerja keterampilan pada awalnya dilakukan dengan tingkat koordinasi yang rendah. Rahantoknam 1989 menegaskan bahwa pada tahap ini
dua hal yang perlu mendapat perhatian, yakni frekuensi pengulangan, intensitas, dan tempo. Frekuensi pengulangan pada dasarnya merujuk pada berapa kali
seseorang melakukan pengulangan gerakan, baik yang dilakukan dalam satuan berkali belajar maupun yang berhubungan dengan jumlah pengulangan yang
dilakukan dalam satu minggu. Sehubungan dengan hal tersebut Hebert, Landin dan solmon 2001
menemukan hubungan antara frekuensi pengulangan dengan kemampuan individu. Makin baik kemampuan individu makin rendah frekuensi pengulangan
yang dibutuhkannya. Namun demikian, frekuensi belajar tidak selamanya memiliki hubungan yang linear dengan kemampuan individu terhadap perolehan
keterampilan gerak
seseorang. Setiap
individu memiliki
keterbatasan kecenderungan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan frekuensi belajar. Ada
19
individu yang memliki kemampuan untuk beradaptasi dengan frekuensi belajar tinggi.
2.8. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Chatarina Tri anni, dkk 2007:5 . Hasil
belajar merupakan faktor yang sangat penting, karena hasil belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Bentuk dari hasil
belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru. Seperti yang diungkapkan oleh Rifa’i 2009:85 , bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa
yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah
berupa penguasaan konsep. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa belajar
adalah perubahan perilaku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti yang diukur menggunakan teknik penilaian tertentu
setelah mengalami kegiatan belajar.
2.9. Pengertian minat