meningkatkan pembelajaran, maka dari itu penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai pendukung untuk melaksanakan penelitian yang akan
dilaksanakan oleh peneliti sehingga dapat menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai penelitian. Dalam hal ini, untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran Matematika meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan hasil belajar siswa
dengan penerapan Problem Based Learning dan Teori Piaget pada siswa kelas V SD Mangkang Kulon 02 Semarang.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Penguasaan matematika perlu diberikan kepada siswa sejak dini yaitu mulai dari SD agar siswa memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, kreatif, kemampuan bekerja sama dan kemampuan memecahkan masalah. Sehingga dalam pembelajaran matematika hendaknya diciptakan masalah-
masalah yang berkaitan dengan keadaan nyata di lingkungan sekitar siswa. Karena dengan menciptakan masalah yang sesuai dengan lingkungan siswa, siswa secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Selain itu, pengajaran matematika harus dilakukan secara bertahap. Pembelajaran matematika harus
dimulai dari tahapan konkret. Lalu diarahkan pada tahapan semi konkret, semi abstrak dan pada akhirnya siswa dapat berpikir dan memahami matematika secara
abstrak. Namun, di SD Mangkang Kulon 02 Semarang ditemukan masalah
mengenai kualitas pembelajaran Matematika yang belum optimal diantaranya
adalah kurangnya peran guru sebagai fasilitator pada penggunaan benda konkret untuk memanipulasi konsep matematika yang abstrak bagi siswa, belum
menyajikan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari, kurang optimal dalam melatih siswa untuk dapat bertanggungjawab pada tugasnya baik secara
individu maupun kelompok sehingga pembelajaran cenderung didominasi oleh siswa yang pandai, kurang memberikan ruang gerak berpikir yang bebas kepada
siswa untuk mencari konsep dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan materi yang disampaikan, penyajian masalah yang belum sesuai dengan
kehidupan siswa sehari-hari menyebabkan siswa sulit untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
Selain itu, siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga interaksi antara guru dan siswa belum sepenuhnya tercipta, kurang tertantang untuk belajar,
karena dalam pembelajaran guru belum menyajikan masalah yang berkaitan dengan lingkungan siswa sehari-hari yang menyebabkan siswa kurang berpikir
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. Hal ini diperkuat dengan hasil belajar siswa yang belum
optimal dalam pembelajaran Matematika Hasil rekap nilai pada pembelajaran Matematika belum memuaskan. Dari jumlah siswa kelas V SDN Mangkang
Kulon 02 Semarang sebanyak 23 siswa, ada 10 siswa 43 mendapatkan nilai diatas KKM dan 13 siswa 57 yang mendapat nilai di bawah KKM.
Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama kolaborator merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning
dan teori Piaget. Dengan menerapkan Problem Based Learning dan teori Piaget
diharapkan dapat menumbuhkembangkan keterbukaan pikiran dan kemampuan berpikir kritis siswa, baik secara individual maupun secara kelompok karena
hampir di setiap langkah pembelajarannya menuntut aktif siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Kerangka berpikir dapat dilihat pada bagan 2.1.
KONDISI AWAL
Guru: 1. guru kurang berperan sebagai fasilitator pada penggunaan mediabenda
konkret bagi siswa 2. guru belum mengawali pembelajaran dengan menyajikan masalah yang
berkaitan kehidupan sehari-hari siswa Siswa:
3. kurang memberikan ruang gerak berpikir yang bebes kepada siswa untuk mencari konsep dan menyelesaikan masalah terkait materi yang
disampaikan 4. siswa kurang bertanggungjawab pada tugasnya baik secara individu
maupun kelompok 5. penyajian masalah yang belum sesuai dengan kehidupan siswa sehari-
hari menyebabkan siswa sulit untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata
Menerapkan Problem Based Learning dan Teori Piaget dalam pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyajikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari atau diselesaikan siswa.
2. Menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran dari setiap permasalahan.
3. Mendorong siswa terlibat dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah .
4. Membantu penyelidikan
secara berkelompok
untuk menyelesaikan permasalahan melalui tahap konkret dan semi
konkret. 5. Membimbing dalam membuat dan menyajikan hasil karya.
6. Melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.
1. Guru menggunakan
mediabenda konkret
untuk menemukan
konsep matematika 2. Guru
menyajikan permasalahan yang ada
di kehidupan sehari-hari siswa
pada awal
pembelajaran 3. Siswa terangsang untuk
belajar dalam
menyelesaikan masalah terkait
materi yang
disampaikan 4. Siswa
menjadi bertanggungjawab pada
tugasnya dalam
pembelajaran 5. siswa
mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka
miliki dalam
dunia nyata 1. Keterampilan guru
meningkat melalui Problem Based
Learning dan Teori Piaget dalam
pembelajaran Matematika
2. Aktivitas siswa meningkat
3. Kualitas iklim pembelajaran
meningkat 4. Kualitas media
pembelajaran meningkat 5. Kualitas materi
pembelajaran meningkat 6. Hasil belajar siswa
Kualitas pembelajaran Matematika meningkat
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN